Sanggau, SP - Tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Sanggau tidak hanya menyebabkan banjir, tapi juga longsor. Selain merusak jalan nasional dan jalan provinsi, bencana juga berdampak pada jalan yang menjadi kewenangan Pemkab Sanggau.

Bupati Sanggau, Paolus Hadi (PH) mengatakan, curah hujan yang tinggi memperparah kondisi ruas jalan kabupaten, terutama jalan yang belum beraspal, alias jalan tanah. “Akibat banjir, kendaraan juga tidak ada tempat lain untuk lewat, ujung-unjungnya (jalan kabupaten) juga hancur,” katanya, Rabu (20/1).

PH mengaku kerap melihat unggahan mengenai ruas jalan yang hancur di media sosial, terutama Facebook. “Saya sampaikan kepada masyarakat, saya bukan diam. Saya lihat, ada juga di Facebook, di media sosial lah. Kami tidak mau menanggapi bukan berarti tidak peduli, kami tahu. Cuma sekarang kalau kita perbaiki pun, apa yang terjadi dengan musim seperti ini (hujan, red). Perlu dipahami, luas jalan kita juga cukup panjang,” ujarnya.

Bupati Sanggau dua periode ini kemudian mencontohkan, ruas jalan di Kecamatan Mukok. Meski tidak menyebut secara detail, PH menyebut ruas jalan Mukok-Jangkang bukan tidak ada yang diperbaiki. “Jalan Mukok ke Jangkang itu diekspose jugalah yang sudah diperbaiki, berapa banyak. Jangan hanya karena ada satu tempat yang lagi rusak, itu yang menjadi booming, seolah-olah jalan ini tak pernah diurus,” ucap PH.

Untuk itu, Bupati meminta kepada Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (BM-SDA) agar menyampaikan kepada masyarakat berapa luas jalan dari Mukok-Jangkang yang sudah diperbaiki. “Yang rusak oke, itu informasi untuk kita, tahun ini juga ada anggaran kesana. Tapi tak mungkin kita mulai sekaranglah. Namun, sudah dipersiapkan untuk tender. Mudah-mudahan tahun 2021 tidak musim hujan. Kalau musim hujan, susah kita untuk memperbaiki secara maksimal,” ungkapnya.

Terkait tiga titik ruas jalan nasional dan provinsi yang longsor, menurut PH sudah dilaporkan kondisi tersebut kepada pihak berwenang. “Kita sudah laporkan. Ada dua jalan nasional, satu jalan provinsi. Sebagian saya sudah mendapat laporan, ada yang sudah ditangani,” tutup Bupati.

Terpisah, Kepala Dinas BM-SDA Sanggau, John Hendri meninjau ruas jalan nasional yang longsor di Dusun Bondes, Desa Pandan Sembuat, Kecamatan Tayan Hulu, Kabupaten Sanggau, Rabu (20/1).

Titik ruas Jalan Nasional Simpang Tanjung-Entikong yang longsor itu sepanjang 50 meter. Parahnya lagi, separuh badan jalan tidak bisa dilalui kendaraan akibat longsor tersebut. Ikut dalam peninjauan, Kasat Lantas Polres Sanggau AKP Anne Tri Sefyana, Camat Tayan Hulu Mico Martoyo, dan perwakilan Dinas Perhubungan Kabupaten Sanggau.

“Hari ini (kemarin, red) kami ingin mengetahui secara langsung perkembangan terkini kondisi jalan nasional yang longsor. Sebelumnya, kami sudah melakukan upaya pencegahan berupa memasang terpal, namun karena faktor alam, terpal tersebut ikut tertimbun tanah,” kata John Hendri di sela-sela peninjauan.

Untuk penanganan kerusakan jalan tersebut, Dinas BM dan SDA sudah berkoordinasi dengan Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN). “Kita udah melakukan koordinasi dengan P2JN, agar segera ditangani. Mengingat jalan nasional ini merupakan akses satu-satunya yang digunakan menuju wilayah perbatasan Entikong dan negara Malaysia. Informasinya besok (hari ini, red) akan ditangani,” ujar John.

Pasang Police Line

Kasat Lantas Polres Sanggau, AKP Anne Tri Sefyana mengatakan, sudah memasang Police Line atau Garis Polisi di lokasi longsor, rambu-rambu, dan petunjuk arah jalan yang bisa dilewati.

“Saya mengimbau pengguna jalan agar selalu waspada dan hati-hati saat melintasi jalan ini. Kalau bisa, untuk sementara waktu kendaraan roda enam tidak usah melintasi jalan ini dulu,” katanya ketika meninjau ruas jalan nasional yang longsor di Dusun Bondes, Desa Pandan Sembuat, Kecamatan Tayan Hulu bersama Kepala Dinas BM-SDA Sanggau, John Hendri.(jul/yun)