PONTIANAK, SP – Sebanyak 45 buah durian terbaik dari seluruh wilayah di Kalimantan Barat mengikuti kontes durian yang digelar dalam ajang Festival Buah dan Florikultura di Mega Mal Pontianak Rabu, 15 November 2023 hingga Minggu 19 November 2023.
Berbagi jenis buah durian seperti Durian Montong, Durian Tembaga hingga Durian Gincu Merah yang sudah jarang ditemukan dilombakan dalam perlombaan tersebut.
Hasilnya, juara pertama pada kontes tersebut adalah buah durian Bujang Setile, yang merupakan buah durian yang berasal dari Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Pemenang kontes durian, Hery Muryadi mengatakan, durian ini memiliki warna yang mirip dengan setela. Sehingga nama durian ini dinamakan Bujang Setile.
“Usia pohon durian ini mencapai antara 60 hingga 70 tahun, dan sejak zaman dahulu, durian ini merupakan durian favorit masyarakat,” katanya.
Adanya festival ini, ia bersama warga masyarakat Kayong Utara bisa bereksplorasi potensi buah di Kayong Utara.
Diapun meyakinkan apabila nanti diadakan kembali kegiatan serupa di tahun berikutnya, Kayong Utara akan kembali menampilkan buah-buahan terbaik asli Kayong Utara, khususnya buah durian.
Buah durian Bujang Setile ini beratnya hanya berkisar antara 1,8 hingga 2,5 kilogram.
Sementara ukrannya tidak terlalu besar, dan tidak pula terlalu kecil. Adapun warna durian ini berwarna orange seperti setela. Dan untuk ketebalan daging buahnya, sangat tebal dan memiliki rasa pahit dan manis. Sedangkan tekstur buahnya kering.
“Jadi ini merupakan durian terenak khususnya di Kayong Utara,” tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Florentinus Anum berharap Festival Buah Dan Florikultura Kalbar 2023 yang merupakan kegiatan rutin setiap tahunnya bisa mempromosikan buah lokal dan meningkatkan pendapatan petani.
"Kita berharap, dengan adanya pelaksanaan kegiatan festival ini, bisa memperkenalkan dan mempromosikan potensi sumber daya buah, maupun florikultura di Bumi Khatulistiwa,” katanya.
Sehingga kedepannya, potensi sumber daya alam yang sangat luar biasa di Kalimantan Barat ini, dapat menjadi mata pencaharian masyarakat.
"Buah-buahan eksotik maupun florikultura seperti anggrek dan sebagainya ke depan bisa menjadi salah satu mata pencaharian untuk meningkatkan pendapatan para petani," ujarnya.
Menurut Florentinus Anum, buah-buah yang ada tentu perlu dikembangkan secara budidaya melalui teknologi pertanian. Dan selama pelaksanaan kegiatan ini, para petani menjual langsung produksinya dengan harga tingkat petani. Dan hal ini memberikan ruang kepada masyarakat, untuk menikmati harga-harga yang sangat kompetitif dan murah.
“Tujuannya kita juga turut serta dalam rangka mengendalikan inflasi di daerah, sehingga tetap terjaga dengan baik dan terjangkau oleh masyarakat,” tutupnya.
Dalam Festival Buah dan Florikultura yang diselenggarakan Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalbar, bersama MAJ dan My Tenda, dimeriahkan berbagai kegiatan baik talkshow, hiburan, kontes buah durian, penampilan sejumlah artis dan juga diramaikan 76 stand UMKM, baik makanan minuman, permainan dan lain sebagainya, yang sangat membantu ekonomi masyarakat, dimana perputaran unag dalam kegiatan ini mencapai Rp1 miliar. (jee)
Breaking News
- Pj Wako Pontianak Dorong UMKM Naik Kelas
- Ribuan Relawan 'Ngelisap' Siap Menangkan Satono-Hero, Kontestasi Pilkada Kabupaten Sambas
- Windy Prihastari Terima Anugerah Bunda GenRe Terbaik Nasional
- Kalbar Raih Medali emas Kedua dari Cabor Biliar, PON XXI Aceh-Sumatera Utara
- Meningkatkan Kapasitas Pelaku IKM, Disperindagkop dan UM Sanggau Gelar Pelatihan
- DPR Sebut PP 28 tentang Tembakau Menimbulkan Kegaduhan Baru, Petani - Pekerja Siap Mogok Kerja Nasional
- Penjabat Bupati Sanggau Membuka Festival Budaya Faradje’ Pesaka Negeri XVI Tahun 2024
- Masyarakat Sosok Sanggau Taruh Harapan Pada Ria Norsan-Krisantus Kurniawan
- Peringatan Maulid Nabi, PT. PLN Indonesia Power UBP Sanggau Berikan Bantuan