Ponticity post authorBob 19 Januari 2023

Upaya Jaga Stabilitas Harga Pangan, Bulog Kalbar Siapkan Pasokan 5000 Ton Beras Hingga Maret

Photo of Upaya Jaga Stabilitas Harga Pangan, Bulog Kalbar Siapkan Pasokan 5000 Ton Beras Hingga Maret Kantor Perum Bulog wilayah Provinsi Kalbar. Foto: Suara Pemred / Dino.

PONTIANAK, SP - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) memastikan terus berupaya menjaga stabilitas harga bahan pokok ditengah masyarakat.

Misalnya lewat program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat dan keterjangkauan harga bagi konsumen.

Pimpinan Wilayah Bulog Kalbar, Bambang Prihatomoko mengungkapkan hingga saat ini pihaknya terus menyalurkan beras program SPHP ke pedagang pengecer, distributor dan mitra.

Lewat program tersebut diharapkan bisa menjaga stok beras medium dipasar-pasar. Sehingga daya beli dan keterjangkauan harga bagi masyarakat tetap stabil.

"Untuk stok berapa pun kami siap, tetapi dalam waktu dekat kami telah mempersiapkan 5 ribu ton sampai Maret 2023," ungkap Pimpinan Wilayah Bulog Kalbar, Bambang Prihatomoko saat diwawancarai pada Rabu (18/1/2023).

Dirinya menambahkan tujuan program SPHP tersebut agar masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang sesuai dengan aturan pemerintah. Karena harga eceran tertinggi beras medium tersebut telah diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

Bambang menyebutkan keberadaan program SPHP tersebut juga dalam rangka untuk  menghindari spekulan. Terlebih dalam program tersebut penjualan dilakukan tidak dalam jumlah banyak ke seluruh pedagang pengecer. Sehingga penjualan dibatasi untuk memastikan semua pelaku usaha mendapatkan stok.

"Untuk beberapa waktu ini kami membatasi penjualan agar semua pelaku usaha bisa mendapatkan stok beras yang cukup," jelasnya.

Bambang menuturkan untuk memastikan harga tetap stabil pihaknya rutin melakukan pemantauan. Terlebih menurutnya saat sekarang masih belum memasuki masa panen raya. Sehingga kemungkinan jumlah beras akan terbatas dan dampaknya harga akan mengalami sedikit kenaikan. 

"Kalau di Pontianak meskipun ada kenaikan sedikit akan tetapi masih belum sampai pada tingkat yang meresahkan," jelasnya.

Dikatakannya Bulog Kalbar juga melakukan pasar murah dengan menjual komoditi dengan harga penjualan terjangkau. Komoditi yang dijual saat pasar murah diantaranya beras, tepung, minyak dan lainnya. Selain itu pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Disperindag kota maupun provinsi.

"Kami juga melakukan pemantaun ke pasar-pasar untuk memastikan beras SPHP bisa dijual dengan harga sesuai ketetapan pemerintah," kata Bambang.

Terpisah Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menerangkan, sebagai tindak lanjut arahan Presiden RI, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pontianak terus melakukan monitoring kondisi harga-harga bahan pokok di pasaran sebagai antisipasi terjadinya inflasi. Apalagi tahun 2023 ini kondisi ekonomi dunia belum menentu.

"Langkah-langkah lainnya yang bisa dilakukan adalah menggelar operasi pasar murah," ujarnya.

Selanjutnya, kata Edi, apabila harga bahan kebutuhan pokok tersebut mengalami kenaikan harga yang diakibatkan faktor distribusi, maka dalam hal ini pemerintah akan turun tangan untuk membantu dalam pendistribusiannya.

"Sehingga bahan kebutuhan pokok tersebut harganya tetap stabil hingga di masyarakat," sebutnya.

Dalam mengendalikan inflasi, TPID yang melibatkan unsur dari Pemkot Pontianak, Bank Indonesia, Bulog, Pertamina dan pihak terkait lainnya, melakukan berbagai upaya untuk mengontrol tingkat inflasi agar lebih terkendali. 

Misalnya dengan melakukan pemantauan di lapangan terhadap ketersediaan stok pangan di gudang dan agen serta pengawasan secara ketat harga kebutuhan pokok di pasar.

"Sehingga harga pangan di pasaran relatif stabil dan komoditas utama juga tersedia," kata Edi.

Sementara itu, faktor-faktor lainnya di luar kewenangan Pemkot Pontianak, misalnya kenaikan harga BBM, tiket pesawat udara, dia berharap unsur-unsur terkait bisa membantu untuk mengendalikan agar lonjakan harga tidak terlalu tinggi.

"Harga tiket pesawat yang tinggi kerap menjadi penyumbang inflasi," sebutnya.

Sebagai catatan, TPID Kota Pontianak dinobatkan sebagai TPID Terbaik Wilayah Kalimantan 2021 pada TPID Awards 2022 lalu. Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada TPID dalam pengendalian inflasi di daerah masing-masing. (din)

 

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda