SANGGAU,SP - Penanaman pohon di kawasan Sabang Merah oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sanggau, Kamis (18/7/2024) sore, menjadi salah satu rangkaian kegiatan menyambut Peringatan Ke-64 Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) dan Hari Ulang Tahun Ikatan Adhyaksa Dharmakartini (IAD) ke XXIV tahun 2024 di Kabupaten Sanggau. Sebanyak 40 bibit pohon Sirsak ditanam untuk semakin mempercantik kawasan tersebut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Sanggau di masa mendatang.
"Sebagai bentuk komitmen manusia kepada alam semesta, kegiatan penghijauan dengan penanaman pohon buah ini kita pusatkan di kawasan Sabang Merah. Nah ini sebagai bentuk komitmen kejaksaan Negeri Sanggau untuk turut hadir bagi kepentingan alam semesta. Karena kami melihat Sanggau merupakan kabupaten yang alamnya luar biasa indah, namun untuk lebih melengkapi keindahan alam khususnya di daerah Sabang Merah alangkah indahnya kalau dipercantik dengan pohon-pohon buah yang dapat bermanfaat secara langsung bagi masyarakat," ungkap Kepala Kejari Sanggau, Deddy Irwan Virantama usai kegiatan.
Deddy mengatakan, bila pohon-pohon tersebut tumbuh dan berbuah, maka akan banyak manfaat bagi masyarakat. Apalagi buah-buah tersebut dapat dinikmati secara gratis bagi setiap pengunjung kawasan tersebut.
"Kalau pohon-pohon ini tumbuh besar dan berbuah, masyarakat dapat menikmati buahnya secara gratis. Karena nanti kalau berbuah pasti akan banyak manfaatnya. saya lihat di sini juga banyak pedagang-pedagang mencari rejeki di daerah ini, mudah-mudahan nantinya juga bisa bermanfaat untuk mereka," jelasnya.
Berkenaan dengan pelestarian alam, tentu tidak hanya peran kejaksaan melainkan seluruh stakeholder dan masyarakat. Harus ada kontribusi secara masif baik dari kejaksaan, stakeholder terkait maupun masyarakat Sanggau.
"Tentu bukan saja peran kejaksaan, tetapi harus ada peran bersama di sini terutama masyarakat. Kepentingannya untuk berkontribusi terhadap kawasan yang menjadi kebanggaan masyarakat Sanggau ini," katanya.
"Saya akan mencoba berkolaborasi dengan dinas lingkungan hidup, pertanian, perkebunan, kehutanan untuk memetakan kawasan alam mana saja yang terdampak dengan pembangunan. Kalaupun ada kerusakan alam, saya akan dorong stakeholder terkait untuk bekerjasama dalam mengatasinya," Tambah Kajari Sanggau. (Dit)