KUBU RAYA, SP - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. H. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., didampingi Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Katolik, Yosep Somen menghadiri Perayaan Natal Oikoumene Umat Kristiani Kalimantan Barat yang berlangsung di The Q-Hall Convention Center, Qubu Resort, Kubu Raya, Jumat (10/1/2025) malam.

Acara yang digelar dengan tema “Marilah Sekarang Kita Pergi ke Betlehem” (Lukas 2:15) ini dihadiri oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Barat, Mohammad Bari serta ribuan tokoh agama dan masyarakat.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Natal Oikoumene 2025, Junaidi, menyampaikan bahwa perayaan ini menjadi momentum penting untuk memperkuat persaudaraan dan kebersamaan lintas umat beragama.

"Kami berharap semangat Natal dapat menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat dalam menjaga harmoni dan toleransi," ujarnya.

Pj Sekda Kalbar, Mohammad Bari, dalam sambutannya juga menegaskan pentingnya menjaga semangat ke-Bhinneka-an di Kalimantan Barat.

“Perayaan Natal seperti ini adalah bentuk nyata harmonisasi dan toleransi yang telah menjadi karakter kuat masyarakat kita. Semoga nilai-nilai damai dan kasih dapat terus terjaga,” katanya.

Kakanwil Muhajirin Yanis menyampaikan apresiasi kepada seluruh umat beragama di Kalbar, termasuk di dalamnya umat Kristiani, yang turut berpartisipasi aktif menjaga kerukunan umat.

"Terima kasih kepada semua tokoh agama dan seluruh umat beragama yang proaktif menjaga kerukunan umat di Kalbar ini. Suasana aman dan kondusif ini berdampak positif terus meningkatnya indeks kerukunan umat. Hal itu tentu muaranya akan membawa kemajuan daerah. Mustahil daerah dan bangsa akan maju jika umatnya tidak rukun dan harmonis," ungkap Muhajirin Yanis.

Acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus, yang memohon agar semangat damai dan kebersamaan terus menyertai seluruh masyarakat Kalimantan Barat.

"Semoga Natal ini membawa damai dan kasih bagi kita semua," pungkasnya.

Suasana penuh kehangatan dan sukacita mengiringi rangkaian acara yang diisi dengan penampilan seni dan paduan suara, diakhiri dengan makan bersama sebagai simbol kebersamaan dan persaudaraan. (*)