PONTIANAK, SP - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pengurus Cabang Sambas menginisiasi kegiatan diskusi publik dengan tema Mengantisipasi dan Meminimalisir Kemunculan Kelompok Radikal atau Ancaman Terorisme Menjelang Pemilu Tahun 2024 di Kabupaten Sambas.
Kegiatan digelar di Aula Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sambas, Senin 6 November 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang peserta yang berasal dari Organisasi Kemahasiswaan se-Kabupaten Sambas dan pengurus OSIS SMA di Sambas.
Uray Ariyanda, Ketua PMII Kabupaten Sambas mengatakan bahwa kegiatan ini diinisiasi karena viralnya berita penangkapan salah seorang terduga pelaku teroris oleh Densus 88 di Kecamatan Semparuk, beberapa waktu lalu.
"Tujuan utama pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai sosialisasi dan bersama OKP mahasiswa di Kabupaten Sambas lainnya untuk berkomitmen agar tidak terpapar dengan radikalisme," ujarnya.
Uray menambahkan selain mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, beberapa organisasi mahasiswa terlihat cukup aktif dalam mengikuti kegiatan tersebut.
“Kawan-kawan mahasiswa dan pemuda siap berkomitmen untuk memberantas radikalisme, terlebih menjelang Pemilu 2024 nanti," tegasnya.
Kegiatan terebut menghadirkan tiga orang narasumber yang terdiri dari H. Mahmud
Jayadi, S.Ag selaku Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sambas, Ipda Maryono S.Sos selaku BKO Intelkam Polres Sambas, serta Sabari S.Th.I M.Sos srbagai Dosen Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiudin Sambas.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sambas, H. Mahmud Jayadi, S.Ag mengapresiasi pelaksanaan ini.
"Kegiatan ini sangat bagus sekali, apalagi menjelang tahun politik 2024 nanti,
tentunya kita ingin terwujudnya Pemilu damai yang membutuhkan dukungan dari segala pihak, termasuk Mahasiwa," ujarnya.
Mahmud menegaskan bahwa kegiatan ini juga merupakan upaya dalam mereduksi
paparan radikalisme di kalangan pemuda terutama mahasiswa di Kabupaten Sambas.
"Kita tahu bahawa beberapa waktu yang lalu, ada upaya penangkapan yang dilaksanakan oleh aparat penegak hukum terhadap salah seorang masyarakat yang terpapar paham radikalisme dan terorisme, sehingga lewat kegiatan ini, kami berharap dapat meng-counter merebaknya paham-paham radikal di Kabupaten Sambas," katanya.
Mahmud berharap kegiatan seperti ini perlu dilakukan oleh banyak pihak, sebagai sarana edukasi kepada masyarakat dan pemuda di Kabupaten Sambas terhadap bahaya paham radikalisme, terutama menjelang Pemilu 2024. (jee)