SANGGAU,SP - Kelembaban udara yang cukup basah pada lapisan 850 hingga 500 hpa, serta Indeks labilitas udara menunjukan nilai yang kurang signifikan dalam mendukung proses pertumbuhan awan hujan di wilayah Kalimantan Barat sepekan ke depan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau. Budi Darmawan melalui Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Sanggau. Tridibyo Saputro mengungkapkan, menurut rillis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Supadio-Pontianak, 4 September 2024 Memprediksi Prospek cuaca seminggu kedepan di wilayah Kalimantan Barat tanggal 05-11 September 2024 berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
"Kami mengimbau kepada masyarakat Sanggau agar tetap waspada dan berhati hati terhadap potensi cuaca ekstrem," Ungkap Tridibyo Saputro. Rabu (4/9/2024) malam saat menyampaikan rillis dari BMKG kepada wartawan.
Tridibyo mengatakan, Cuaca ekstrem berupa hujan lebat dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor serta pohon tumbang di beberapa daerah,
"Adanya potensi tersebut sesuai dengan rilis BMKG Supadio-Pontianak, dimana potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Kalbar salahsatunya kabupaten Sanggau perlu diwaspadai," Tegas Tridibyo.
Selain itu juga Tridibyo melanjutkan, waspada rendahnya potensi hujan mampu meningkatkan potensi kemudahan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di beberapa wilayah.
"Nah ini juga mesti kita waspada pada saat rendahnya cuaca hujan yang dapat mengakibatkan Karhutla," Ujar Ketua TRC BPBD Sanggau.
"Apalagi cuaca sekarang tidak menentu kadang panas kadang hujan. Kami mengimbau kepada masyarakat kabupaten Sanggau untuk terus menjaga kewaspadaan di wilayah yang rawan bencana," Tambahnya.
Sebagai upaya pencegahan, BPBD Kabupaten Sanggau terus melakukan upaya mitigasi kebencanaan.
"Peta Kajian resiko bencana sebagai acuan dalam Penanggulangan Bencana sehingga respon cepat penanganan kejadian bencana.
Sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang, dan tanah longsor. Dan Karhutla telah kita sampaikan melalui berbagai informasi media baik cetak dan elektronik.,” pungkas Ketua TRC BPBD Sanggau. Tridibyo Saputro. (Dit)