SANGGAU,SP – Cuaca ekstrem masih terjadi di beberapa wilayah di Kalimantan Barat, salah satunya di Kabupaten Sanggau. Mulai dari tanah longsor, banjir hingga pohon tumbang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas I Supadio memprediksi cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga sepekan ke depan dari 24 -30 Maret 2025. Kondisi itu efek yang bisa memicu serangkaian bencana hidrometorologi di daerah-daerah dataran rendah, perbukitan serta pesisir sungai.
”BMKG kelas I Supadio sudah mengeluarkan rilis resmi tentang prospek prediksi cuaca untuk sepekan ke depan. Daerah mana saja yang perlu diwaspadai bencana hidrometeorologi, salah satunya Kabupaten Sanggau” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sanggau Budi Darmawan. Senin (24/3/2025)
Budi menyebut, sejumlah potensi bencana harus diwaspadai masyarakat, seperti puting beliung, angin kencang, banjir dan longsor. Potensi bencana hidrometeorologi itu mengancam wilayah-wilayah yang secara geografis ada di sekitar Sanggau
”Seperti Kecamatan Tayan Hilir, Tayan Hulu, Meliau, Toba, Entikong, Bodok dan Kecamatan Kapuas,,” terang Kalak BPBD kabupaten Sanggau ini.
mengingatkan masyarakat untuk waspada dan memperhatikan informasi prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG. Kalak BPBD kabupaten Sanggau ini menambahkan,
"langkah mitigasi juga selayaknya dipersiapkan, baik oleh warga maupun pemerintah daerah. Hal tersebut guna meminimalkan risiko kerusakan, kerugian material, maupun korban jiwa. Misalnya dengan membersihkan lingkungan, memetakan titik daerah rawan banjir/longsor serta menyiapkan drainase untuk pembuangan air hujan agar mengalir ke sungai," Ujar Budi.
”Pastikan air bisa mengalir dengan baik, tidak ada hambatan atau sumbatan, yang bisa mengakibatkan longsor atau banjir,” sambungnya.
Menurut Budi, peringatan dan informasi cuaca akan sia-sia jika tidak ada respons yang cepat dari seluruh masyarakat dan komponen penanggulangan bencana.
”BMKG sudah merilis potensi cuaca ekstrem hingga seminggu ke depan, masih ada potensi cuaca ekstrem khususnya Sanggau,” pungkas Kalak BPBD kabupaten Sanggau Budi Darmawan. (Dit)