Sanggau post authorelgiants 29 Oktober 2024

Dituding Selewengkan BBM, Manajemen SPBU Telabang Laporkan Oknum yang "Ngaku" Wartawan

Photo of Dituding Selewengkan BBM, Manajemen SPBU Telabang Laporkan Oknum yang ILUSTRASI SPBU. NET

SANGGAU, SP - Manajemen SPBU 64.785.12 Telabang, Simpang Ampar, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau membantah pemberitaan yang menuding dugaan pelanggaran penyaluran BBM bersubsidi yang dilakukan oleh pihaknya.

"Terkait pemberitaan oleh sejumlah media online yang telah menyudutkan dan memojokan SPBU kami. Terus terang itu tidak benar adanya, dimana dalam pemberitaan juga menyebutkan adanya antrian solar sampai berjam-jam. Padahal, kenyataannya di SPBU kami sudah beberapa hari ini tidak ada penyaluran solar, dikarenakan adanya kerusakan mesin," ujar Manager SPBU 64.785.12 Telabang Arif Susanto, Selasa (29/10).

Diakuinya, untuk pertalite memang benar ada pengisian yang dilakukan oleh petugas SPBU ke sejumlah konsumen yang menggunakan jeriken.

Namun, pengisian itu dilakukan karena adanya surat rekomendasi yang dibawa oleh konsumen. Itupun tidak ada antrian sampai berjam-jam, seperti yang diberitakan oleh sejumlah media online.

Untuk itulah, ia menyayangkan adanya pemberitaan yang menyudutkan SPBU 64.785.12 Telabang tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasi ke manajemen SPBU.

"Saya rasa di SPBU ini sudah sesuai prosedur dalam penyaluran BBM. Kawan-kawan media, tolonglah kalau memang merasa menemukan adanya kejanggalan dalam penyaluran BBM di SPBU kami, tolong diklarifikasi dulu ke saya selaku pengelolanya, dan jangan langsung main tayangkan berita yang belum tahu salah benarnya. Jadi, saat ini sudah 2 hari tidak ada pembagian solar, hanya pembagian pertalite saja," jelasnya.

Ia menegaskan, pihaknya tak segan-segan akan mengambil langkah tegas dengan melaporkan sejumlah media online yang mencemarkan nama baik SPBU. Pemberitaan tersebut jelas-jelas fitnah. Apalagi, sebagian besar media online yang memberitakan tersebut hanya mengcopy paste berita yang telah diterbitkan.

"Nantinya, akan kami laporkan media-media yang mencemarkan nama baik SPBU ke Dewan Pers. Bahkan, ada oknum wartawan yang meminta Rp4 juta kepada kami. Jadi, kami coba laporkan dulu, dan sebenarnya pencemaran nama baik itu ranahnya sudah pidana, karena kami merasa dirugikan atas pemberitaan yang beredar," pungkas dia.

Disisi lain, Hiswana Migas Kalbar juga sangat menyayangkan adanya pemberitaan yang menuding kejanggalan penyaluran BBM bersubsidi disebuah SPBU, tanpa adanya pengecekan dan konfirmasi terlebih dahulu.

"Kami sangat menyayangkan adanya pemberitaan-pemberitaan yang tidak berdasar atau cover both side. Kami melihat kondisi di lapangan memang seringkali banyak muncul pemberitaan seperti itu, khususnya terkait penyaluran BBM di SPBU," ujar bidang SPBU Hiswana Migas Kalbar Clarissa Yachmans, Selasa 29 Oktober 2024.

Menurutnya, berita yang diberitakan oleh sejumlah media online tentang penyaluran BBM Subsidi disalah satu SPBU tersebut tidak berimbang, karena hanya berdasarkan informasi sebelah pihak saja.

"Kami berharap rekan-rekan media dapat melakukan konfirmasi dan menjalin komunikasi yang baik dengan pihak SPBU agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan," jelas Clarissa.

Dalam hal ini, diharapkannya juga, agar Pertamina dan BPH Migas dapat saling berkoordinasi, serta lebih bijaksana untuk menanggapi laporan-laporan yang belum ada dasarnya. (*)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda