Ponticity post authorKiwi 19 Januari 2021

Athar Akhirnya Kembali, Jasad Mulyadi Kabid Organisasi DPP Partai Hanura juga Ditemukan

Photo of Athar Akhirnya Kembali, Jasad Mulyadi Kabid Organisasi DPP Partai Hanura juga Ditemukan

PONTIANAK, SP - Orang tua korban penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, Iwan Kurniawan saat ditemui di kediamannya, Jalan Untung Suropati, mengatakan masih menunggu jadwal pemulangan jenazah anak beserta empat keluarga lainnya dari Jakarta.

Iwan menjelaskan, ada lima orang anggota keluarganya yang ikut dalam penerbangan tersebut, yakni Toni bin Ismail, Rahmawati binti H. Sahrani Baiduri, Ratih Windania binti Toni, Yumna Fanisyatuzahra binti Apriansyah dan Athar Rizky Riawan bin Iwan Kurniawan.

Kata Iwan, belum semua jenazah yang teridentifikasi oleh DVI Mabes Polri. Sementara hanya anaknya, Athar Rizky Riawan, kemudian Toni Ismail yang merupakan paman dari Iwan serta Rahmawati istri dari Toni Ismail yang juga merupakan nenek Athar.

"Alhamdulilahh, jasad anak saya, Athar dan dua keluarga kami sudah ditemukan. Mudah-mudahan semua ditemukan sehingga dimakamkan sekaligus di Pontianak, terima kasih kepada para tim penyelamat yang telah susah payah membantu mencari mereka, " kata Iwan Kurniawan, saat ditemui di kediamannya, Jalan Untung Surapati, Pontianak. 

Menurut Iwan, anak bungsunya itu adalah anak yang soleh dan suka bergaul. Ia sering salat di surau dan rajin menghidupkan lampu.

"Yang sangat menyedihkan, dia serng menasehati saya agar shalat lima waktu dan usahakan untuk salat di masjid sebelum adzan dikumandangkan. Heran, umurnya 8 tahun tapi fikirannya seperti orang dewasa, karena  sering menasehati kami, kakaknya, saya dan mamahnya. Seperti  apa yang dia sampaikan semua itu semacam pesan untuk kami yang kini ditinggalkannya," papar Iwan lagi dengan nada sedih.

“Kita masih menunggu jadwal pemulangan jenazah kembali ke Pontianak. Dari Jakarta juga belum ada menghubungi. Sementara juga menunggu identifikasi dua anggota keluarga yang lainnya,” lanjutnya.

Saat ini masih ada dua keluarga Iwan yang juga berada di pesawat nahas tersebut yang belum teridentifikasi yakni Ratih dan Yumna. Iwan berharap keduanya dapat segera teridentifikasi.

“Ratih dan Yumna yang belum dapat kabar menegenai identifikasinya. Saya berharap keduanya dapat segera teridentifikasi,” harap Iwan.

Kepala Kantor SAR Pontianak, Yopi Haryadi mengatakan, satu jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 akan dipulangkan ke Kalbar, Rabu (20/1). namun, ia belum dapat memastikan identitas jenazah yang akan diterbangkan ke Kalbar.

“Dari informasi yang diterima, kemungkin ada pemulangan satu jenazah lagi. Namun, belum ada data resmi dari pihak pusat mengenai jenazah siapa yang akan dipulangkan pada Rabu," paparnya.

Sedangkan pada Selasa (19/1), telah diterima dua peti jenazah yang merupakan suami istri berasal dari Kabupaten Ketapang, yang diterbangkan dari Bandara Interasional Soekarno Hatta menuju Bandara Internasional Supadio Pontianak.

Setelah melakukan serah terima dengan pihak keluarga, kedua jenazah kemudian diberangkatkan menuju Kabupaten Ketapang untuk segera dibawa ke rumah duka.

“Hari ini kita pulangkan dua jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air atas nama Iuskandar dan Nelly. Jadi dua jenazah ini akan dipulangkan ke Ketapang dan akan dikirim ke rumah duka. Disana kita akan siapkan juga unsur-unsur yang terlibat, baik dari Basarnas maupun dari Pemda setempat,” ungkap Yopi.

Dengan demikian, berdasarkan data, sudah 9 warga Kalbar yang sudah terindetifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI). Dari jumlah tersebut, 8 orang di antaranya sudah dipulangkan ke Kalbar, sementara satu orang lainnya dikebumikan di Jakarta.

Santunan Pemda

Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengapresiasi langkah Basarnas untuk memperpanjang operasi pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta Pontianak di Perairan Kepulauan Seribu. Seperti diketahui proses pencarian di perpanjang selama tiga hari.

"Pencarian yang diperpanjang saya apresiasi tim Basarnas, jadi ingin mendapatkan lebih banyak lagi serpihan atau bukti lainnya," katanya pada Selasa (19/1).

Ia berharap dengan perpanjangan operasi pencarian tersebut bisa cepat ditemukan korban dan serpihan pesawat. Meskipun sudah di ketahui korban yang terdata didalam manifest pesawat seluruhnya menjadi korban.

"Kita berharap ada bukti DVI yang ditemukan, terus ada kejelasan seperti beberapa jenazah yang sudah kita terima dan di makamkan," papar Edi Kamtono.

Edi menyebutkan dengan penambahan operasi pencarian tersebut bisa cepat. Hingga kini menurutnya sudah ada empat warga Kota Pontianak yang menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute penerbangan Jakarta Pontianak sudah teridentifikasi. 

"Hingga kini sudah ada empat warga Kota Pontianak yang sudah teridentifikasi, kita masih menunggu perkembangan terbaru," tuturnya.

Sementara itu, Pemkab Mempawah telah menyerahkan santunan sebesar Rp20 juta dan Sembako ke kediaman keluarga korban di Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Senin (18/1).

Bantuan tersebut, diserahkan langsung Bupati Mempawah, Erlina didampingi Kepala BPBD Kabupaten Mempawah terhadap ahli waris yang diterima kedua anak korban untuk membantu biaya Pendidikan mereka.

Bupati Mempawah, Erlina mengatakan bantuan yang disalurkan tersebut, merupakan satu diantara bentuk kepedulian Pemerintah Daerah terhadap warga mempawah yang mendapatkan musibah akan jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta Pontianak.

"Untuk tahap awal kita salurkan uang tinai sebesar Rp20 juta dan paket Sembako. Bantuan tahap awal yang disalurkan ini terhadap kedua anak korban, untuk membantu biaya pendidikan mereka," tegasnya.

Santunan tersebut diserahkan langsung ke ahli waris yaitu kepada kedua anak korban untuk membantu biaya pendidikan. Jadi, santunan yang diserahkan langsung ini,untuk membantu biaya pendidikan mereka," ujar Erlina.

Erlina menambahkan, atas nama Pemkab Mempawah, turut berbelasungkawa atas meninggalnya almarhumah Agus Minarni dan suami. “Semoga keluarga yang ditinggalkan dapat tabah dan kuat dalam menghadapi cobaan yang terjadi saat ini” ucapnya.

Bupati Erlina juga berharap agar pencarian dan identifikasi suami almarhum, Muhammad Nur Kholifatul Amin yang turut menjadi korban musibah tersebut segera membuahkan hasil.

Perwakilan pihak keluarga, KH. Tusirana Rasyid  mengucapkan banyak terimakasih khususnya kepada Pemkab Mempawah yang telah menyalurkan bantuan.

“Terimakasih banyak untuk bantuan yang telah diberikakan pemerintah. Mulai dari awal kejadian, pencarian, pemulangan jenazah sampai dengan telah dimakamkannya almahumah Agus Minarni serta memberikan bantuan moril maupun materil,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, pihak keluarga merasa kehilangan dan merasakan kesedihan yang mendalam atas peristiwa yang menimpa Almarhuman Agus Minarni dan suaminya, Muhammad Nur Kholifatul Amin. Semoga segala bantuan yang diberikan dapat meringankan beban pihak keluarga.

Wakil Bupati Sambas, Hj.Hairiah mengatakan Pemkab Sambas sangat prihatin atas peristiwa tersebut. Perhatian dengan empati mengunjungi keluarga korban, memberikan bantuan dan siap membantu keluarga korban nantinya sampai selesai.

Pemkab Sambas, kata Wabup, juga membantu mengurus data kependudukan bdan BPKS korban agar klaim santunan bisa direalisasikan.

"Kemarin saya juga minta Kepala Desa untuk mengutus BPJS keluarga korban dan  administrasi kependudukan, dan lain lain," jelasnya.

Hairiah juga berharap agar kedepan tak ada lagi peristiwa memilukan kecelakaan pesawat terbang. "Harapannya tentu kejadian seperti ini tidak terjadi lagi dan juga pihak maskapai penerbangan dapat mengevaluasi kinerja nya termasuk usia pesawat, maintenancenya," ujar Hairiah.

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda