Ponticity post authorKiwi 19 Januari 2022

Kapolri dan Menkes Ingatkan Bahaya Omicron, Beri Arahan Percepatan Vaksinasi dan Tinjau PLBN di Perbatasan

Photo of Kapolri dan Menkes Ingatkan Bahaya Omicron, Beri Arahan Percepatan Vaksinasi dan Tinjau PLBN di Perbatasan

PONTIANAK, SP -  Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Menteri Kesehatan (Menkes) Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, melakukan Kunjungan Kerja (Kuker) ke wilayah Kalimantan Barat (Kalbar), Selasa 18 Januari 2022.

Sang Menkes sendiri, tiba di Kalbar, tepatnye di VIP Lanud Supadio pada Rabu, 17 Januari 2021, di mana sehari sebelumnya, Kapolri telah tiba di Bumi Khatulistiwa.

Kuker Kapolri dan Menkes ini dalam rangka percepatan dan menyukseskan Vaksinasi di Kalbar.

“Kapolri dan Menkes RI meninjau Vaksinasi di Kantor Bupati Kubu Raya, lalu dilanjutkan dengn peninjauan PLBN Entikong serta melakukan peninjauan alur proses Pekerja Migran Indonesia (PMI) keluar dan masuk PLBN Aruk," ungkap Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Dirmanto.

Kedatangan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Menkes RI Budi Gunadi Sadikin beserta rombongan ini disambut langsung oleh Gubernur Kalbar, Pangdam XII/Tanjungpura dan Kapolda Kalbar.

Ingatkan Disiplin Prokes

Menkes, Budi Gunadi Sadikin bersama dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau langsung vaksinasi serentak se-Indonesia dengan menghadiri secara langsung di Halaman Kantor Bupati Kubu Raya, Kalbar Rabu (19/1).

"Di Kubu Raya sendiri target vaksinasinya 2.000. Namun total hari ini 24.000 untuk seluruh wilayah Kalbar. Saya kira ini perlu saya apresiasi. Kita juga tadi tersambung secara nasional dan target kita hari ini minimal di angka 1 juta," kata Sigit usai meninjau vaksinasi serentak.

Menurut Sigit, akselerasi percepatan vaksinasi merupakan hal yang harus terus dilakukan. Mengingat saat ini, kata Sigit, selain sudah masuk ke Indonesia, virus Covid-19 varian Omicron telah memberikan dampak adanya peningkatan laju pertumbuhan virus corona.

"Tentunya kita harus waspada karena ini terus meningkat. Jadi dalam kesempatan ini saya sampaikan pesan kepada seluruh masyarakat, bagi yang belum vaksin tolong segera vaksinasi. Pemerintah dalam hal ini Pemerintah Daerah (Pemda), TNI, Polri telah menyiapkan gerai-gerai," ujar mantan Kapolda Banten tersebut.

Disisi lain, Sigit juga kembali mengingatkan kepada masyarakat yang sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis dua dan telah melewati waktu enam bulan, untuk segera mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster.

Menurut mantan Kabareskrim Polri itu, Pemerintah telah memberikan kesempatan untuk masyarakat mendapatkan vaksinasi booster. Dalam hal ini, Sigit menekankan, dengan dilakukannya booster hal itu akan kembali meningkatkan imunitas seseorang terhadap virus Covid-19.

"Masyarakat silahkan yang belum vaksin untuk segera vaksin. Yang sudah dua kali namun sudah lewat dari enam bulan silahkan daftar ikuti vaksin booster. Karena memang ada kecenderungan setelah enam bulan pasti tingkat imunitas atau kekebalan akan turun. Sehingga perlu ada booster ulang untuk tingkatkan lagi," ucap Sigit.

Tak hanya mengingatkan pentingnya vaksin maupun booster, Sigit juga menekankan soal perlunya kedisiplinan serta penguatan penerapan protokol kesehatan (prokes) dalam kehidupan sehari-hari masyarakat dalam menjalankan aktivitas. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan hingga menjaga jarak.

Sigit menegaskan, hal itu juga harus diperhatikan lebih khususnya untuk wilayah yang sudah melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Ia meminta agar pendidikan yang dihadiri fisik oleh para pelajar tersebut disesuaikan dengan aturan yang ada. Dengan kata lain, setiap wilayah harus bisa menentukan apakah PTM sudah bisa berjalan 100 persen atau masih harus 50 persen.

"Khususnya bagi yang laksanakan kegiatan tatap muka. Aturan terkait prokes di sekolah. Ikuti ketentuan. Mana yang sudah bisa 100 persen, mana yang 50 persen disesuaikan. Karena memang disatu sisi anak-anak kita tentunya harus dapatkan pembelajaran secara langsung. Karena memang ini sangat penting bagi anak-anak kita. Sehingga tidak ada risiko learning loss dan juga risiko kemiskinan belajar atau learning poverty," papar Sigit.

Akselerasi vaksinasi dan penguatan prokes, kata Sigit, sebagai upaya untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 varian Omicron. Pasalnya, selain Imported Case, penyebaran jenis virus itu kini juga sudah ditemukan dari transmisi lokal.

"Tolong untuk yang belum vaksin segera vaksin dan yang sudah dua kali vaksin harus booster silahkan laksanakan. Dan paling utama walaupun sudah vaksin tetap jaga prokes. Pakai masker terus jangan lupa. Cuci tangan jangan lupa dan selalu memastikan kita laksanakan cek rutin bila perlu swab antigen satu minggu sekali atau PCR. Itu menjadi kebiasaan yang harus dilakukan untuk memastikan bahwa kita dalam kondisi sehat," tutur Sigit.

Terangkan Ciri Omicron

Dikesempatan yang sama, Menkes Budi mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan berhati-hati, namun tidak panik dalam menghadapi Covid-19 varian Omicron. Ia juga memaparkan varian itu kini paling banyak terdeteksi di wilayah DKI Jakarta.

"Ciri-ciri Omicron kita akan lihat kenaikan kasus yang cepat dan tinggi. Kita sudah mulai lihat nasional naik dari 300 ke 1.400. Teman-teman harus terus waspada dan hati-hati tapi jangan panik," kata Budi.

Selain meninjau vaksinasi di Kalbar, Menkes dan Kapolri juga melakukan dialog interaktif secara virtual di beberapa wilayah Indonesia yang menggelar kegiatan akselerasi percepatan vaksinasi tersebut.

Budi Sadikin mengungkapkan jika kasus omricon sedang meningkat, khususnya di DKI Jakarta.

Meski virus omricon ini cepat meningkat, namun data masuk ke rumah sakit rendah dan dirinya meminta masyarakat waspada namun jangan panik dan terus melakukan tiga hal.

“Tiga hal tersebut yakni masker jangan dilepas saat keramaian, percepat vaksin karna jika kita sudah di vaksin insyaallah tidak masuk rumah sakit. Jadi cepat divaksin terutama kita yang memiliki anggota keluarga masuk dalam golongan rentan. Selain itu rajin–rajin tes, jangan takut positif karna pak Gubernur sudah menyiapkan lokasi isolasi yang baik,” papar Menkes RI Budi Gunadi Sadikin.

Karantina di PLBN Entikong

Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga memeriksa langsung penerapan Prokes dan prosedur pelaksanaan karantina bagi para Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, di Kabupaten Sanggau, Kalbar.

Dalam tinjauannya bersama Menkes, Budi Gunadi Sadikin, Sigit menekankan soal penerapan prokes dan karantina yang harus dilakukan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan.

"Saya dengan pak Menkes meninjau langsung wilayah PLBN di Entikong. Karena di Entikong salah satu pintu masuk para PPLN, pekerja migran yang masuk ke wilayah Indonesia. Kita tahu saat ini varian baru Omicron masuk dan kebanyakan memang dari data yang kita punya rata-rata berasal dari PPLN," kata Sigit.

Mantan Kapolda Banten itu menegaskan, semua personel TNI-Polri dan pihak terkait lainnya tidak boleh lengah ataupun abai terkait dengan penerapan prokes dan masa karantina wajib bagi para PPLN. Upaya tersebut, kata Sigit untuk melakukan pencegahan terhadap virus Covid-19 Omicron. 

"Karena itu kita ingin memastikan bagaimana proses pemeriksaan terhadap PMI ataupun PPLN yang masuk melalui PLBN Entikong," ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Demi memastikan pintu wilayah Indonesia aman dari penyebaran Omicron, Sigit melakukan pengecekan langsung pemeriksaan kesehatan para PPLN hingga proses selanjutnya menuju ke lokasi tempat-tempat karantina yang telah disiapkan.

"Mulai dari pintu masuknya, bagaimana pengecekan terhadap protokol kesehatannya dan kemudian setelah itu bagaimana proses karantinanya. Sehingga, kita harus meyakinkan bahwa semuanya itu berjalan dengan baik," ucap eks Kadiv Propam Polri itu.

Sigit merasa bersyukur, dalam tinjauannya di PLBN Entikong, prosedur protokol kesehatan dan karantina telah berjalan sebagaimana mestinya. Namun, ia tetap mengimbau untuk tetap melakukan pemantauan dan pengawasan ketat kedepannya. "Saya kira tadi bersama sama dengan pak Menkes sudah memantau dan sepanjang ini semua SOP-nya sudah di laksanakan dengan baik," tutur Sigit.

Untuk diketahui, Kapolri Jenderal Sigit telah menindaklanjuti arahan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) soal melakukan pengawasan dan penegakan protokol kesehatan ketat terhadap PPLN yang masuk ke wilayah Indonesia.

Komitmen tersebut diwujudkan, dengan meluncurkan Aplikasi Monitoring Karantina Presisi bagi pelaku perjalanan luar negeri. Platform itu merupakan komitmen dari Korps Bhayangkara yang merupakan representasi kehadiran negara untuk melindungi masyarakat dari transmisi penyebaran varian Covid-19, salah satunya adalah Omicron.

Penggunaan Aplikasi Monitoring Karantina Presisi ini akan diperkuat di pintu masuk atau entry point wilayah Indonesia. Diantaranya, Bandara Soetta, Bandara Juanda, Bandara Sam Ratulangi, Pelabuhan Batam, Pelabuhan Tanjung Pinang, Pelabuhan Nunukan, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, PLBN Entikong dan PLBN Motaain.

Semangati Pelajar SD

Ratusan lansia dan pelajar SD terlihat antusias mengikuti vaksinasi yang digelar di halaman kantor bupati Kubu Raya. Antusias lansia dan anak-anak ini pun sudah tampak terlihat sejak pukul 07.00 pagi. 

Kondisi ini dikarenakan ada peserta vaksin yang ingin melihat langsung sosok Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menkes Budi Gunadi Sadikin yang meninjau pelaksanaan vaksinasi di kabupaten itu.

Satu di antara ratusan pelajar SD yang ikut divaksin, Agus Winardi mengaku terkesan saat didatangi Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo. Agus merasa dirinya orang yang paling beruntung diantaranya teman-temannya karena bisa bertemu langsung dengan sosok Kapolri yang selama ini hanya bisa dilihatnya melalui layar televisi.

“Senang banget bang, karena saya bisa bertemu dengan idola saya bapak Kapolri. Saya kira bapak Kapolri itu orang galak, ternyata ramah banget dengan saya bang, buktinya dia mau dekat dan menyapa serta berfhoto dengan saya," kata Agus di sela menjawab pertanyaan dari Kapolri saat divaksin di ruang Praja Utama aula kantor bupati Kubu Raya, Rabu (19/1) pagi.

Siswa kelas V SD yang datang di kantor bupati untuk divaksin di dampingi orang tua dan gurunya itu juga bertekad akan memperbesar fotonya dengan Kapolri Sigit untuk dipajang di rumahnya, agar bisa jadi kenang-kenangan saat dirinya dewasa.

“Tadi ibu saya dan abang-abang yang pegang kamera banyak yang memfoto saya dengan bapak Kapolri," tuturnya.

"Nanti saya akan suruh ibu saya minta foto itu agar bisa diperbesar dan dicuci serta diberi bingkai dan akan saya pajang di rumah saya, biar nanti kalau ada teman saya datang ke rumah, biar mereka tahu kalau saya pernah bertemu dengan pak Kapolri yang sangat ramah dan baik hati. Buktinya pak Kapolri mau kok menyapa dan berfhoto dengan saya," ujarnya terkesan.

Sementara itu, satu diantara ratusan lansia yang ikut vaksinasi Sumiati juga mengaku terkesan dengan sosok Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Menkes Budi Gunadi Sadikin yang ramah menyapanya saat divaksin.

“Saya merasa tidak menyangka bisa bertemu langsung dengan bapak Kapolri dan bapak Menteri Kesehatan yang datang ke Kubu Raya dan menyapa serta menasehati saya untuk tidak takut divaksin. Saya kira ini hanya mimpi, ternyata benaran saya di datangi bapak Kapolri dan pak Menteri," kata Sumiati bangga.

Warga Desa Arang Limbung ini mengatakan, dirinya datang ke kantor bupati Kubu Raya untuk divaksin ini diantar oleh anak, menantu dan dua cucunya dengan menggunakan kendaraan roda empat pukul 08.00 pagi. Selain dirinya, dua cucunya yang saat ini duduk di kelas III dan kelas IV SD juga ikut divaksin di sini.

“Alhamdulilah, saat ini kami sekeluarga sudah divaksin semuanya, jadi hilang kekhawatiran saya selama ini, karena saya juga takut terkonfirmasi Covid-19 dan masuk rumah sakit, apalagi sekarang ada varian baru ya, mendingan saya cari aman deh, meski harus divaksin biar lebih tenang," ujarnya.

Target Realisasi 80 Persen pada Akhir Februari

GUBERNUR Kalbar, Sutarmidji menargetkan capaian vaksinasi Covid-19 di Provinsi Kalbar di atas 80 persen hingga akhir Februari 2022.

Data dari Dinkes Kalbar, hingga 16 Januari tercatat vaksinasi Covid-19 Dosis Pertama telah mencapai 72,34 persen.

Upaya mempercepat capaian vaksinasi Covid-19 terus dilakukan dalam rangka mewujudkan kekebalan komunal.

"Seluruh Kalbar, sejak Selasa (18/1), telah melaksanakan vaksinasi anak 6-11 tahun, kecuali Kota Singkawang. Jajaran Forkopimda Provinsi akan membackup, karena target kita secara umum akhir Februari harus minimal 80 persen," kata Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

Bang Midji memastikan akan terus memantau proses pelaksanaan vaksinasi di Provinsi Kalbar.

Dirinya juga meminta pemerintah kabupaten kota untuk segera memberitahu pemerintah provinsi jika ada yang diperlukan. Hal tersebut dalam upaya untuk percepatan capaian vaksinasi Covid-19.

"Menkes akan datang, saya akan sampaikan masalah vaksin yang tersedia, sehingga harus cepat dikirim, karena kebanyakan anak-anak divaksin Sinovac, seperti misalnya Sanggau hanya tinggal 100 (vial)," katanya.

Kapolda Kalbar, Irjen. Pol. Suryanbodo Asmoro memastikan akan terus mendukung pemerintah Provinsi Kalbar dalam upaya percepatan vaksinasi covid 19.

Terlebih menurutnya vaksin memiliki batas kedaluarsa sehingga prosesnya harus dipercepat. Vaksinasi juga merupakan upaya untuk mencapai kekebalan komunal.

"Bersama Gubernur, Pangdam, dan semuanya sudah, tinggal semangat ini digelorakan sampai ke kabupaten-kabupaten dan kecamatan-kecamatan," kata Kapolda.

ia menyebutkan TNI Polri juga terus membantu percepatan capaian vaksinasi covid 19 untuk wilayah yang sulit. Upaya tersebut bahkan dilakukan dengan menjemput warga untuk mendapatkan vaksin covid 19. Selain itu juga dilakukan vaksinasi dari rumah ke rumah warga (door to door).

"Ada beberapa wilayah yang sulit memang di kabupaten berdasarkan laporan yang saya terima, warganya dijemput. ada juga daerah yang kita datangi, warga kita kumpulkan dan divaksinasi," jelasnya.

Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Erna Yulianti mengatakan vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun di Kalbar menyasar 560.949 anak.

Dalam waktu dua bulan diharapkan target sasaran anak yang harus mendapatkan vaksinasi tersebut bisa tercapai. Terlebih proses vaksinasi dilakukan di sekolah sehingga akan mempermudah.

"Harapan kita para orang tua semuanya bisa menerima dalam rangka menciptakan herd immunity juga, karena anak-anak inikan termasuk kelompok rentan, karena anak-anak berada di lingkungan orang dewasa itu yang harus kita lindungi," ucap Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Erna Yulianti.

Ia menambahkan dalam prosesnya anak harus mendapatkan persetujuan dari orang tua sebelum mendapatkan vaksin Covid-19. Sehingga pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi dan memberikan pemahaman bagi orang tua. Terlebih anak-anak merupakan kelompok yang perlu dilindungi.

Dirinya menyampaikan sebelum dilakukan vaksinasi Covid-19 anak-anak harus melewati proses pemeriksaan terlebih dahulu. Diantaranya pemeriksaan riwayat kesehatan lengkap untuk melihat kelainan dan penyakit yang diderita anak. Jika anak tersebut belum layak mendapatkan vaksin maka akan ditunda.

"Contoh kepada anak penderita TB, itukan harus kita lihat kondisinya, atau pada anak-anak yang mengalami penyakit jantung dan sebagainya itukan harus kita minta rekomendasi dari dokter spesialis," ungkap Erna.

"Pantauan KIPI tetap akan dipantau oleh puskesmas atau fasyankes pelaksana, orang tua tinggal melapor ke puskesmas, nanti akan kami tindaklanjuti," katanya.

Sementara itu, vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak usia 6-11 tahun mulai dilaksanakan di Kota Pontianak dengan dicanangkannya secara simbolis vaksinasi anak di halaman SDN 56 Kelurahan Sungai Beliung, Kecamatan Pontianak Barat, pada Rabu (19/1). 

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menargetkan vaksinasi anak bisa mencapai di atas 60 ribu anak dengan harapan pada Maret mendatang jumlah capaian minimal 80 persen dari target tersebut.

Program vaksinasi di Kota Pontianak terus gencar dilakukan setiap waktu mulai pagi hingga sore di sentra-sentra vaksinasi maupun puskesmas termasuk vaksin booster bagi lansia.

"Sebelum divaksin, anak-anak juga melewati proses screening untuk memastikan kondisi kesehatan mereka serta harus seizin orang tuanya," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan target sasaran vaksinasi anak usia 6-11 tahun sebanyak 65.893 anak.

Penerima vaksin anak bisa berasal dari pendidikan formal SD atau madrasah maupun pendidikan non formal seperti pesantren atau anak berkebutuhan khusus.

"Pada rentang usia tersebut kita upayakan untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19," tuturnya.

Menurutnya, dikarenakan vaksinasi anak bersamaan pula dengan vaksinasi dan booster bagi lansia serta masyarakat umum lainnya sehingga pihaknya menyesuaikan dengan ketersediaan sumber daya yang ada, dalam hal ini tenaga vaksinator.

"Untuk anak-anak akan dijadwalkan atau dikoordinir oleh masing-masing puskesmas untuk dilakukan di sekolah-sekolah," ucapnya.

Sidiq meminta kepada para orang tua dan pihak sekolah untuk menunggu jadwal giliran dari puskesmas terdekat. Hal ini dikarenakan untuk menghindari menumpuknya peserta vaksinasi pada pos pelayanan yang memiliki keterbatasan petugas vaksinasi. 

Apalagi jumlah peserta vaksin dari usia anak-anak diperkirakan cukup besar sekira 65 ribu, ditambah lagi vaksinasi booster bagi lansia.

"Semuanya akan kita atur karena rentang waktu kita juga cukup panjang hingga Maret 2022," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Kepala Dinas Kesehatan dan KB (Kadinkes KB) Singkawang, Rindar Prihartono mengatakan, stok vaksin di Singkawang aman dan dapat memenuhi kebutuhan untuk program vaksinasi Covid-19 di Kota Singkawang.

"Jenisnya ada Sinovac, Moderna, Pfizer dan Astrazeneca," katanya.

Vaksinasi Covid-19 dilakukan dengan metode vaksinasi terpusat di Singkawang Grand Mall yang dilaksanakan tiap hari dan metode kedua yaitu jemput bola dengan mengadakan vaksinasi di masyarakat, seperti di Kantor Camat, Kantor Lurah dan di tempat lainnya sesuai jadwal dan kebutuhan atau permintaan masyarakat serta vaksinasi jemput bola degan mendatangani rumah-rumah penduduk pada daerah dengan transportasi yang sulit.

Terkait vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun, menurutnya, Singkawang sudah dicanangkan dari kemarin di SDN 21 Kecamatan Singkawang Barat.

"Vaksinasi anak adalah sasaran siswa SD maka akan dijadwalkan vaksinasi Covid-19 19 di sekolah," ujarnya.

Kendala yang dihadapi saat ini untuk vaksinasi anak adalah jadwal vaksinasi yang bersamaan dengan imunisasi Difteri pada sasaran yang sama.

"Jadi jadwal vaksinasi Covid-19 menyesuaikan dengan imunisasi Difteri, karena jeda antar vaksinasi keduanya adalah kurang lebih 14 hari. Jadi apabila sudah dapat vaksinasi Difteri, maka baru dapat imunisasi Covid-19 pada 14 hari berikutnya," ungkapnya.

Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan dengan adanya vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun, pihaknya mendapat tambahan target capaian vaksinasi di Kubu Raya sebanyak 64 ribu lebih.

"Sebelumnya target vaksinasi Kubu Raya sebesar 432.686, dengan sudah bisa di vaksinnya anak umur 6 sampai 11 tahun ini, maka ada penambahan 64 ribu lebih masyarakat Kubu Raya yang harus di vaksin Covid-19 menjadi 492.686," kata Muda.

Untuk memaksimalkan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6 sampai 11 tahun ini, pihaknya akan membuat aturan wajib vaksin bagi anak untuk melakukan kegiatan tatap muka di sekolah.

"Kita imbau kepada semua orang tua di Kubu Raya agar tidak ragu membawa anaknya untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 baik yang dilaksanakan di sekolah, maupun di pusat kesehatan yang ada di tiap kecamatan dan desa," ajaknya. 

Bupati menyampaikan, capaian vaksinasi di Kubu Raya sudah mencapai 65 persen, tinggal 5 persen lagi mencapai 70 persen seperti yang ditetapkan oleh Kemenkes guna mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) masyarakat di kabupaten itu.

"Untuk vaksinasi anak-anak ini, kita optimis bisa dicapai dengan cepat, karena kita akan organisir pelaksanaan vaksinnya di sekolah-sekolah," ujarnya.

Sementara itu, Kadinkes Kubu Raya, Marijan mengatakan untuk vaksinasi anak ini pihaknya akan menggunakan Sinovac dan stoknya ada 60.000 dosis. Selain untuk anak, pihaknya juga akan tetap memaksimalkan vaksinasi untuk masyarakat umum, termasuk lansia dan dilaksanakan secara konsisten untuk mencapai target vaksinasi di Kubu Raya.

Terkait vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun ini, pihaknya berharap agar setiap sekolah di bantu pihak Puskesmas dan Pustu bisa bersama-sama mensosialisasikan kepada orang tua siswa agar tidak khawatir untuk memberikan vaksin kepada anak-anak.

"Ini juga sesuai tujuan kita untuk mewujudkan kekebalan kelompok, agar proses belajar mengajar di sekolah bisa secepatnya kembali normal. Untuk itu, kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kubu Raya untuk mempercepat capaian vaksinasi bagi anak ini," katanya.

Marijan juga memastikan di Kubu Raya tidak ada vaksin yang kadarluarsa, karena pihaknya sudah membuat sistem pelaksanaan vaksin, di mana vaksin yang diberikan dari Dinkes Kalbar, langsung digunakan untuk vaksinasi di setiap titik di Kubu Raya.

"Jadi kita pastikan vaksin kita aman, karena kita juga menghindari efek samping yang bisa ditimbulkan jika kita menggunakan vaksin yang kadarluarsa. Jadi, vaksin yang kita berikan dipastikan aman untuk masyarakat," tuturnya. (lwu/din/rud/mul)

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda