PONTIANAK, SP - Sekretaris Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalbar, Miftah menilai pernyataan Gubernur Kalbar periode 2018-2023, Sutarmidji yang akan meninggalkan PPP merupakan pernyataan yang salah.
Hal tersebut disampaikan Miftah menanggapi pernyataan Sutarmidji yang akan mencari partai lain untuk berlabuh setelah kalah di pemilihan gubernur (Pilgub) Kalbar 2024.
"Pernyataan (Sutarmidji) tinggalkan PPP itu salah, sebenarnya PPP yang tinggalkan Pak Midji," katanya kepada Suara Pemred, Sabtu (30/11/2024).
Kata Miftah, saat PPP menentukan pilihan mendukung pasangan Ria Norsan-Krisantus di Pilgub Kalbar 2024, itu artinya kata dia, PPP sudah meninggalkan Sutarmidji.
"Jadi artinya kami yang meninggalkan Pak Sutarmidji, bukan dia yang meninggalkan PPP," tegasnya.
Menurut Miftah, selama menjadi kader PPP, Sutarmidji sudah banyak menerima manfaat dari keberadaan partai berlambang Ka'bah tersebut.
Namun sayangnya, pada pemilihan legislatif (pileg) 2024 lalu, Sutarmidji dinilai Miftah tidak memperlihatkan itikad untuk membesarkan PPP.
"Pada pemilu dan pileg 2019 dan 2024, bukan dia membantu PPP, anak dan menantunya malah dicalonkan dari partai lain, bukan PPP," sesal Miftah.
Untuk itu, Miftah mempersilakan Sutarmidji untuk mencari partai lain untuk berlabuh.
"Pastinya bukan Pak Sutarmidji yang meninggalkan PPP tapi kami yang dari awal meninggalkan dia, ketika kami memutuskan untuk mendukung Pak Ria Norsan sebagai calon Gubernur Kalbar," tegas Miftah lagi. (jee)