Ponticity post authorKiwi 10 Juli 2024

Jemaah Haji Kalbar ‘Pulang Kampung’

Photo of Jemaah Haji Kalbar ‘Pulang Kampung’

PONTIANAK, SP – Jemaah haji asal Kalimantan Barat yang tergabung di kloter 16 berasal dari Kabupaten Sambas, Landak dan Bengkayang tiba di Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Rabu (10/7) siang.

Kedatangan 445 jemaah yang berasal dari Kabupaten Sambas, Landak dan Bengkayang ini disambut langsung oleh Penjabat (Pj) Gubernur Harisson dan Pejabat Kementerian Agama Wilayah Kalbar.

Suasana haru menyelimuti kepulangan penerbangan pertama jemaah haji Kalbar. Tangis para jemaah tidak tertahan saat pertama kali menginjakkan kaki di Provinsi Kalbar. Sebagian dari mereka pun bahkan langsung melakukan sujud syukur ketika turun dari pesawat.

Pj Gubernur Harisson pun tidak mampu menahan air matanya saat menyambut ketibaan tamu Allah tersebut. Dirinya secara langsung menyalami satu persatu jemaah haji Kalbar ketika turun dari pesawat.

Harisson mengungkapkan rasa syukur jemaah haji asal Kalbar bisa kembali dengan selamat ke provinsi ini usai tuntas menunaikan ibadah rukun islam kelima. Seluruh jemaah haji Kalbar menurutnya berjumlah 2.593 orang. Sementara sebanyak tiga orang meninggal dunia.

"Kita doakan semoga para jemaah haji kita ini selalu sehat dan menjadi haji yang mabrur," ungkap Pj Gubernur Harisson.

Dijelaskan Harisson setelah tiba di Bandara Supadio jemaah haji tersebut akan terlebih dahulu diinapkan di Kota Pontianak. Kemudian pada keesokan harinya para jemaah haji tersebut baru diberangkatkan ke kabupaten kota daerah asalnya masing-masing.

"Tetapi ada juga yang biasanya datang mereka (jemaah haji) tidak mau menginap di Pontianak mereka langsung dijemput keluarga untuk pulang ke kediaman masing-masing," ungkapnya.

Sebelumnya, Ketua Kloter 16 BTH Kaharudin menjelaskan rombongan jemaah haji kloter 16 jemaah 445 orang didampingi petugas haji 5 orang sehingga total 450 orang yang tergabung di Kloter 16 BTH. Hingga kembali ke tanah air kloter 16 sesuai dengan jumlah yang berangkat sebanyak 450 orang.

"Kami bertolak dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah pada Selasa, 9 Juli 2024 pukul 00.30 Waktu Arab Saudi. Rombongan tiba di Bandara Hang Nadim Batam pada 13.50 WIB. Tiba di Debarkasi Batam pada pukul 15.00," ungkap Kaharudin

Menurut Kaharudin, Kloter 16 BTH memaksimalkan dukungan untuk skema murur sebanyak 126 orang. Skema murur merupakan ijtihad fiqih yang mengutamakan keselamatan dan keamanan jemaah haji lansia dan risiko tinggi.

Kaharudin juga menyampaikan apresiasi kepada tenaga medis dengan komitmen kuat dan rasa persaudaraan yang tinggi sesama jemaah untuk saling membantu jemaah lainnya yang membutuhkan bantuan.

"Kami ucapkan terima kasih kepada tim medis yang sangat luar biasa memberikan pelayanan kepada seluruh jemaah. Terima kasih juga kepada jemaah yang rela menunggu temannya agar dapat melaksanakan ibadah secara bersama-sama untuk mendapatkan haji yang mabrur," tutup Kaharudin.

Sementara itu, Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Kalbar mengumumkan jadwal pemulangan jemaah haji tahun 1445 H/2024 M. 

Kepala Bidang PHU Kanwil Kemenag Kalimantan Barat (Kalbar) Kamaluddin, menegaskan pentingnya persiapan yang maksimal demi suksesnya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.

Ia menambahkan jadwal pemulangan telah ditetapkan dan panitia harus bekerja dengan sebaik-baiknya. Seluruh pihak yang terlibat diharapkan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka serta siap membantu jemaah yang membutuhkan.

"Persiapan jadwal meliputi keberangkatan jemaah dari Batam, kedatangan di Pontianak, penempatan di Hotel Orchardz Pontianak, hingga pengaturan koper jemaah saat tiba di hotel. Selain itu, rencana kepulangan jemaah ke daerah asal juga sudah disusun dengan rapi," ujarnya, Senin (8/7).

Dari Informasi yang diperoleh dari total 2.593 jemaah haji asal Kalbar yang diberangkatkan, terdapat 3 orang yang wafat di Makkah dan 1 orang yang pulang sebelum waktunya (tanazul awal). Sehingga, jemaah yang akan kembali ke tanah air sebanyak 2.589 orang. 

Kamaluddin berharap agar angka tersebut tidak berubah dan seluruh jemaah dapat kembali dengan sehat untuk bertemu dengan keluarga masing-masing.

Jemaah Haji Kalbar dijadwalkan tiba di Debarkasi Batam mulai tanggal 9 hingga 14 Juli 2024. Mereka akan disambut di Asrama Haji Batam dengan acara penyerahan bendera dari Ketua Kloter kepada Ketua PPIH Debarkasi Batam.

Setelah istirahat satu malam, jemaah akan melanjutkan perjalanan kembali ke Kalbar mulai tanggal 10 hingga 15 Juli 2024, dan kembali ke daerah asal sesuai jadwal yang telah ditetapkan oleh panitia daerah.

Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik, diharapkan proses pemulangan jemaah haji Kalbar tahun ini dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan. 

"Seluruh pihak yang terlibat diminta untuk terus memantau dan memastikan segala kebutuhan jemaah terpenuhi sehingga mereka dapat kembali dengan selamat dan nyaman ke rumah masing-masing," katanya.

130 Ribu Lebih Tiba di Tanah Air

Fase pemulangan jemaah haji masih terus berlangsung. Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air yaitu berjumlah 130.209 orang, mereka tergabung dalam 332 kelompok terbang (kloter).

"Hingga tanggal 9 Juli 2024 pukul 21.00 WAS, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 130.209 orang. Mereka tergabung dalam 332 kelompok terbang," ujar Widi Dwinanda, Tim Media Center Kementerian Agama (Kemenag) dalam keterangannya, Rabu (10/7).

Daftar Total Jemaah yang Pulang Hari Ini kesempatan ini, Widi juga mengabarkan jumlah jemaah yang dipulangkan ke Tanah Air. Jumlah jemaah yang diterbangkan ke Tanah Air hari ini, Rabu 10 Juli 2024 sebanyak 6.330 orang yang tergabung dalam 16 kloter, dengan rincian sebagai berikut:

Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter; Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter; Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter; Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/2 kloter; Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter; Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter; Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter; Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 720 jemaah/2 kloter; Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter; Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter


Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) kembali mengingatkan agar jemaah haji lebih mengutamakan ziarah di Raudhah. Setelahnya, jemaah bisa melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya yang ada di Kota Madinah.

"Jadwal sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi tidak bisa diulang waktunya. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi," terang Widi.


Disebutkan, secara keseluruhan, pihak Arab Saudi telah menerbitkan 191.582 tasreh masuk Raudhah bagi jemaah haji Indonesia.

Widi turut memaparkan pihak PPIH senantiasa tetap melakukan monitoring, pengawasan, dan pengamanan keberangkatan jemaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah, visitasi ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan rumah sakit di Arab Saudi untuk melihat kondisi jemaah yang masih dalam perawatan.

"Serta melakukan patroli keliling di sektor-sektor Daker Makkah serta mendata dan mengumumkan barang tercecer/tertinggal milik jemaah haji," pungkasnya.

 

394 Jemaah Haji RI Wafat

 

Kementerian Agama mencatat operasional ibadah haji sudah memasuki hari ke-56 terhitung sejak awal keberangkatan jemaah haji Indonesia dari Tanah Air ke Arab Saudi.

Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), sampai hari ini, Minggu (7/7/2024), mendata sebanyak 394 jemaah dinyatakan wafat. Dari angka tersebut, sebanyak 376 jemaah haji reguler dan 18 jemaah haji khusus.

Proses pemberangkatan jemaah haji ke Tanah Suci berlangsung sejak 12 Mei - 11 Juni 2024. Total ada 213.275 jemaah haji reguler yang diberangkatkan ke Arab Saudi, 229 kloter (kelompok terbang) berangkat pada gelombang pertama dan mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, 324 berangkat pada gelombang II dan mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 14 - 19 Juni 2024, jemaah haji Indonesia secara bertahap dipulangkan ke Tanah Air.

Pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I berlangsung dari 22 Juni - 4 Juli 2024. Sebanyak 183 kloter pulang dari Jeddah, sedang 46 kloter pulang dari Madinah (Garuda tidak mendapatkan slottime di Jeddah).

Saat ini, menurut Kemenag, masih berlangsung proses pemulangan jemaah haji yang berangkat pada gelombang II, 4 - 22 Juli 2024.

Dari 394 jemaah yang wafat per hari ini, sebagian besar meninggal di Makkah (313). Lainnya, wafat di Madinah (37), Mina (32), Arafah (6), dan Jeddah (6).

Mayoritas jemaah yang wafat berada pada rentanag usia 71 tahun ke atas. Jumlahnya mencapai 173 jemaah. Pada urutan berikutnya, rentang usia 61 - 70 (133 jemaah), rentang usia 51 - 60 (70 jemaah), dan rentang sampai usia 50 (18 jemaah).

Dari data Kemenag, ada 376 jemaah haji reguler yang wafat. Mereka berasal dari 14 embarkasi pemberangkatan, dengan rincian:

Banjarmasin (BDJ): 8 jemaah;Balikpapan (BPN): 14 jemaah;Batam (BTH): 24 jemaah;Aceh (BTJ): 11 jemaah;Jakarta - Pondok Gede (JKG): 43 jemaah;Jakarta - Bekasi (JKS): 37 jemaah;Kertajati (KJT): 20 jemaah;Kualanamu (KNO): 19 jemaah;Lombok (LOP): 6 jemaah;Padang (PDG): 11 jemaah;Palembang (PLM): 22 jemaah;Solo (SOC): 64 jemaah;Surabaya (SUB): 68 jemaah; danMakassar (UPG): 29 jemaah.

Adapun, sebanyak 18 orang wafat lainnya merupakan jemaah haji khusus yang berangkat melalui sejumlah Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).

Apresiasi Haji 2024

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Menurutnya banyak terobosan baru yang dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam operasional haji tahun ini.

Operasional penyelenggaran ibadah haji dimulai sejak 12 Mei 2024 ditandai dengan keberangkatan jemaah haji gelombang pertama dari embarkasi di Tanah Air menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Proses pemberangkatan jemaah ke Arab Saudi berlangsung hingga 10 Juni 2024. Total ada 213.275 jemaah yang diberangkatkan ke Tanah Air. Mereka menjalani puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina dari 14 – 19 Juni 2024.

 

Sejak 22 Juni sampai 4 Juli 2024, secara bertahap jemaah Indonesia dipulangkan melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Saat ini, proses pemulangan jemaah haji Indonesia difokuskan di Madinah dan akan berlangsung hingga 22 Juli 2024.

 

“Banyak perbaikan yang dilakukan pada operasional haji tahun ini. Ada beberapa terobosan, termasuk menekan jumlah yang tidak bisa berangkat, hanya 45 orang. Ini sangat drastis dan prestasi luar biasa. Sebab, pada tahun lalu jumlah lebih dari 800 jemaah,” sebut Muhadjir Effendy saat menggelar rapat dengan PPIH di Kantor Urusan Haji (KUH), Jeddah, Kamis (5/7).

 

Menko PMK Muhadjir Effendy mendarat hari ini di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah. Dari bandara, Menko langsung menuju KUH untuk menggelar rapat dengan PPIH. Menko beserta rombongan akan berada di Arab Saudi hingga 7 Juli 2024.

 

Hadir dalam rapat, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Dubes RI di Arab Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Yusron Ambary, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, Direktur Pengelolaan Dana Haji Ramadhan Harisman, Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Jaja Jaelani, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

Dalam enam tahun terakhir, sisa kuota tahun ini adalah yang paling kecil, meski jumlah kuotanya sangat besar. Pada 2017 misalnya, dengan 204.000, sisa 935 kuota. Sementara pada 2018, dengan kuota 204.000, ada sisa 649 kuota. Dengan 214.000 kuota pada 2019, tersisa hingga 1.268 kuota.

Pasca Covid-19, Indonesia hanya mendapat 92.825 kuota, dan tersisa 157 kuota. Tahun lalu, dengan 210.680 kuota, sampai akhir pemberangkatan masih tersisa 898. Tahun ini, dengan 213.320, hanya tersisa 45 kuota.

“Jemaah yang rawat jalan juga lebih banyak dari rawat inap. Ini jauh lebih baik dari tahun lalu,” sambungnya.

Berdasarkan laporan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), sampai hari ini, total jemaah yang rawat jalan, baik di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi, jumlahnya 2.500. Sementara jemaah yang menjalani rawat inap, jumlahnya 1.282 jemaah.

“Angka jemaah meninggal juga menurun dibanding tahun lalu,” kata Menko PMK.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, jumlah jemaah wafat pada hari ke-54, jumlah jemaah wafat ada 380 orang. Sementara pada tahun lalu, pada hari operasional yang sama mencapai 660 orang.

Menko PMK Muhadjir Effendy juga mengapresiasi terobosan Murur yang dilakukan PPIH pada operasional haji 1445 H/2024 M. Menko bersyukur kejadian kepadatan dan keterlambatan mobilisasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina pada musim haji 1444 H/2023 M tidak terulang. Saat itu, proses pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina berlangsung hingga 13.30 waktu Arab Saudi. Sementara pada tahun ini, pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina sudah selesai pada 07.37 WAS.

“Tahun lalu isunya muzdalifah. Tahun ini ada kebijakan murur saya kira bagus. Saya paling risau kasus muzdalifah, jangan sampai terulang. Alhamdulillah ada jalan keluar,” sebut Menko PMK.

Murur adalah konsep melintas di Muzdalifah (tanpa turun) dalam fase pergerakan jemaah dari Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Dengan skema murur jemaah tidak turun untuk mabit di Muzdalifah, tapi hanya melintas saja dengan bis. Dari Arafah, jemaah bergerak menuju Muzdalifah, tetap di bis, dan lanjut menuju Mina. Dalam praktiknya, murur diutamakan bagi jemaah lansia, risti, disabilitas dan para pendamping mereka. Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah.

Soal Mina, Menko PMK mengaku sudah memperkirakan akan terjadi kepadatan. Sebab, areanya memang terbatas. Apalagi ada penambahan toilet, hal itu juga memakan ruangan yang ada. “Semoga tahun depan ada jalan kekuar. Kita perlu bahas khusus soal Mina,” sebutnya.

Menko PMK juga mengapresiasi mulai digunakannya produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji 2024. Menko Muhadjir Affendy mengaku senang mengetahui sudah ada 72 ton bumbu Indonesia yang digunakan tahun ini. Menko mendorong agar penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji semakin besar.

“Bagaimana Indonesia bisa mendapat feedback pemanfaatan dari pelaksanaan haji. Dengan semakin terbuka nya Saudi, banyak negara mengincar sektor ekonomi dalam penyelenggaraan haji,” tutur Menko sembari mengatakan bahwa Vietnam sedang semangat mengajak Indonesia dalam sertifikasi produk halal dan ternyata salah satu arahnya adalah untuk ekspor ke Arab Saudi.

“Presiden Joko Widodo sangat serius bagaimana produk dalam negeri, untuk semua komponen, bisa dimanfaatkan dalam operasional haji. Terima kasih bumbu sudah 72 ton. Layanan katering memang harus pakai bumbu Indonesia. Kalau perlu ada penguatan regulasi, bisa kita atur,” lanjutnya.

Menko PMK juga mengapresiasi perbaikan tata kelola Dam. Muhadjir Effendy mengaku sudah melaporkan kepada Presiden Joko Widodo bahwa PPIH akan memulangkan daging dam petugas dan sebagian jemaah haji.

“Beliau sangat mengapresiasi dan berharap bisa dimaksimalkan, tidak hanya daging dam para petugas tapi juga jemaah,” ujar Menko PMK.

“Terobosan ini sangat bagus dalam rangka ikut menanggulangi stunting di Indonesia,” sambungnya.

Menurut Menko PMK, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian terkait proses pengiriman daging dam ini. Komunikasi juga dilakukan dengan pihak BPOM yang dalam beberapa pekan ini sudah berada di Saudi untuk memproses daging dam yang akan dikirim ke Indonesia.

“Saya akan kawal betul. Presiden perintahkan dan menyatakan bahwa ini penting. Jika ini berhasil, ke depan bisa kita rancang sebagai bagian program kita untuk dimasifikasi,” tandasnya.

Sebelumnya, Dirjen PHU Hilman Latief dan para direktur memaparkan progress penyelenggaraan ibadah haji. Sejumlah hal yang dilaporkan kepada Menko PMK antara lain terkait fase pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah yang sudah berakhir dan bersamaan itu dimulai fase pemulangan dari Madinah, sisa kuota haji 1445 H yang sangat kecil, pemanfaatan dua debarkasi baru (Manyaran di Jawa Tengah dan Cipondoh di Banten), kondisi kesehatan jemaah haji (termasuk data rawat inap dan rawat jalan), perbaikan tata kelola Dam, lima skema puncak haji, istithaah kesehatan jemaah, kondisi kepadatan Mina dan tanazul, serta penggunaan produk Indonesia.

Kuota Tahun 2025

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa Indonesia kembali mendapat kuota 221.000 jemaah pada operasional haji 1446 H/2025 M. Kepastian kuota haji tahun depan diperoleh Menag usai menghadiri Tasyakuran Penutupan Penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dan Pemberian Kuota 1446 H.

Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi di Makkah. Hadir para pimpinan delegasi haji dari berbagai negara.

Ikut mendampingi Menag, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief, Staf Khusus Menag Ishfah Abidal Aziz, Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid, dan Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

"Malam ini saya menghadiri Haflul Hajji Al-Khitamy semacam malam tasyakuran atas selesainya penyelenggaraan ibadah haji 1445 H. Saya mendapat informasi dari Wakil Kementerian Bidang Urusan Haji 'Ayed Al Ghuwainim, dan sesuai surat yang saya terima, bahwa Indonesia mendapat 221.000 kuota haji 1446 H/2025 M," terang Menag Yaqut, di kantor Kementerian Haji dan Umrah Saudi, Makkah, Selasa (18/6/2024).

"Kita mengapresiasi Kemenhaj Saudi yang kembali mengumumkan kuota lebih awal. Sehingga proses persiapan penyelenggaraan haji juga bisa dilakukan lebih cepat," sebut Gus Men, panggilan akrabnya.

"Apresiasi juga atas ketegasan otoritas Saudi dalam menerapkan aturan terkait visa haji dan visa non haji," ucapnya.

Gus Men menilai, penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M berjalan dengan sukses. Ada sejumlah indikator. Pertama, pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar. Kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal, hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup. "Ini angka kuota tidak terserap yang terkecil dalam lebih 10 tahun penyelenggaraan ibadah haji," sebut Menag.

Kedua, proses pelayanan jemaah pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Makkah. Jemaah bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk pelindungan jemaah, dan bimbingan ibadah.

"Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia. Ini jelas bukan tugas mudah," ujar Menag.

"Layanan fast track untuk kali pertama di tiga embarkasi, Jakarta, Solo, dan Surabaya juga berjalan lancar," lanjutnya.

"Layanan katering, bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji. Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setalah sebelumnya diterapkan pada 2022," ucapnya lagi.

Indikator kesuksesan ketiga, lanjut Gus Men, proses puncak haji berjalan lancar. Ikhtiar mitigasi yang dilakukan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.

"Skema murur atau melintas di Muzdalifah banyak mendapat apresiasi. Jemaah bisa diberangkatkan lebih awal, jam 07.37 waktu Saudi sudah tidak ada di Muzdalifah. Ini patut disyukuri," kata Gus Men.

Ada beberapa dinamika di Mina, kata Gus Men, itu menjadi bagian yang akan dievaluasi. Menurutnya, wilayah Mina jelas batasannya dan sangat terbatas. Dengan kuota 213.320 jemaah, ruang yang tersedia kurang dari 0,8 meter persegi per orang.

"Mina dari dulu seperti itu. Sejak kuota kembali normal pada 2017, isunya selalu soal kepadatan. Sehingga, menerima tambahan kuota selalu menjadi berkah sekaligus tantangan," kata Gus Men.

"Dalam keterbatasan wilayah, ada tantangan kenyamanan, bahkan keselamatan jiwa. Ini yang perlu menjadi pertimbangan," lanjutnya.

"Alhamdulillah kita bersyukur, proses puncak haji berjalan lancar," katanya lagi.

Ditambahkan Menag, pihaknya akan segera menggelar evaluasi atas penyelenggaraan haji tahun ini. Sejumlah catatan akan menjadi bahan perbaikan untuk musim haji mendatang.

"Kita tetap akan upayakan kuota tambahan dalam jumlah yang terukur untuk tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan jemaah," tegasnya.

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi dalam dua tahun terakhir menggelar Haflul Hajji Al-Khitamy. Acara ini selalu digelar pada 12 Zulhijjah, hari saat jemaah haji yang mengambil Nafar Awal telah meninggalkan Mina dan kembali ke hotel di Makkah. Acara ini mengambil tema yang sama "Khitaamuhu Misk".

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah dalam sambutannya mengatakan kesuksesan haji berdasarkan hasil kerja sama Kantor Urusan Haji (KUH) dari berbagai negara dengan Kementerian Haji dan Umrah Saudi. Menurutnya, pada hari yang sama setahun yang lalu, sejarah mencatat untuk kali pertama kuota diberikan setelah operasional haji. Sehingga, langkah persiapan menjadi lebih cepat, visa bisa diterbitkan jauh sebelum operasional.

Penerapan Kartu Nusuk, kata Menhaj Tawfiq, juga berjalan sukses. Dengan kartu ini, bisa dibedakan antara jemaah haji resmi dan tidak resmi. Para konsul haji pada KUH juga diberikan kemudahan akses Masyair dengan kartu khusus untuk memantau pergerakan dan kondisi jemaah.

Menhaj Tawfiq berharap kerja sama lintas pihak ini terus berlangsung di masa mendatang. Dalam kesempatan ini, Menteri Tawfiq juga mengumumkan bahwa masa umrah segera dimulai dengan penerbitan visa umrah. (din/rri/ril)

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda