Potret post authorBob 05 Desember 2024

STKIP Melawi Wisuda 255 Lulusan, Septian: Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

Photo of STKIP Melawi Wisuda 255 Lulusan, Septian: Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman Prosesi wisuda sarjana STKIP Melawi tahun akademik 2024-2025. Ada 255 mahasiwa yang mengikuti wisuda. Suara Pemred/Eko Susilo
MELAWI, SP -  Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Melawi menggelar Wisuda Sarjana Angkatan VII Tahun Akademik 2024-2025 di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Melawi, Rabu (4/12/2024).
 
Total ada 255 wisudawan dan wisudawati yang mengikuti wisuda dari berbagai program studi.
 
Ketua STKIP Melawi, Septian Peterianus menyampaikan ucapan selamat pada ratusan mahasiswa STKIP yang berhasil menuntaskan pendidikannya di kampus satu-satunya di kabupaten Melawi ini. 
 
"Saya pesan agar adik adik ini berani keluar dari zona nyaman. Proses yang membuat kapal sampai ke tujuan. Siapapun yang biasa menghadapi badai tidak akan terpengaruh dengan datangnya gerimis. Pesan moralnya, Hidup harus belajar, " katanya.
 
Septian menuturkan lulusan STKIP Melawi tidak hanya menjadi guru, tapi juga mampu berkiprah di berbagai bidang lainnya. Bahkan ada alumni STKIP Melawi yang berhasil menjadi anggota DPRD bahkan juga Bupati Melawi. 
 
" Tak hanya jadi guru PNS atau P3K, tapi juga lulusan STKIP bisa bekerja dimanapun. Ini menunjukkan kita mampu berkompetisi dan mampu bersaing dari kampus manapun, " katanya.  
 
Di tempat yang sama, Sekda Melawi, Paulus yang hadir mewakili Bupati Melawi mengatakan wisuda bukan hanya merupakan akhir dari sebuah perjalanan panjang, tetapi juga merupakan awal dari babak baru dalam kehidupan kalian. 
 
"Saya berharap ilmu pengetahuan yang telah kalian peroleh selama berkuliah dapat menjadi bekal yang bermanfaat untuk menjawab tantangan zaman yang makin kompleks," katanya. 
 
Paulus secara pribadi juga mengungkapkan STKIP Melawi sekarang semakin punya kualitas. Alumni STKIP sudah banyak berkiprah di berbagai bidang. 
 
Ia juga menjelaskan mengapa saat ini penerimaan CPNS  tidak mengakomodir guru. Ia meminta para sarjana pendidikan tak khawatir soal ini.
 
"Kebijakan pemerintah tidak mengakomodir guru dalam CPNS, Karena pemerintah masih mau menyelesaikan tenaga kontrak daerah melalui P3K.
 
Yang lebih diprioritaskan yang sudah bekerja dan masuk database kontrak daerah. Kalau sudah selesai, pemerintah akan memikirkan alumni dan sarjan yang sudah menyelesaikan pendidikan. Masih terbuka peluang itu, " paparnya. (eko) 
 
Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda