PONTIANAK,SP – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Pontianak, Ridwan menilai bahwa rendahnya partisipasi pemilih di Pilkada Pontianak 2024 menjadi catatan dan perlu menjadi perhatian bersama.
"Partisipasi pemilih Pilkada 2024 di Kota Pontianak sebesar 53 persen, menurun dibandingkan pilkada sebelumnya yang mencapai 76 persen. Ini tentu menjadi catatan bersama, " ujarnya di Pontianak, belum lama ini.
Ia mencatat faktor signifikan yang menyebabkan partisipasi pemilih menurun diantaranya jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
"Dalam Pilkada 2024 ini hanya 904 TPS di Kota Pontianak. Jumlah ini sangat berpengaruh karena jumlahnya lebih sedikit dibandingkan Pilkada 2018 sebelumnya yang mencapai 1.274 TPS," kata dia.
Menurutnya, kurangnya sebaran TPS mempengaruhi orang untuk berpartisipasi. Sehingga ke depan perlu menjadi perhatian sehingga partisipasi bisa lebih tinggi.
"Ini tentu menjadi catatan bersama dan sebelumnya juga sudah disampaikan. Terkait faktor lainnya juga ada dan kembali ini tugas bersama, " kata dia.
Terkait proses Pilkada 2024, menurutnya semua berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. Hal itu tidak terlepas dari peran aktif dari penyelenggara dan semua pihak.
"Semua berjalan lancar hingga penetapan pemenang. Untuk laporan hanya satu masuk dan itu bisa diselesaikan dengan baik. Terima kasih atas dukungan masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya, KPU Kota Pontianak juga mengakui adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024.
Ketua KPUD Kota Pontianak David Teguh menyampaikan pada Pilkada kali ini tingkat partisipasi pemilih di Kota Pontianak hanya sekitar 53 hingga 54 persen atau mengalami penurunan hampir 20 persen jika dibandingkan dengan pilkada sebelumnya.
"Pada Pilwako 2018 lalu partisipasi pemilih di Kota Pontianak mencapai 76 persen, sehingga jika dibandingkan dengan saat ini terjadi penurunan hampir 20 persen," ujar David pada Kamis (5/12/2024).
Bahkan tingkat partisipasi pemilih jika dibandingkan dengan Pilgub 2019, sangat terpaut jauh mengingat saat itu partisipasi pemilih mencapai 82 persen.
David menyampaikan pihaknya tentu akan mengevaluasi penurunan partisipasi pemilih. Apalagi penurunan ini sangat signifikan dan hampir terjadi merata di seluruh Indonesia.
"Pasalnya untuk sosialisasi kami sudah berupaya maksimal dan menggunakan berbagai cara," tuturnya.
Atas rendahnya partisipasi pemilih kali ini, David menyarankan untuk pengkajian lebih lanjut secara nasional guna mengetahui sejumlah faktor yang mempengaruhi turunnya angka partisipasi.
"Agar dapat diantisipasi untuk pemilu selanjutnya," terangnya.
Pasalnya saat ini pihaknya belum mengetahui faktor penyebab banyaknya masyarakat yang tidak menyalurkan hak pilihnya.
"Tentu perlu evaluasi dan analisis mendalam untuk mengetahui faktor yang menyebabkan turunnya partisipasi pemilih," pungkasnya.
Untuk diketahui, KPU Kota Pontianak sebelumnya telah menetapkan 489.208 Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilkada 2024. Jumlah pemilih sebanyak itu terdiri atas 239.089 orang pemilih laki-laki dan 250.119 orang pemilih perempuan yang tersebar di enam kecamatan, 29 kelurahan dan 904 TPS di Kota Pontianak.
Jumlah DPT untuk Pilkada 2024 tersebut meningkat sekitar 5.289 orang dibandingkan dengan jumlah pemilih pada Pilpres dan Pileg 2024 lalu yang hanya berjumlah 483.919 orang. Penambahan ini terjadi karena ada dari penduduk yang berusia 17 tahun di 27 November 2024.
Sementara itu, sebelumnya KPU Kota Pontianak juga menetapkan pasangan Edi Rusdi Kamtono-Bahasan sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota terpilih Kota Pontianak tahun 2024.
"Dalam Pilkada 2024 pasangan Edi Rusdi Kamtono-Bahasan menjadi pemenang dengan meraih 203.211 suara atau 80,5 persen dari suara sah," ujar Ketua KPU Pontianak, David Teguh M.
David menjelaskan proses pesta demokrasi 2024 berjalan aman, lancar dan demokratis. Hal itu menurutnya tidak terlepas atas dukungan semua pihak.
"Suksesnya pilkada hingga penetapan pemenangan hari atas dukungan semua pihak yang berjalan baik, " ucap dia.
Dalam Pilkada 2024 jumlah daftar pemilih tetap (DPT) se-Kota Pontianak yakni 489.208 orang, yang terdiri atas laki-laki 239.089 orang dan perempuan 250.119 orang.
Sedangkan total pengguna hak pilih dalam Pilkada 2024 sebanyak 261.182 orang atau 53 persen dari jumlah DPT, yang terdiri 120.047 pemilih laki-laki dan 141.135 pemilih perempuan.
Di tingkat provinsi, partisipasi pemilih dalam Pilkada Serentak 2024 juga mengalami penurunan jika dibandingan dengan pilkada sebelumnya.
Ketua KPU Provinsi Kalbar, Muhammad Syarifuddin Budi menyatakan, berdasarkan pengecekan pihaknya, angka partisipasi pemilih di Kalbar tidak lebih tinggi dari pilkada terakhir.
Kemudian jika dibandingkan dengan seluruh provinsi di Indonesia angka partisipasi pemilih di Kalbar masuk kategori menengah.
Menurutnya, di Kalbar terdapat beberapa daerah dengan angka partisipasi pemilih di bawah 60 persen. Kemudian terdapat tiga kabupaten yang rentang partisipasi pemilih 60 sampai 70 persen. Disamping itu bahkan ada beberapa kabupaten dengan partisipasi pemilih di atas 80 persen.
"Jadi rata-rata di partisipasi pemilih Kalbar 68 persen, angka itu cukup rasional dan menggembirakan upaya semua pihak di Kalbar untuk menyukseskan pelaksakanaan pemilihan daerah," jelasnya.
KPU Kalbar sendiri sebelumnya telah menetapkan jumlah DPT untuk Pilkada Kalbar 2024 mencapai 3.956.969 orang yang tersebar di 14 kabupaten/kota di Kalbar. (ant)