PONTIANAK, SP - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menjawab tanggapan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji yang menyatakan dirinya tidak tegas dalam membenahi pedagang di lokasi waterfront.
Edi menyebutkan saat ini Pemerintah Kota Pontianak sedang memikirkan penataan pedagang di lokasi tersebut. Pemkot tengah mengupayakan membangun jalan paralel untuk penempatan Pedagang Kaki Lima atas persetujuan Gubernur Kalimantan Barat.
"Emangnya pembangunan kota bisa jadi dalam semalam, kayak cerita Bandung Bondowoso yang membangun Candi Prambanan dalam semalam," ucap Edi saat diwawancarai pada Senin (29/7).
Mantan Wakil Wali Kota Pontianak ini menyampaikan dalam membangun kota yang memiliki permasalahan kompleks, tidak bisa sembarang. Dirinya saat ini tengah mencarikan tempat yang laik dan bagus untuk pedagang, sekaligus perbantuan modal atas kerja sama dengan BUMD.
"Kita senyuman saja (pernyataan Sutarmidji soal PKL di waterfront). Secara positif itu merupakan motivasi," kata Edi.
Edi menambahkan bahwa semua pekerjaan dilakukan melalui aturan. Tegas bukan berarti marah-marah. Dikatakan bahwa selama ini pihaknya menempatkan Satpol PP untuk menjaga waterfront.
Dirinya mengatakan bahwa pedagang kucing-kucingan dengan petugas. Menindak pedagang juga harus melalui aturan.
Meski demikian, Edi secara tegas akan melakukan evaluasi. Jika memang petugas tidak mampu menjalankan tugas, maka akan dicopot. Pemkot tetap melakukan penjagaan lokasi waterfront dari pedagang dengan menempatkan petugas Satpol PP dan CCTV (kamera pengawas).
Pasar Tumpah
Diberitakan sebelumnya, Waterfront yang menjadi objek wisata baru bagi masyarakat Kota Pontianak kini mulai dipenuhi pedagang.
Waterfront, yang dahulu juga bisa dijadikan sebagai tempat berolahraga seperti lari karena lintasannya cukup panjang dan lebar, kini mulai menyempit karena pedagang menggelar meja dan kursi di lokasi waterfront.
Mendapati kenyatan itu, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyesalkan ketidaktegasan Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono membenahi waterfront.
Midji, sapaannya, menyayangkan keberadaan waterfront sebagai tempat wisata yang tengah ramai dikunjungi masyarakat Kota Pontianak, berubah jadi semacam pasar.
"Pak Edi harus tegas-tegas lagilah. Waterfront saat ini itu sudah banyak orang berjualan," ungkap Midji, beberapa waktu lalu.
Midji meminta Edi lebih tegas. Dirinya mengingatkan agar lokasi waterfront tidak ramai orang bejualan. Hal yang sama juga harus dilakukan di Taman Alun-Alun Kapuas agar dijaga dari orang-orang berjualan.
Mantan Wali Kota Pontinak dua periode ini mengingatkan Edi untuk mengoptimalkan kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Dengan dukungan kinerja OPD yang baik, tentu akan memudahkan kinerja kepala daerah.
"Pak Wali Kota harus berani mengganti OPD yang tidak bisa kerja," tegas Midji. (dino/bah)