Sanggau post authorKiwi 15 Agustus 2020

Malaysia Deportasi 211 Pekerja Migran Indonesia

Photo of Malaysia Deportasi 211 Pekerja Migran Indonesia DEPORTASI - Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi Imigresen Malaysia Depot Semuja dan Depot Bekenu saat tiba di PLBN Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (13/8).

SANGGAU, SP - Pemerintah Malaysia kembali mendeportasi Pekerja Migran Indonesia (PMI). Kamis (13/8), sedikinya 211 PMI dipulangkan ke Tanah Air. Mereka terdiri dari 185 laki-laki dan 26 perempuan.

Ratusan PMI itu dideportasi dari Imigresen Malaysia Depot Semuja dan Depot Bekenu melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Koordinator Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Entikong Reinhard HP Panjaitan mengatakan, 211 orang yang dideportasi diangkut menggunakan tiga bus dan satu truk, serta dikawal langsung oleh petugas Imigresen Malaysia Depot Semuja dan Imigresen Bekenu.

"Difasilitasi penanganannya oleh CIQS (Custom, Imigration, Quarantine, and Security, red), Polsek dan Pos BP2MI Entikong. Jumlah Pekerja Migran Indonesia yang dideportasi melalui PLBN Terpadu Entikong sebanyak 211," paparnya melalui rilis, Jumat (14/8).

Para PMI yang dideportasi itu berasal dari Kalimantan Barat sebanyak 133 orang, Jawa Barat sebanyak 5 orang, Jawa Tengah sebanyak 3 orang. Kemudian dari Nusa Tenggara Barat sebanyak 9 orang, Lampung sebanyak 8 orang, Jawa Timur sebanyak 18 orang, Sulawesi Barat sebanyak 5 orang, Banten sebanyak 2 orang, Maluku 1 orang, Sulawesi Selatan 19 orang, Nusa Tenggara Timur 5 orang, Sumatera Utara 2 orang, dan Sumatera Selatan 1 orang.

"Kasus PMI adalah tidak memiliki paspor 75 orang, tidak memiliki Permit  129 orang, kriminal 1 orang, judi online 2 orang, ikut orangtua 2 orang, dan narkoba 2 orang," ungkap Reinhard.

Dia menambahkan, sebelum diberangkatkan ke Dinas Sosial Provinsi Kalbar, para PMI itu dilakukan pendataan dan makan sore. "PMI-nya sudah diperiksa sesuai protokol kesehatan," tutup Reinhard.(jul/yun)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda