SINGKAWANG,SP - Sebanyak 27 calon Guru Penggerak angkatan 10 menggelar kegiatan Panen Hasil Belajar Lokakarya 7 di halaman Gedung Perpustakaan Singkawang, Rabu (30/10).
"Festival panen raya hasil belajar program pendidikan guru penggerak ini adalah merupakan sebuah pendidikan bagi guru yang berorientasi pada perubahan atau tranformasi sistem pendidikan," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, Asmadi.
Pada lokakarya 7 ini para calon guru penggerak membagikan berbagai aksi nyata dan program-program yang sudah dilaksanakan kurang lebih enam bulan dalam mengikuti pendidikan guru penggerak.
"Lokakarya bagi calon guru penggerak ini sangat penting untuk dilaksanakan, karena melalui kegiatan inilah mereka diberi ruang untuk membuktikan kompetensi mereka," ujarnya.
Dengan mengikuti pendidikan guru penggerak, maka mereka telah memenuhi kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran, karena telah mampu menggerakan sebuah ekosistem pembelajaran di sekolah dan mampu menjalankan program-program yang benar-benar berdampak bagi para murid di sekolah.
"Kita juga sangat berharap dengan digelarnya lokakarya festival panen hasil belajar yaitu calon guru penggerak dapat menjelaskan proses yang dialami dan praktek baik yang merupakan salah satu program perioritas yang digencarkan Pemerintah Kota Singkawang dalam rangka membangun generasi penerus bangsa dan masa depan daerah," ungkapnya.
Hari ini, katanya, 27 orang Guru Penggerak yang sudah dilatih selama 6 bulan, menggelar lokakarya Festival Panen Hasil Belajar Program Guru Penggerak Angkatan 10.
"Harapan kami Semuanya lulus dan dapat melengkapi 62 guru penggerak yang sudah ada sebelumnya pada angkatan 5 dan 9, dan angkatan 11 yang saat ini dalam proses pelatihan sebanyak 47 orang," jelasnya.
Kedepan mereka akan menjadi pemimpin pembelajaran dan atau kepala sekolah pengawas sekolah yang berkualitas, yang
akan berkontribusi membangun Pendidikan di Kota Singkawang.
"Oleh karena itu, Guru Penggerak harus dapat bekerja secara profesional, berkualitas dan loyal, serta menghindari perbuatan-perbuatan tercela yang bisa mencederal integritas
dan profesionalisme guru," katanya.
Mereka harus menjadi guru terbaik di sekolahnya dan sekolah-sekolah yang ada di Kota Singkawang.
"Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan guru-guru penggerak ini sebagai aset yang akan menjadikan anak-anak kita sebagai manusia unggul melalui pendidikan
karakter, keilmuan dan pendidikan lainnya, supaya kedepan mereka akan menjadi anak-anak Singkawang yang sehat," ujarnya.
Sementara hasil yang diharapkan melalui festival ini adalah calon guru penggerak mampu menganalisis penerapan program
yang dibuat selama enam bulan pelatihan, calon guru penggerak mampu mengidentifikasi hasil praktik baik di lingkungan pelajar maupun sekolah.
"Dan perwakilan calon guru penggerak mampu menyampaikan hasil pembelajaran di kelas berbagi," ungkapnya. (rud)