Sekadau post authorBob 24 Oktober 2020

Dampak Pandemi Covid-19 di Sekadau, Guru Honorer Jualan Ikan Cupang

Photo of Dampak Pandemi Covid-19 di Sekadau, Guru Honorer Jualan Ikan Cupang IKAN CUPANG - Proses pengembangbiakan ikan cupang hingga pemasaran di masa pandemi Covid-19 yang dilakukan seorang guru honorer di Kabupaten Sekadau.               Ist

Banyak inisiatif usaha yang bisa dilakukan di tengah pandemi Virus Corona atau Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), sehingga bisa menghasilkan pendapatan. Contohnya, Saprianto. Guru honorer SMA Negeri 1 Sekadau duduk di teras rumahnya yang berada di Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau. Dia telaten mengurus ikan cupangnya, mulai dari memberi pakan hingga mengganti air dalam wadah. 

Saban hari rutinitas inilah yang dia lakukan. Satu per satu wadah ikan diganti airnya. Saprianto memberi pakan ratusan ikan cupang miliknya sehari dua kali. Di rumahnya, pria berusia 28 tahun itu membudidayakan ikan cupang. Pembeli pun datang ke rumahnya untuk melihat-lihat berbagai jenis ikan cupang yang dijual Saprianto.

Pandemi Covid-19 yang melanda, tidak membuat guru honorer ini berdiam diri. Ia sadar, ada peluang usaha yang bisa dikerjakannya dalam situasi sulit tersebut. Mengingat saat pandemi lebih banyak aktivitas dilakukan di rumah, termasuk kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan secara daring. Kondisi itu tentunya menimbulkan kebosanan. Banyak cara dilakukan untuk mengusir kebosanan itu, salah satunya membudidayakan ikan cupang.

“Kalau mulai budidaya ikan cupang ini sekitar Maret, pas awal-awal pandemi. Kalau jualan sudah dari tahun lalu,” kata Saprianto kepada awak media, Jumat (23/10) siang.

Berkat kegigihannya membudidayakan ikan hias, kini Saprianto bisa meraup keuntungan di tengah pandemi Covid-19. Jika biasanya hanya terjual 5-10 ekor per hari, sejak pandemi, ikan cupang milik Saprianto bisa terjual 100 ekor dalam sehari.

Harga ikan cupang yang dijualnya pun bervariasi, mulai dari Rp15 ribu hingga Rp250 ribu. Harga itu tergantung jenis ikannya. Termahal adalah jenis multi dan fancy.

“Disini ada jenis fancy, fccp, koi, multi dan halfmoon. Pembeli sih masih di daerah Sekadau kota, Sungai Ayak. Ada juga sih dari Sanggau,” ungkap Saprianto.

Untuk memenuhi permintaan pembeli, Saprianto tak bekerja sendiri. Dia bekerjasama dengan teman-temannya untuk menyuplai stok ikan hiasnya.

Saprianto pun lebih banyak menggunakan media sosial (Medsos) untuk menawarkan ikan cupang miliknya. Agar tidak mengganggu waktu mengajar, pembeli biasanya harus janjian terlebih dahulu, jika ingin melihat ikannya. 

“Bagi-bagi waktu juga, karena dari jam 08.00-13.00 WIB itu belajar daring. Jadi, saya ngajar dulu. Kalau urus ikan pagi sebelum ngajar dan sore,” ujar Saprianto.

Saprianto mengungkapkan, pandemi Covid-19 bukanlah alasan bagi anak muda tidak berbuat apa-apa. Sebab, masih banyak hal yang dapat dikerjakan, bahkan bisa menghasilkan pundi-pundi Rupiah.

“Kita boleh waspada terhadap Virus Corona, tapi bukan berarti kita dikekang berkreasi. Banyak hal yang bisa kita kerjakan, selain mager atau sekadar main game online. Misalnya membuka usaha dari hal-hal yang kita sukai, seperti membuat kue, bercocok tanam atau memelihara ikan,” tuturnya.(akh/yun)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda