Ponticity post authorelgiants 10 Februari 2025

Semarak Cap Go Meh Pontianak, 10 Naga Jalani Ritual Buka Mata

Photo of Semarak Cap Go Meh Pontianak, 10 Naga Jalani Ritual Buka Mata

PONTIANAK, SP - Sebanyak 10 dari 39 replika naga menjalani ritual ‘Naga Buka Mata’ di Klenteng Kwan Tie Bio, Jalan Diponegoro, Pontianak, pada Senin (10/2/2025) pagi. Ritual ini mengawali Festival Cap Go Meh 2576 Kongzili di Kota Pontianak.

Ritual ini menarik perhatian tidak hanya dari masyarakat Tionghoa, tetapi juga dari warga lokal hingga wisatawan asing. Mereka ingin menyaksikan langsung keunikan dan keagungan tradisi ini.

Antusiasme warga semakin terasa ketika ritual dimulai tepat pukul 06.00 WIB. Beberapa pengunjung mengikuti tradisi dengan menarik jenggot naga dengan harapan bisa mendapat keberuntungan atau keberkahan.

"Hari ini yang buka mata di Klenteng Kwan Tie Bio ada 10 ekor, disusul dengan 29 ekor naga yang sudah membuka mata di posko masing-masing, maka total jumlah naga ada 39 ekor," kata Ketua Panitia Cap Go Meh Pontianak, Hendry Pangestu Lim.

Hendry menjelaskan, ritual ‘Naga Buka Mata’ sarat dengan makna spiritual dalam tradisi masyarakat Tionghoa. Ritual ini harus dipenuhi sebelum naga nantinya diarak mengelilingi kota.

“Makna dari pembukaan mata naga tersebut adalah untuk meminta ijin restu kepada leluhur, dengan harapan dapat membawa berkah, harapan, serta mengusir energi negatif menuju tahun baru yang penuh kebaikan dan keberuntungan,” jelasnya.

“Dengan adanya naga buka mata di Cap Go Meh ini, semoga kedamaian, kelancaran, dan pembangunan Pontianak ke depan semakin baik,” imbuhnya.

Setelah ritual ini, naga-naga akan mengunjungi para donatur sebelum tampil dalam Karnaval Naga Bersinar pada 12 Februari 2025 mendatang.

Pada Karnaval Naga Bersinar tersebut, 39 replika naga nantinya akan berparade mulai dari persimpangan lampu merah Jalan Patimura menyusuri sepanjang Jalan Gajah Mada. Replika naga-naga ini akan melewati panggung utama tamu-tamu undangan yang berlokasi di depan Swalayan Ligo Mitra dan berakhir di Jalan Budi Karya.

Hendry menambahkan, jika ritual ‘Buka Mata Naga’ dilakukan untuk meminta izin restu kepada leluhur, maka penutup mata menjadi simbol akhir dari tradisi ini.

“Puncak Festival Cap Go Meh akan ditutup pada 13 Februari 2025 dengan ritual ‘Naga Tutup Mata’, yaitu pembakaran naga di di Yayasan Bhakti Suci, Sungai Raya, Kabu Raya,” jelasnya.

Hendry pun berharap perayaan ini berjalan lancar dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

"Harapan kami, Pontianak menjadi kota yang sejahtera, aman, dan semua kegiatan berjalan lancar. Melalui tradisi ini, kita juga ingin menekankan pentingnya saling menghargai antar etnis dan agama.," jelasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Kalbar, Windy Prihastari Harisson, juga menyambut baik perayaan Cap Go Meh di Kota Pontianak.

Ritual Naga Buka Mata, menurut Windy, menjadi bagian penting dalam rangkaian Festival Cap Go Meh yang setiap tahunnya selalu menarik perhatian masyarakat lokal dan wisatawan. 

Windy menyebut keberadaan event Cap Go Meh di Kota Pontianak dan Singkawang telah berhasil masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) Kementrian Pariwisata. Hal ini tentu menjadi momentum strategis untuk terus mengembangkan pariwisata di Provinsi Kalbar.

“Kita optimis kunjungan wisatawan nusantara maupun mancanegara tahun ini akan semakin meningkat, karena melihat data BPS, kunjungan wisatawan Nusantara dan mancanegara tahun lalu meningkat 75,86 persen dari tahun sebelumnya di waktu yang sama,” kata Windy saat menghadiri ritual Buka Mata Naga di Kota Pontianak.

Menurut Windi, dengan adanya trend peningkatan kunjungan wisatawan, tentu akan menumbuhkan semangat untuk menyusun strategi-strategi pemasaran pariwisata, salah satunya dengan pelaksanaan berbagai macam event.

“Untuk semakin menyemarakkan event Cap Go Meh, kita menginisiasi multi event sebagai terusan agenda besar. Misalnya dengan menggelar Saprahan Khatulistiwa, Kalbar Food Festival dan Pontianak City Run untuk menjadi daya tarik bagi wisatawan datang ke Kalbar,” tukasnya.

Terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak, Edi Suryanto mengatakan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak mendukung dan memfasilitasi segala kegiatan pelestarian budaya seperti ritual naga buka mata yang menjadi rangkaian Cap Go Meh.

"Kami sangat mendukung perayaan Cap Go Meh. Agenda Cap Go Meh ini tentunya akan mengundang banyak pengunjung dan wisatawan untuk datang ke Pontianak menyaksikan kemeriahannya," ujarnya.

Menurut Edi, rangkaian perayaan Cap Go Meh sangat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Pontianak dengan banyaknya orang berbelanja maupun membeli jajanan dan kuliner.

"Festival Cap Go Meh di Pontianak telah menjadi salah satu agenda budaya yang dinantikan oleh masyarakat lokal maupun wisatawan. Tradisi ini tidak hanya melestarikan budaya Tionghoa, tetapi juga mempererat hubungan antar etnis di Kota Pontianak," jelasnya. (din/mar/ant)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda