Sambas post authorKiwi 14 Juli 2020

19 Bangunan di Pasar Semparuk Hangus Terbakar

Photo of 19 Bangunan di Pasar Semparuk Hangus Terbakar TERBAKAR - Pasar Semparuk Sebangkau, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas terbakar, Senin (13/7). Sebanyak 19 bangunan dilahap si jago merah.

SAMBAS, SP - Kebakaran hebat melanda Pasar Semparuk Sebangkau, Kecamatan Semparuk, Kabupaten Sambas, Senin (13/7). Sebanyak 19 bangunan dilahap si jago merah.

Kapolsek Semparuk, Iptu Prapto Yudoyono mengatakan, kebakaran tersebut terjadi pada pukul 12.00 WIB. Api sulit dipadamkan karena bangunan terbuat dari papan.

"Kebakaran mulai pukul 12.00 WIB. Api membakar ruko dan warkop serta rumah penduduk," ungkapnya.

Api, kata Prapto, berasal dari salah satu ruko yang terbakar. Pihaknya saat ini masih menyelidiki sebab munculnya api tersebut.

"Pada pukul 12.00 WIB, saksi melihat ada asap yang keluar dari salah satu ruko tersebut. Kemudian warga memanggil pemilik rumah dan menanyakan tentang asap yang dilihat di lantai dua rumah toko (ruko)," paparnya.

Kondisi ini kemudian membuat warga beramai-ramai berusaha memadamkan api. Bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu membuat upaya warga sia-sia.

"Kemudian warga dan pemilik rumah bersama-sama memadamkan api dan setelah 15 menit berselang api tidak bisa dipadamkan dan menjalar ke ruko sebelah milik lainnya, dikarenakan ruko di Pasar Semparuk Sebangkau terbuat dari papan sehingga dengan cepat menjalar ke ruko lainnya," terangnya.

Tak lama berselang, sebanyak 12 unit mobil Badan Pemadam Kebakaran (BPK) tiba dan memadamkan api sekitar pukul 14.00 WIB.


"12 unit itu di antaranya tiga unit dari BPK Tebas, tiga unit dari BPK Pemangkat, satu unit dari BPK Semparuk, satu unit dari BPK Selakau, empat unit BPK Kota Singkawang, serta seluruh personel Polsek Semparuk dan anggota TNI," jelasnya.

"Kerugian diperkirakan sebesar Rp1,5 Miliar dan tidak ada korban jiwa," pungkasnya.

Lengkapi hydrant

Sementara Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Bagus Setiadi berharap peristiwa demi peristiwa kebakaran pasar yang terjadi di Kabupaten Sambas menjadi koreksi bersama.

"Kebakaran pasar di Kabupaten Sambas beberapa kali terjadi dan selalu menghanguskan banyak bangunan. Ini sesuatu yang harus kita perhatikan. Bicara musibah iya dan kita turut bersimpati, namun ada hal yang mesti menjadi pembelajaran," ungkap Bagus.

Menurut legislator PKB tersebut, pasar mesti dilengkapi dengan sarana pencegahan kebakaran seperti hydrant.

"Bangunan yang terbuat dari kayu bukan semata penyebab, namun kelengkapan pencegahan kebakaran sembari menunggu kedatangan BPK juga mesti ada. Misalnya pompa air di pasar beserta hydrant atau sumber air. Kebanyakan pasar tidak memiliki instalasi ini," jelasnya.

Karena itu, kata Bagus, pihaknya akan mendorong agar pemerintah daerah melakukan upaya pencegahan dengan memasang saluran hydrant di pasar-pasar.

"Rapikan instalasi kabel yang rawan kebakaran. Kemudian siapkan aliran air hydrant. Siapkan pompa-pompa air yang setiap saat bisa digunakan untuk mencegah api membesar dan merembet ke bangunan lainnya," pungkasnya.

Pengaruhi Roda Ekonomi

Tokoh Masyarakat, Kamarudin mengatakan bahwa terbakarnya pasar sangat berpengaruh pada roda ekonomi daerah.

"Bukan hanya kerugian secara materil yang dialami oleh pedagang, akan tetapi juga sulitnya masyarakat berbelanja juga menjadi persoalan tambahan. Berkali-kali pasar di  Sambas terbakar dan belasan bahkan puluhan toko selalu habis terbakar. Ini jangan sampai terulang," tegasnya.

Dia juga mengatakan, beberapa hal yang mesti segera dibenahi adalah persoalan instalasi kabel yang kusut serta tidak mengalirnya air dari hydrant.

"Saya melihat di Pasar Kecamatan Sambas, instalasi kabel mulai semrawut. Kemudian ada beberapa hydrant yang terpasang, namun kondisinya dipertanyakan, apakah airnya mengalir atau tidak, ini harus dicek," tegasnya. (noi/bah)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda