Sintang post authorBob 17 Juni 2021

Persiapan Belajar Tatap Muka Terbatas, Yosepha: Kita Akan Keliling Cek Kesiapan Sekolah

Photo of Persiapan Belajar Tatap Muka Terbatas, Yosepha: Kita Akan Keliling Cek Kesiapan Sekolah RAPAT PERSIAPAN - Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah, memimpin rapat persiapan pelaksanaan belajar tatap muka, di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Rabu (16/6). PROKOPIM PEMKAB SINTANG

KAPUAS RAYA, SP - Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang, Yosepha Hasnah, memimpin rapat persiapan pelaksanaan belajar tatap muka untuk satuan pendidikan PAUD hingga SMP se-Kabupaten Sintang, di Balai Praja Kantor Bupati Sintang, Rabu (16/6).

Yosepha menjelaskan, rapat persiapan belajar tatap muka untuk satuan pendidikan mulai dari PAUD hingga SMP di Kabupaten Sintang, dilaksanakan untuk menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama 4 Menteri, yakni Menteri Agama, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

“Dalam rangka mempersiapkan hal tersebut, kita akan diskusi. Kami menghimpun masukan dari berbagai pihak. Sehingga keputusan rapat hari ini untuk bahan masukan kepada Bupati Sintang untuk memutuskan memulai proses belajar tatap muka di Kabupaten Sintang,” tutur Yosepha.

Menurutnya, Sudah 1,5 tahun tidak ada proses belajar tatap muka karena pandemi covid-19 di Kabupaten Sintang. Kasus meninggal akhir-akhir ini yang disebabkan oleh covid-19 dikarenakan keterlambatan penanganan.

“Pasien sudah kritis baru dibawa ke rumah sakit. Kalau sejak ada gejala sudah ditangani, sangat jarang untuk sampai meninggal,” terang Yosepha.

Ia juga menyampaikan bahwa Kabupaten Sintang saat ini berada di zona kuning atau sebuah daerah dengan risiko rendah penularan covid-19. 

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, kata dia,  harus menyiapkan rencana belajar tatap muka ini dengan sebaik mungkin. Ia menilai, pada persiapan belajar tatap muka ini yang sangat penting adalah penerapan protokol kesehatan dengan sangat ketat dan disiplin. 

“Anak-anak sekolah bisa disiplin saat berada di sekolah, juga saat berada di rumah dan di tengah masyarakat.Orang tua juga harus disiplin. Guru terus-menerus memberikan edukasi soal protokol kesehatan. Guru menjadi contoh yang baik dalam menerapkan protokol kesehatan,” paparnya.

Yosepha minta agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan rapat dengan kepala sekolah untuk persiapan ini. Hasil rapat selanjutnya akan disampaikan kepada Bupati Sintang untuk diambil keputusan.

“Saya berharap, persiapan mulai dari kota sampai ke desa-desa. Semua pasti menyambut gembira dan euforia rencana pembelajaran tatap muka ini, tetapi persiapan harus sangat baik,” kata Yosepha.

“Sebelum pelaksanaan belajar tatap muka juga, nanti kita akan keliling ke beberapa sekolah untuk mengecek kesiapan sekolah tersebut untuk melaksanakan belajar tatap muka. H-7 bisa kita lakukan pemeriksaan ke sekolah,” imbuhnya.

Amanah Presiden RI

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar, menjelaskan persiapan yang dilakukan untuk proses belajar tatap muka terbatas pada jenjang pendidikan PAUD, SD, dan SMP baik negeri maupun swasta di Kabupaten Sintang.

“Tidak lama lagi kita akan memulai tahun ajaran baru. Kita akan melaporkan hasil rapat hari ini kepada Bupati Sintang untuk mendapatkan izin melaksanakan proses belajar tatap muka untuk sekolah yang dinyatakan siap. Kami terus melakukan persiapan pelaksanaan belajar tatap muka terbatas ini adalah amanat Bapak Presiden RI,” jelas Lindra.

Ia menuturkan, ada pernyataan presiden yang viral, yakni belajar di sekolah cukup dua jam saja per hari dan hanya dua hari dalam seminggu. Sementara Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengatakan tidak menyebut berapa hari, namun belajar tatap muka terbatas.

“Sebelum belajar tatap muka, akan ada monitoring persiapan masing-masing sekolah. SKB 4 Menteri ini, sebenarnya kita sudah diizinkan belajar tatap muka sejak Januari 2021 lalu. Tetapi kasus terkonfirmasi covid-19 di Kabupaten Sintang sangat fluktuatif sekali, sehingga kita baru merencanakan dimulai Juli 2021,” terang Lindra.

Pada pembelajaran tatap muka nantinya, semua sekolah wajib melaksanakan protokol kesehatan. Di sekolah wajib ada satgas penanganan covid-19. Kalau bisa, kata dia, di setiap sekolah, ada petugas kesehatan yang siap sedia di UKS.

Ada edaran Satgas Covid-19 Provinsi Kalimantan Barat yang menyebutkan sepanjang sudah zona kuning, daerah diperkenankan melaksanakan belajar tatap muka terbatas. Namun, jika suatu saat di wilayah tersebut masuk zona oranye, belajar tatap muka dihentikan.

“Saya minta Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang setiap minggu mengeluarkan zona untuk per kecamatan bahkan per desa. Jadi, kalau kecamatan atau desa tersebut berada di zona kuning, maka kecamatan atau desa tersebut bisa terus melakukan aktivitas belajar tatap muka. Belajar tatap muka terbatas juga bisa dilaksanakan bila gurunya sudah menerima vaksin dosis kedua,” terangnya.

Lindra menuturkan bahwa pemerintah pusat ternyata juga melihat fakta selama tidak dilakukan belajar tatap muka.

“Semakin lama pembelajaran tatap muka tidak terjadi, semakin besar dampak negatif yang terjadi pada anak, seperti anak harus bekerja untuk membantu ekonomi keluarga di tengah pandemi ini, tingginya resiko putus sekolah,” pungkas Lindra (hms/lha)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda