Potret post authorBob 22 Juli 2024

Mursyid Ungkap Pentingnya Data Pemilih yang Valid dan Akurat Jelang Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Kalbar Gelar Rakor Pengawasan Pemilu Partisipatif

Photo of Mursyid Ungkap Pentingnya Data Pemilih yang Valid dan Akurat Jelang Pilkada Serentak 2024, Bawaslu Kalbar Gelar Rakor Pengawasan Pemilu Partisipatif RAKOR PENGAWASAN - Bawaslu Kalbar menggelar Rakor Pengawasan Pemilu Partisipatif. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 22 Juli 2024, di Hotel Orchadz, Jalan Gajah Mada, Pontianak. Ist 

Ketua Bawaslu Provinsi Kalbar, Mursyid Hidayat

“Kegiatan ini digelar untuk mendukung kinerja Pengawasan Tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2024, khususnya pada tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih. Maka Bawaslu Provinsi Kalbar, mengajak semua pihak, termasuk kalangan media massa, baik elektronik/Online/cetak, untuk bisa menjadi partner terbaik dalam rangka pengawasan, sebagai bagian dari kesuksesan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kalbar,”

 

PONTIANAK, SP - Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kalimantan Barat (Bawaslu Kalbar), menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengawasan Pemilu Partisipatif. Kegiatan ini berlangsung pada Senin, 22 Juli 2024, di Hotel Orchadz, Jalan Gajah Mada, Pontianak. 

Mengangkat Tema “Pentingnya Data Pemilih yang Valid dan Akurat jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024”, kegiatan ini diikuti oleh jajaran Bawaslu dan KPU Kabupaten/Kota se-Kalbar dan kalangan awak media yang ada di Kota Pontianak.

Menurut Ketua Bawaslu Provinsi Kalbar, Mursyid Hidayat, kegiatan ini digelar untuk mendukung kinerja Pengawasan Tahapan Pemilihan Serentak Tahun 2024, khususnya pada tahapan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih.

“Maka Bawaslu Provinsi Kalbar, mengajak semua pihak, termasuk kalangan media massa, baik elektronik/Online/cetak, untuk bisa menjadi partner terbaik dalam rangka pengawasan, sebagai bagian dari kesuksesan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Kalbar,” tuturnya.

Mursyid Hidayat juga menyatakan, tahapan Pilkada Serentak 2024 di Kalbar, saat ini memasuki masa akhir dari Pencocokan dan Penelitian (Coklit), yang dilakukan oleh KPU. Dalam tahapan ini, Bawaslu Kalbar bersama dengan jajaran hingga ke kabupaten/kota, juga melakukan pengawasan secara langsung.

“Pengawasan dalam tahapan ini, dilakukan untuk memastikan bahwa Coklit yang dilakukan oleh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) sudah sesuai dengan aturan yang ada. Memang, pastinya ada kendala-kendala, namun semuanya terus dikoordinasikan bersama KPU dan Bawaslu di masing-masing tingkatan,” papar Mursyid. 

Sebelumnya, Bawaslu Provinsi Kalbar, telah melakukan pengawasan terhadap proses Coklit Data Pemilih dalam Pilkada Serentak 2024. Komisioner Bawaslu Provinsi Kalbar, Yosef Harry Suyadi, mengungkapkan jika pihaknya akan melakukan uji petik dalam tahapan pemutakhiran data pemilih ini.

Yosef mengakui jika Bawaslu Kalbar terkendala kurangnya personel di tingkat desa/kelurahan. Maka dari itu, metode pemantauan langsung secara terjadwal menjadi salah satu cara untuk mengakali kekurangan tersebut.

"Sesuai dengan arahan Bawaslu RI, kami akan melakukan uji petik dalam tahapan pemutakhiran data pemilih di Pilkada," ujar Yosef.

Yosef menjelaskan kesulitan yang dihadapi secara substansi tidak berbeda dengan pemilu sebelumnya. Namun, dia mengakui Bawaslu secara kelembagaan tidak memiliki data terkait daftar pemilih potensial.

"Berkaca pada tahun 2019, Bawaslu secara kelembagaan tidak punya data terkait dengan daftar pemilih potensial, karena sejauh ini Bawaslu tidak punya akses ke sana," katanya.

Selain itu, Bawaslu Kalbar telah mendorong KPU untuk memastikan solusi bagi pemilih yang terdampak oleh Permendagri Nomor 52 Tahun 2020 tentang Batas Daerah Kota Pontianak dengan Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Bawaslu menginginkan KPU untuk berkoordinasi dengan KPU untuk mengatasi persoalan tersebut.

"Apakah pemilih itu masuk dalam DP4 Kabupaten Kubu Raya atau DP4 Kota Pontianak," ucap Yosef. 

Adapun rundown Rakor Pengawasan Pemilu Partisipatif kali ini adalah adanya penyampaian materi dari beberapa narasumber yang berkompeten.

Materi pertama dipaparkan oleh Pakar dan Praktisi Kepemiluan, yaitu Umi Rifdiyawaty, yang merupakan mantan Ketua KPU Kalbar periode 2018-2023.

Kedua adalah materi dari Komisioner KPU Provinsi Kalbar, yaitu Suryadi, yang memaparkan berbagai hasil dari Coklit yang sudah dilakukan. (*)

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda