PONTIANAK, SP - Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla bakal melakukan silaturahmi dengan pengurus DMI, pengurus masjid dan organisasi masyarakat (ormas) Islam se Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Silaturahmi dengan Wakil Presiden (Wapres) Indonesia ke X dan XII itu akan digelar pada Jumat (13/9/2024) mendatang di Universitas Muhammadiyah Kota Pontianak.
Ketua Pengurus Wilayah DMI Provinsi Kalbar Ria Norsan menyampaikan ucapan selamat datang kepada Ketua Umum PP DMI Indonesia Muhammad Jusuf Kalla di Kota Pontianak.
"Selamat datang Bapak Ketua Umum PP DMI Indonesia Muhammad Jusuf Kalla di Kota Pontianak," ucap Ria Norsan.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) Muhammad Jusuf Kalla juga pernah melakukan silaturahmi di Kalimantan Barat.
Pada kesempatan tersebut, Jusuf Kalla meminta seluruh jajaran DMI agar menjalankan fungsinya tidak hanya untuk memakmurkan masjid, namun bagaimana masyarakat sekitar juga dimakmurkan oleh keberadaan masjid.
"Peran dewan masjid itu selain memakmurkan masjid juga harus mampu mensejahterakan jemaah dan masyarakat di sekitarnya," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Selanjutnya, ia mengingatkan agar keberadaan masjid tidak hanya sekadar tempat untuk melaksanakan salat fardhu lima waktu. Tetapi lebih dari itu, bagaimana masjid juga menjadi pusat pembelajaran agama, kajian dan dakwah termasuk tempat pemberdayaan kesejahteraan umat.
"Untuk itu masjid perlu dibangun sarana dan prasarana yang memadai agar dapat melakukan aktivitas dengan nyaman," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kalimantan Barat (Kalbar), Ria Norsan meminta pengurus masjid dalam mengelola masjid tak hanya sekadar tempat ibadah.
Akan tetapi, masjid juga bisa dijadikan sebagai pusat dari sebagian besar aktivitas umat Islam di masanya, baik tempat pendidikan, kegiatan sosial, maupun kegiatan ekonomi di lingkungan masjid.
Norsan mengatakan, untuk sistem pengelolaan atau manajemen masjid yang baik, dirinya merekomendasikan agar dikelola seperti yang dilakukan oleh pengurus Masjid Jogokariyan Jogjakarta.
Mulai dari penghimpunan dan penyaluran sedekah dari umat atau jemaah masjid hingga pengelolaan keuangan kas masjid, yang setiap harinya tidak boleh tersisa atau nol rupiah.
"Sebagaimana kita bahwa selama ini sebagian besar masyarakat masih menganggap masjid semata-mata merupakan tempat untuk beribadah. Padahal jika kita melihat kembali sejarah, masjid bukan saja dijadikan tempat ibadah akan tetapi merupakan pusat dari sebagian besar aktivitas umat Islam di masanya, baik tempat pendidikan, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi di lingkungan masjid," ujar Norsan, beberapa waktu lalu.
Calon Gubernur Kalbar ini menyebut, meski di Indonesia Islam merupakan agama mayoritas, namun dirinya cukup prihatin apabila pengurus masjid ingin membangun atau merenovasi masjid harus menggelar sumbangan di jalan raya atau ke rumah-rumah.
Dirinya mencontohkan, dengan jumlah masjid di Kalbar sekitar 3 ribu lebih, apabila hasil infaq masing-masing masjid dikumpulkan 10 persen saja dari total infaq, maka total keseluruhan dana tersebut akan dianggarkan untuk pembangunan masjid.
“Masing-masing masjid itu kumpulkan hasil infaq 10 persen saja kemudian dikalikan per bulan, per tahun hasilnya itu dianggarkan untuk pembangunan masjid,” katanya.
Senada disampaikan Ketua DMI Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menuturkan, bahwa Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Jusuf Kalla pernah berpesan kepada jajaran pengurus DMI agar masjid berfungsi tidak hanya semata sebagai tempat ibadah, tetapi bagaimana keberadaan masjid bisa memakmurkan jemaahnya.
Menurutnya, selain sebagai tempat peribadatan, fungsi masjid juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan pendidikan. Untuk menjalankan fungsi tersebut, perlu keterlibatan para pengurus masjid dan jemaah masjid. Sebagai contoh, dengan pemberdayaan ekonomi umat melalui pendirian lembaga keuangan ultra mikro syariah untuk memberikan akses modal bagi pedagang kecil.
"Sehingga kehadiran masjid mampu memberdayakan ekonomi umat terutama jemaah masjid," ungkap Calon Wali Kota Pontianak ini.
Dia berharap pengelola atau pengurus masjid di Kota Pontianak sebagai takmir masjid bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk jemaah. Oleh sebab itu, para pengurus masjid harus bisa berinovasi untuk memberikan kenyamanan dalam melayani jemaahnya.
"Masjid-masjid yang ada kita harapkan tidak hanya sebagai rumah ibadah, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pendidikan seperti TPA dan lainnya yang bisa memberikan manfaat terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (din/bob)