PONTIANAK, SP - Program Studi (Prodi) Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura (Untan) berkomitmen memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar).
Sejumlah inovasi dan gebrakan terus dihadirkan mahasiswa Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untan untuk mendorong peningkatan UMKM. Salah satunya lewat Management Business Innovation Conference (MBIC) yang digelar di Pendopo Gubernur Kalbar kemarin.
Sebanyak 360 peserta dari pelaku UMKM, stakeholder terkait hingga mahasiswa berbagai perguruan tinggi terlibat dalam agenda tersebut. MBIC yang digagas Prodi Magister Manajemen Untan itu berfokus pada penguatan lokal branding UMKM dalam upaya peningkatan ekspor.
Koordinator Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura Nur Afifah mengungkapkan MBIC merupakan rangkaian puncak sejumlah agenda yang telah dilaksanakan.
Mulai dari kegiatan mengedukasi mendampingi dan memfasilitasi yang bekerjasama dengan institusi terkait.
"Kita lanjutkan dengan kegiatan sustainability management for UMKM, kita lombakan dan berikan penghargaan UMKM terbaik, kita datangkan dinas terkait agar mereka bisa melihat langsung UMKM untuk kemudian dilakukan pembinaan," ungkap Nur Afifah.
"MBIC ini agenda penutup selain seminar juga ada sesi khusus dari akademisi untuk menyampaikan pemikiran dalam mengembangkan UMKM, dari pemikiran itu akan menjadi buku yang bisa diakses luas oleh masyarakat," sambungnya.
Nur Afifah memastikan komitmen Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura untuk mendedikasikam program kepada masyarakat terutama UMKM.
Pihaknya mendesain kurikulum dimana terdapat sub mata kuliah yang diberi nama knowledge implementation dedication project.
Ia menjelaskan pada program tersebut mahasiswa akan dibimbing bersama-sama untuk mendesain kegiatan yang berfokus pada UMKM. Setiap tahun program tersebut memiliki tujuan yang berbeda.
Sehingga mahasiswa memiliki peran dalam mendedikasikan diri terhadap pengembangan UMKM di Kalbar.
"Setiap tahun kegiatan kita berbeda-beda begitupun dengan UMKM sasaran juga berbeda tahun ini berfokus pada UMKM yang memproduksi makanan khas Kalbar," jelasnya.
Dikatakan Nur Afifah, UMKM di Kalbar memiliki potensi yang sangat besar dengan produk yang bagus. Namun pihaknya menyadari jaringan yang dimiliki UMKM Kalbar masih menjadi hambatan.
Maka pihaknya mengambil peran tersebut untuk mendorong UMKM di Kalbar agar bisa berkolaborasi dengan tujuan menguatkan produk-produk mereka.
"Tema yang kita angkat lokal branding, dengan kurikulum yang kita desain bisa menjadi jembatan antara institusi pendidikan seperti kita dengan UMKM yang masih banyak memerlukan pendampingan," ungkap Nur Afifah.
Ditempat yang sama Kepala Kantor Wilayah Direktorat Bea dan Cukai (DJBC) Kalbar Imik Eko Putro, memberikan apresiasi atas inisiasi Prodi Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tanjungpura dalam pengembangan UMKM. Dirinya meyakini lewat upaya yang dilakukan UMKM Kalbar akan terus bangkit dan semakin dikenal luas.
"Saya yakin dengan upaya yang dilakukan oleh Untan lewat MBIC ini bisa terus mendukung pelaku UMKM untuk terus bangkit dengan branding pelaku UMKM agar semakin dikenal," ungkap Kepala Kantor Wilayah DJBC Kalbar Imik Eko Putro.
Dirinya mengajak semua pihak untuk bersama mendukung penguatan produk-produk UMKM di Kalbar. Salah satu caranya dengan selalu dikonsumsi terutama dalam forum-forum dan agenda resmi kantor pemerintah. Hal tersebut tentu akan berdampak pada semakin dikenalnya produk UMKM.
Apalagi berdasarkan data pada tahun ini terdapat sebanyak 225 ribu pelaku UMKM di Kalbar. UMKM Kalbar juga memiliki keunggulan yang besar terutama hasil olahan makanan yang cukup banyak.
Ia mendorong UMKM untuk terus belajar agar bisa mendapatkan nilai tambah yang lebih dengan ekspor.
"Kita upayakan untuk selalu mendukung pengembangan UMKM kita berjuang bersama untuk mengangkat UMKM Kalbar brandingnya semakin dikenal dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," tutupnya. (din)