Ponticity post authorKiwi 24 Juli 2021

Datangkan Oksigen dari Malaysia, Kalbar Upayakan Pasokan Oksigen Cukup untuk 10 Hari

Photo of Datangkan Oksigen dari Malaysia, Kalbar Upayakan Pasokan Oksigen Cukup untuk 10 Hari HL - Tiga tronton membawa iso tank oksigen tiba di PLBN Entikong dan menunggu proses masuk ke Malaysia.

 

PONTIANAK, SP - Gubernur Kalbar Sutarmidji mengatakan berbagai upaya saat ini tengah dilakukan untuk mencukupi kebutuhan oksigen di Provinsi Kalbar. Diantaranya dengan mendatangkan oksigen dari Jakarta, Batam dan Malaysia.

“Pasokan oksigen dari Malaysia diharapkan bisa mencukupi kebutuhan di Provinsi Kalbar. Saya maunya oksigen di Provinsi Kalbar aman selama 10 hari. Karena mobilitas antara daerah seperti Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Melawi cukup jauh," ucap Sutarmidji, Jumat (23/7).

Jika pasokan oksigen dari Malaysia lancar, maka dalam satu hari bisa mendatangkan dua unit iso tank dan dalam satu minggu bisa 14 unit iso tank atau sama dengan 28 ribu tabung oksigen. Jumlah tersebut bisa mencukupi kebutuhan oksigen selama enam hari di Provinsi Kalbar.

"Saya maunya oksigen di Provinsi Kalbar 10 hari aman. Enam hari dari Kuching Malaysia dan empat hari dari Pulau Jawa. Kita berharap kondisi pandemi Covid-19 bisa reda," katanya.

Untuk memastikan ketersediaan oksigen bagi rumah sakit di Kalbar bisa terpenuhi hingga 10 hari ke depan, pihaknya juga telah menyurati tiga perusahaan oksigen baik yang ada di Jakarta, Batam (Kepualau Riau) hingga perusahaan yang ada di Sarawak (Malaysia).

"Saya pikir, karena Malaysia (Sarawak) dan Kalbar berada di satu daratan, jadi proses distribusinya bisa lebih cepat. Bersyukur pemerintah Kerajaan Sarawak Malaysia menyetujui untuk distribusi oksigen ini, sehingga saya rasa ke depan kebutuhan oksigen di Kalbar tidak akan ada masalah lagi," tuturnya.

Dia juga menjelaskan, Kalbar mendapatkan stok oksigen dari Jakarta dan akan datang di Pelabuhan Pontianak pada hari ini dengan jumlah dua iso tank untuk 4 ribu tabung.

"Hari ini jam 2 siang datang dari Jakarta sekitar 2 iso tank sekitar 4 ribu tabung. Besok dari Batam 800 tabung dengan 2 iso tank sekitar ribu tabung dari Kucing juga dalam proses dan semoga tidak ada halangan bisa segera sampai ke sini," tuturnya.

Menurut Sutarmidji, kebutuhan oksigen mengalami peningkatan mencapai tiga kali lipat sejak beberapa waktu terakhir. Peningkatan kasus Covid-19 yang parah memicu terjadinya kelangkaan oksigen.

Sebagai contoh, satu orang yang ada di ruang ICU untuk satu hari satu malam memerlukan lima tabung oksigen. RSUD dr Soedarso memiliki ruang ICU 12. Sehingga memerlukan 400 hingga 450 tabung oksigen.

Untuk itu, manajemen rumah sakit harus memperhatikan ketersediaan oksigen. Seharusnya oksigen minimal tersedia di rumah sakit untuk 24 jam ditambah 20 persen dari kebutuhan. Bahkan jika tabung oksigen tersedia di rumah sakit maka pasokan harus tersedia untuk tiga hari.

"Seperti pada RSUD dr Soedarso membutuhkan 400 tabung oksigen dalam satu hari. Maka RSUD dr Soedarso harus mempersiapkan oksigen sebanyak 480 tabung untuk berjaga," jelasnya.

Midji mengungkapkan, saat ini di Provinsi Kalbar ada lima pemasok atau distributor oksigen. Namun yang aktif hanya ada dua perusahaan, yakni PT Baja Sarana Sejahtera dan PT Megah Utama Prima.

Dua pemasok ini menurutnya memiliki jiwa sosial yang masih tinggi sehingga tidak memikirkan harga jual. Karena harga jual oksigen untuk kebutuhan rumah sakit lebih murah dibandingkan untuk industri.

"Mungkin pemasok lain tak kuase mendatangkan oksigen karena harga oksigen untuk rumah sakit pas-pasan. Di tengah pandemi Covid-19 ini seharusnya mereka bisa berbuat untuk daerah," tutupnya.

Guna memastikan kelancaran proses distribusi oksigen, Sutarmidji pun mendatangi langsung dua perusahaan distributor oksigen yang ada di Pontianak tersebut.

Pengiriman Oksigen Dikawal Ketat Polisi

Sementara itu, Kasi Kepabeanan Bea Cukai Entikong, Heri, mengatakan pihaknya bersama Polres Sanggau akan mengawal proses pengiriman oksigen dari Sarawak, Malaysia ke Kalbar.

"Hari ini tiga unit isotank kosong sudah berada di PLBN Entikong, di mana tiga unit iso tank ini nantinya akan membawa oksigen dari Sarawak," kata Heri di Sanggau, Jumat (23/7).

Dia menjelaskan, tiga unit iso tank tersebut akan dibawa masuk ke Malaysia untuk pengisian oksigen di Sarawak.

"Masih menunggu kendaraan angkut Malaysia yang akan memindahkan iso tank kosong di perbatasan," tuturnya.

Heri menambahkan, tiga unit iso tank itu akan memuat 45 ton oksigen untuk memenuhi kebutuhan Kalbar saat ini. Total keseluruhan kurang lebih 250 ton akan dikirim secara bertahap.

"Oksigen yang didatangkan dari Malaysia tersebut tidak akan dikenakan bea masuk karena untuk penanganan kondisi darurat di masa pademi Covid-19," katanya.

Sementara itu untuk pengawalan iso tank oksigen dari perbatasan sampai ke Pontianak akan dilakukan Polsek Entikong dan Sekayam secara estafet.

"Pengawalan kita lakukan dari PLBN sampai ke simpang tanjung, kemudian dilanjutkan Polres Sanggau sampai ke perbatasan Kubu Raya," kata Kapolsek Entikong, Akp Oloan Sihombing.

Dijelaskan Oloan Sihombing, sepanjang jalur yang dilalui oleh tiga unit iso tank dijaga Polsek jajaran Polres Sanggau.

"Setiap unit iso tank ada satu petugas dengan senjata lengkap yang mengawal agar perjalanan pengiriman iso tank ke Pontianak bisa lancar tanpa ada gangguan maupun hambatan," katanya. (din/ant)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda