Regional post authorPatrick Sorongan 04 Januari 2021

Partai PKR Sarawak Prihatin Nasib Masyarakat Dayak

Photo of Partai PKR Sarawak Prihatin Nasib Masyarakat Dayak Sejumlah LSM yang mewakili masyarakat Dayak di Kuching, Sarawak, Malaysia, menunjukkan solidaritas atas nasib Bill Kayong, aktivis hak atas tanah yang ditembak mati di negara bagian Malaysia Timur, 21 Juni 2016. (Foto: Dennis Wong/BenarNews)

KUCHING, SP- Ketua Partai Keadilan Rakyat (PKR) Sarawak,  Larry Sng mengecam ketidakadilan terhadap masyarakat Dayak dalam sistem pemerintahan dan politik di negara bagian paling besar Malaysia tersebut.

Dalam posting di Facebook pribadinya, sebagaimana dilansir laman The Borneo Post (21/12), Larry menyatakan, sangat ironis bahwa daerah termiskin dan paling terbelakang di negara bagian terbesar Malaysia itu, berada di daerah pedesaan Dayak.

Masyarakat ini dinilainya kurang terwakili dalam peran kepemimpinan puncak baik pemerintahan maupun di partai-partai baik PBB, PDP, SUPP, PKR, DAP, PSB, PBK, dan Amanah. Para pimpinan pemerintahan dan partai-partai ini diduduki masyarakat Melayu dan Cina meskipun PKR misalnya, sebagian besar didukung oleh masyarakat Dayak.   

Itu sebabnya Larry optimis  bahwa dengan mengusung pempimpin PKR dari kalangan masyarakat Dayak  maka akan terjadi perubahan dalam kepemimpinan PKR Sarawak sehingga memberikan kredibilitas ke partai untuk berjuang melawan ketidaksetaraan ekonomi di sektor swasta, pemilihan, promosi dalam pelayanan publik, dan penanganan penduduk asli dan masalah tanah adat. “Meski saya terpilih di kursi DPRD mayoritas Dayak, dan punya pengalaman juga di bidang ketatanegaraan, saya yakin partai akan menemukan pengganti yang baik,” tambah Larry.

Larry berpendapat, terjadinya 'pembelotan' mantan anggota parlemen partai dari Puncak Borneo, Saratok, Lubok Antu dan Selangau, seharusnya tidak menjadi tolak ukur untuk menolak kepemimpinan Dayak di PKR Sarawak. “Sangat menyedihkan untuk mengatakan bahwa, jika mereka tetap di Keadilan (PKR) Sarawak, Pakatan Harapan akan tetap berada di pemerintahan hari ini,” katanya.

Menurutnya, betapa memperhatikan bahwa dosa segelintir orang tidak boleh ditanggung banyak orang. Itu sebabnya Larry menegaskan keyakinannya bahwa orang-orang akan memilih kembali PKR Sarawak untuk mewakili mereka di daerah-daerah yang dianggap kalah.

Larry pribadi menyatakan akan berjuang supaya kelak pemimpin PKR  berasal dari masyarakat Dayak. "Sudah saatnya PKR dipimpin oleh seorang tokoh dari kalangan masyarakat Dayak dalam pemilihan negara bagian ke-12 mendatang," tegasnya. "Saya akan membahas masalah ini dengan presiden partai saya dalam beberapa hari mendatang, untuk membahas tentang transisi ini dan pemilihan pengganti saya," tambah Lary.

Lelaki 41 tahun ini bergabung dengan PKR tak lama setelah memenangkan kursi parlemen pada Pemilu 2018. Larry diangkat sebagai ketua PKR Sarawak setelah ketua sebelumnya, Baru Bian meninggalkan partai.

Adapun keputusan PKR dipimpin wakil masyarakat Dayak dinilainya  demi kepentingan terbaik PKR Sarawak. Alasannya,mayoritas etnis Sarawak adalah Dayak yang mewakili 43 persen dari populasi dengan perwakilan Melayu dan Cina masing-masing hanya 24 persen.(001) 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda