PONTIANAK, SP - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat yang diwakili oleh Pembimas Katolik, Yosep Somen, S.Ag., M.Th., secara resmi membuka kegiatan Pembinaan dan Penguatan Moderasi Beragama Bagi Penyuluh Agama Katolik Angkatan II yang diselenggarakan di Aula Hotel Orchard Perdana Pontianak, Kamis (3/10/2024) siang.
Acara ini dimulai dengan laporan panitia yang disampaikan Salesius Rensi, S.Fil. Selanjutnya sambutannya Pembimas Yosep.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya untuk memperkuat pemahaman para penyuluh agama Katolik terhadap moderasi beragama.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman moderasi beragama di kalangan penyuluh agama Katolik sebagai upaya menjaga keharmonisan dan kerukunan umat beragama di Kalimantan Barat," ujar Yosep.
Yosep juga menyampaikan laporan bahwa kegiatan yang diadakan oleh Bimbingan Masyarakat Katolik Kanwil Kemenag Kalbar ini diharapkan mampu membekali para penyuluh agama Katolik dengan wawasan yang lebih mendalam mengenai peran mereka dalam menjaga kerukunan umat beragama, terutama di tengah tantangan sosial yang saat ini dihadapi.
Dalam sambutannya, Yosep menekankan pentingnya peran penyuluh agama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Sebagai penyuluh agama, tugas kita tidak hanya membimbing umat dalam hal spiritual, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam meluruskan berita yang tidak benar dan menjaga kerukunan umat beragama," ungkap Yosep.
Selain itu, dirinya uga mengingatkan para penyuluh untuk mewaspadai ancaman berita hoaks yang berpotensi memecah belah masyarakat, terutama menjelang pemilihan kepala daerah yang akan datang.
“Kita harus aktif meluruskan informasi yang tidak benar, terutama yang beredar di media sosial,” tegasnya.
Yosep juga menyampaikan pesan dari Kakanwil terkait kasus video hoaks yang beredar di media sosial, khususnya di platform TikTok, dengan akun bernama "andra688".
Video tersebut disinyalir memanipulasi video lama untuk menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Video tersebut adalah video lama yang diedit oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Ini merupakan upaya untuk memecah belah masyarakat menjelang pemilihan kepala daerah. Oleh karena itu, kerjasama dari para penyuluh agama, khususnya penyuluh agama Katolik, sangat dibutuhkan untuk menepis ancaman tersebut dan menjaga keutuhan bangsa," tambahnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan doa bersama sebagai wujud harapan agar seluruh rangkaian acara berjalan lancar dan membawa dampak positif bagi para peserta.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan para penyuluh agama Katolik semakin memahami peran penting mereka dalam menjaga moderasi beragama dan mampu berperan aktif dalam menciptakan masyarakat yang harmonis, rukun, dan terhindar dari pengaruh negatif berita hoaks. (*)