SANGGAU,SP - Pemerintah daerah Kabupaten Sanggau terus berupaya menurunkan angka kemiskinan. Berdasarkan data, angka kemiskinan di Sanggau tahun 2022 tercatat 21,7 ribu atau 4,51 persen, sementara tahun 2023 tercatat 21,72 ribu atau 4,79 persen.
"Untuk data tahun 2024 masih berproses dan biasanya keluar tahun 2025," kata Kepala bidang pemberdayaan sosial dan fakir miskin Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Kabupaten Sanggau Taufik Nurwidayat Zawawi ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (16/7/2024)
Taufik menyebut bahwa data kemiskinan bergerak dinamis atau dapat berubah-ubah. Oleh karena itu perlunya pemantauan data dilapangan per-triwulan
"Bisa jadi kemarin dia miskin, bulan depan sudah tidak lagi. Punya usaha misalnya, atau dapat warisan misalnya, atau lolos PPPK, kan bisa saja terjadi. Oleh karena itu memang data kemiskinan itu perlu di-update," ujarnya.
Opick sapaan akrabnya mengungkapkan, ada beberapa hal yang menyebabkan kemiskinan, diantaranya minimnya infrastruktur, tingkat pendidikan dan rendahnya pendapatan ekonomi keluarga.
.
"Untuk di Sanggau masing-masing Kecamatan ini karakteristiknya beda-beda ya, di Jangkang misalnya, mungkin saja karena infrastruktur jalannya minim, atau di Kecamatan lain juga misalnya, karena sekolahnya tidak ada. Nah itu berpengaruh ke angka kemiskinan," ungkapnya.
Meski tak mungkin menghapus angka kemiskinan, Opick memastikan Pemkab Sanggau terus berupaya mencegah miskin ekstrim. Berbagai bantuanpun digelontorkan. Diantaranya bantuan stimulan.
"Misalnya orang ini punya keahlian bertukang, Pemerintah bantu peratalan tukang dan lain sebagainya," terangnya.
"Misalnya lagi, rumahnya tidak layak huni, pemerintah bantu melalui program rumah tak layak huni (RTLH), biar apa, biar tidak mudah diserang penyakit sehingga uangnya tidak habis untuk berobat. Ada juga bantuan BPJS kesehatan untuk keluarga miskin. Lagi-lagi bantuan itu agar mereka ini tadi tidak harus ngeluarkan uang untuk berobat, bisa dipakai untuk keperluan lain, biaya anak sekolah misalnya," sambung Opick.
Opick melanjutkan, Pemerintah juga memberikan bantuan melalui program bantuan pangan non tunai (BPNT) dan bantuan keluarga harapan (PKH).
"Pemerintah akan terus berupaya menurunkan angka kemiskinan, tentu dengan berbagai bantuan yang diberikan. Minimal tidak ada lagi angka kemiskinan ekstrimlah di Sanggau," pungkasnya. (Dit)