SINTANG, SP - Gubernur Sutarmidji kembali melanjutkan kunjungan kerja (kunker) ke daerah hulu Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). Setelah menyambangi kabupaten paling ujung di Kalbar yakni Kapuas Hulu. Kini orang nomor satu di Provinsi Kalbar itu melanjutkan agendanya di Kabupaten Sintang.
Di Kabupaten Sintang Gubernur Sutarmidji menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sintang Tahun 2024, Selasa (14/3).
Dalam sambutannya Sutarmidji menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Sintang melakukan konsolidasi data. Dengan demikian maka data-data yang ada bisa divalidasi serta diperbaharui (update). Hal tersebut agar tidak ada lagi data-data yang tidak akurat atau jauh dari kondisi riil.
"Mau jelek atau baik itulah, tampilkan datanya. Karena tanpa data yang valid, tidak akan mungkin kita bisa menyusun program-program dengan benar," ucapnya.
Sutarmidji menyebut hal tersebut yang dilakukannya ketika diawal menjabat sebagai gubernur pada 2018 lalu. Misalnya awal penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalbar, banyak hal yang tidak bisa terlaksana karena data yang digunakan tidak valid.
Sebagai contoh awalnya jalan provinsi dilaporkan dalam kondisi mantap saat awal ia menjabat pada angkanya 86 persen. Namun setelah dilakukan validasi ternyata jalan dalam kondisi mantap hanya 49 persen.
“Akhirnya kita (Pemprov) buat program, Insyallah di akhir masa jabatan, (jalan kondisi mantap) bisa 80 persen, tapi riil," katanya.
Kemudian menurutnya Pemprov juga sudah bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar 100 persen. Ditambah Kalbar saat ini juga sudah bisa mandiri secara fiskal.
Ketika 2018 PAD Kalbar baru mencapai Rp1,9 triliun, Midji memperkirakan di tahun 2023 ini angkanya sudah bisa mencapai Rp3,4 triliun. Dengan berbasis data, sumber-sumber PAD potensial akhirnya bisa ditingkatkan secara signifikan.
“Seperti dicontohkannya, peningkatan pada Pajak Air Permukaan (PAP), efektivitas aset, juga peningkatan pada Pajak Kendaraan Bermotor (PKB),” jelasnya.
“Terbukti sekarang (2022) indeks kemandirian fiskal daerah kita (Kalbar) sudah 53,24 persen. Jadi PAD sudah lebih besar dari transfer pusat," tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut juga turut dirangkaikan dengan penyerahan hibah rumah ibadah di Kabupaten Sintang dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar yang diserahkan Gubernur Sutarmidji.(din)