SANGGAU,SP - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas 1 Supadio Pontianak, Kalimantan Barat, Berdasarkan sensor Visible Infrared Imaging Radiometer Suite (VIIRS) dan Moderete-resolution Imaging Spectro-radiometer (MODIS) telah terdeteksi 165 titik panas (hotspot) masuk dalam kategori sedang di sejumlah wilayah di Kalimantan Barat
Salahsatu titik hotspot terbanyak untuk pertengahan bukan Juli ini, Kabupaten Sanggau terbanyak titik hotspot nya sebanyak 64 titik panas (hotspot)
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau mencatat, potensi meningkatnya titik panas atau hotspot di beberapa wilayah di Kabupaten Sanggau. Sebanyak 64 titik hotspot dengan intensitas sedang terpantau di Kabupaten Sanggau sepanjang bulan Juli 2024.
"Dari catatan kami informasi dari BMKG Kelas 1 Supadio Pontianak, sejak awal hingga pertengahan bulan Juli ini saja sudah ada 165 titik hotspot se-Kalbar dengan intensitas sedang. Untuk saat ini Kabupaten Sanggau paling tertinggi titik hotspotnya sebanyak 64 titik hotspot di bandingkan Kabupaten lainnya, " Jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau. Budi Darmawan kepada wartawan. Minggu (21/7/2024)
Budi Darmawan menyebut, untuk saat ini kabupaten Sanggau titik hotspot terbanyak di kalimantan Barat dibandingkan Kabupaten lainnya.
"Untuk update hari Sabtu (20/7/2024) kemarin dari pukul 00.00 wib sampai 18.00 wib Kabupaten Sanggau ada 64 titik hotspot, kabupaten Ketapang 13 titik hotspot, kabupaten Bengkayang 31 titik hotspot, kabupaten Sambas 4 titik hotspot, kabupaten Mempawah 3 titik hotspot, kabupaten Sintang 5 titik hotspot, kabupaten Kapuas Hulu 9 titik hotspot, kabupaten Landak 14 titik hotspot, kabupaten Sekadau 7 titik hotspot, kabupaten Melawi 8 titik hotspot dan kabupaten Kubu raya 7 titik hotspot dengan tingkat kepercayaan menengah," Terang Budi Darmawan
"Jadi jika ditotalkan semua titik hotspot se-Kalbar ada sebanyak 165 titik hotspot. Menurut saya titik hotspot ini masih ada penurunan dibandingkan tahun lalu," Tambahnya.
Oleh karena itu. Kalaksa BPBD kabupaten Sanggau. Budi Darmawan mengimbau, agar masyarakat tidak membuka lahan secara sembarangan yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Ikuti prosedur yang sudah ada. Sampaikan jadwal membuka lahan dengan kepala desa atau perangkat desa lainnya. Jangan dilakukan bersamaan, atur jadwal hari yang berbeda sehingga tidak menimbulkan asap. Buatkan parit-parit kecil untuk antisipasi api tidak menyebar luas ke lahan orang lain,” pungkasnya. (Dit)