Sambas,SP - Wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Aruk, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, dilanda banjir sejak Jumat (1/3/2024) malam hingga Sabtu (2/3/2024) pagi.
Banjir akibat tingginya intensitas hujan ini merendam jalan penghubung perbatasan Sambas dengan Serawak, Malaysia. Bangunan seperti Wisma Indonesia dan sejumlah rumah warga di sekitar pos lintas batas juga terendam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat (Kalbar) menyebutkan berdasarkan laporan lapangan terdapat 200 rumah terdampak banjir di kawasan perbatasan Indonesia - Malaysia, di Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas.
"Dari kejadian banjir pada 1 Maret 2024 di daerah perbatasan tepatnya di Kecamatan Sajingan Besar, total ada 200 rumah terdampak banjir itu termasuk Pos Pamtas dan Wisma Indonesia PLBN Aruk serta fasilitas lainnya," ujar Ketua Satgas Informasi BPBD Kalbar Daniel di Pontianak, Minggu (3/3/2024).
Ia menjelaskan laporan lapangan dari BPBD Kabupaten Sambas mengungkapkan 200 rumah tersebut tersebar di dua desa yang terdampak banjir. Banjir terjadi menyusul hujan deras di wilayah yang berbatasan darat langsung dengan Sarawak, Malaysia tersebut.
"Dua desa terdampak banjir yakni Desa Sebunga dan Kaliau'. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut," kata dia.
Daniel menambahkan, saat banjir ketinggian air ada yang mencapai 120 sentimeter. Langkah yang diambil akibat banjir tersebut sejak kejadian hingga Sabtu (2/3) yakni telah dilakukan langkah cepat penanganan dan pemantauan di lapangan.
"Sejumlah pihak turun tangan mulai BPBD, pemerintah desa, kecamatan, Tagana dan lainnya. Kondisi sudah surut kemarin," ucapnya.
Sementara itu, Camat Sajingan Besar Obertus mengatakan informasi terbaru di wilayahnya dampak banjir juga merusak jembatan berkemajuan di Desa Kaliu' berupa peretakan.
"Kemudian SDN 03 Sajingan Besar pagar roboh, perabot dan buku terendam akibat banjir bandang tersebut. Kami terus berkoordinasi atas dampak dan penanganannya, meski saat ini airnya sudah surut," katanya.
Dia mengatakan, selain adanya jalan yang rusak, Jembatan Berkemajuan di Dusun Keranji Desa Kaliau' mengalami retak dan pagar SDN 03 Sajingan Besar roboh, perabot dan buku buku terendam.
Diberitakan sebelumnya, banjir di perbatasan menyusul curah hujan tinggi yang terjadi pada Jumat (1/3) sejak pukul 22.00 WIB. Kemudian banjir mulai menenggelamkan sebagian rumah warga pada Sabtu (2/3) pukul 04.00 WIB - 09.00 WIB. Selanjutnya air surut dan tidak ada penambahan.
Kawasan perbatasan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk dan sekitarnya di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat saat ini terdampak banjir bandang dengan ketinggian capai lutut orang dewasa.
"Iya benar terjadi banjir di Kecamatan Sajingan Besar termasuk di Kawasan PLBN Aruk," ujar
Camat Aruk Obertus menjelaskan, dari kondisi di lapangan, ada dua desa terdampak banjir bandang akibat hujan deras kemarin, yakni Desa Sebunga dan Kaliau.
"Dua desa terdampak banjir dan untuk saat ini ada yang mulai surut. Tentu kita berharap tidak berdampak luas dalam berbagai hal atas banjir ini. Semoga cepat surut sehingga aktivitas masyarakat dan lainnya bisa normal," kata dia.
Sementara, Kepala BPBD Kabupaten Sambas Marjuni menuturkan, hujan lebat melanda Kecamatan Sajingan Besar, tepatnya di Dusun Aruk, Jumat (1/3) malam.
Di sekitar Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, yang berbatasan dengan wilayah Biawak, Serawak, Malaysia, juga terendam banjir, hingga akses jalan antarnegara sempat terputus.
”Subuh tadi sempat ada jalan yang sulit dilintasi karena tergenang sekitar 50 sentimeter sebab jalannya agak cekung. Namun, pada Sabtu siang jalan sudah bisa dilintasi. Masyarakat juga sudah mulai membersihkan rumah,” kata Marjuni, Sabtu (2/3/2024).
Menurut dia, banjir dipicu curah hujan yang tinggi, hingga air sungai dari perbukitan mengalir deras dan meluap di wilayah Aruk.
"Sungai Aruk sedikit mendangkal karena sudah lama tidak dilakukan pengerukan sehingga air meluap. Banjir di daerah itu baru pertama kali terjadi,” kata Marjuni. (ant/pas)