Sanggau post authorKiwi 20 Januari 2021

Pemkab Sanggau Maksimalkan Anggaran dan Penanganan Bencana Tanggap Darurat

Photo of Pemkab Sanggau Maksimalkan Anggaran dan Penanganan Bencana Tanggap Darurat STATUS BENCANA - Bupati Sanggau, Paolus Hadi di ruang kerjanya, Selasa (19/1) mengungkapkan rencana Pemkab Sanggau memperpanjang status tanggap darurat bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (Batingsor) hingga Maret 2021.

Sanggau, SP - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sanggau telah memperpanjang status darurat bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor (batingsor) hingga Maret 2021. Langkah itu diambil untuk memaksimalkan anggaran belanja tak terduga (BTT), dan menggerakkan sumber daya dalam penanganan bencana tersebut.

“Saya sudah perintahkan BPBD, dinas terkait dan camat supaya memastikan masyarakat harus dikunjungi, pemerintah hadir di situ. Karena untuk bantuan tidak ada masalah, kita ada anggaran tak terduga, kemudian kita juga punya cadangan untuk pangan. Ini bisa kita pakai, termasuk bantuan-bantuan spontan dari OPD terkait,” kata Bupati Sanggau Paolus Hadi (PH) ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (19/1).

Kemudian, Bupati Sanggau dua periode ini menyebut, lahan pertanian masyarakat terdampak banjir, baik sawah maupun lading juga membutuhkan penanganan. “Nanti yang berat itu apabila mereka gagal panen. Saya sudah minta data per wilayah, mudah-mudahan air hanya lewat. Tetapi kalau sampai seminggu, pasti akan ada dampak terhadap pertanian kita. Ini yang akan kita lakukan terkait keputusan apa yang kita ambil,” ujar PH.

Kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di tepian sungai maupun dataran rendah, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Sanggau ini mengimbau, agar selalu waspada. “Masyarakat Sanggau saya yakin tahu kalau banjir di sejumlah wilayah terjadi setiap tahun, dari perhuluan turun ke bawah. Untuk itu, saya minta kepada yang di bawah, yang menerima kiriman air dari atas agar waspada. Terutama yang tinggal di tepi sungai,” ucap PH.

Memang, diakui Bupati, ada perubahan yang perlu diwaspadai, karena tingkat derasnya air. “Itu karena ada masalah juga soal lingkungan. Kedepan kita harus bersama-sama, supaya air tidak langsung ke sungai,” imbuh PH.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau Siron mengungkapkan, bencana batingsor telah terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Sanggau sejak 7 Januari 2021. Yakni di Tayan Hulu, Tayan Hilir, Entikong, Sekayam, Jangkang, Kembayan, Beduai, Bonti, Parindu dan Kapuas.

Berdasarkan data sementara yang masuk di Posko Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, terdapat ratusan kepala keluarga (KK) terdampak batingsor. “Terhadap KK terdampak batingsor tersebut sudah dilakukan penanganan, dan bantuan-bantuan juga sudah disalurkan,” kata Siron.

Dia menambahkan, banjir di Kecamatan Bonti juga berdampak pada lahan pertanian. Sedikitnya 123,79 hektar sawah/ladang milik warga di empat desa di Kecamatan Bonti terendam. “Di Desa Bonti 35,2 hektar, Desa Sami 46 hektar, Desa Bahta 6,49 hektar dan Desa Kampuh 36,1 hektar,” pungkas Siron.

Tingkatkan Kewaspadaan

Anggota DPRD Sanggau, Yuvenalis Krismono mengingatkan masyarakat, agar selalu waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa saja terjadi kapan saja terjadi di wilayah Kabupaten Sanggau.

“Curah hujan tinggi yang disertai angin kencang berpotensi menimbulkan bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor. Kondisi ini harus diwaspadai masyarakat, kewaspadaan harus ditingkatkan,” ujarnya, Selasa (19/1).

Termasuk di wilayah yang jalannya terdampak bencana, lanjut Ketua Umum Pemuda Dayak Kabupaten Sanggau (PDKS) ini, pengendara harus berhati-hati. “Ada beberapa titik yang jalannya terdampak longsor, di wilayah itu, pengendara harus berhati-hati. Perhatikan rambu-rambu serta tanda petunjuk arah yang sudah terpasang di lokasi,” pesan Krismono.

Terhadap penanganan dampak bencana yang dilakukan Pemkab Sanggau, ia berharap, dapat berjalan baik dengan memaksimalkan anggaran dan sumber daya yang tersedia. “Khusus untuk lahan pertanian masyarakat yang terdampak banjir, Pemkab melalui dinas terkait sudah harus mulai mempersiapkan langkah-langkah penanganan,” tutup Krismono.(jul/yun)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda