Sport post authorBob 10 September 2021

Presiden Jokowi Teken Perpres Desain Besar Olahraga Nasional

Photo of Presiden Jokowi Teken Perpres Desain Besar Olahraga Nasional Presiden Jokowi Teken Perpres Desain Besar Olahraga Nasional

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi), meminta seluruh pihak fokus bekerja mencetak talenta hebat di olahraga usai resmi menandatangani Peraturan Presiden tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) Nomor 86 Tahun 2021, Kamis (9/9).

Perpres tersebut terbit bertepatan dengan peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-38 Tahun. Haornas kali ini diperingati dengan catatan prestasi membanggakan atas raihan prestasi di ajang Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.

"Prestasi olahraga harus terus kita tingkatkan, prestasi tidak muncul begitu saja, prestasi dihasilkan melalui sebuah proses pembinaan dari hulu hingga hilir yang sistematis dan berkelanjutan," katanya.

Dari itu, Jokowi mengajak seluruh pemangku kepentingan agar bersinergi menciptakan industri olahraga yang semakin modern dan menyelenggarakan berbagai kompetisi olahraga yang sehat dan memacu prestasi.

"Kita harus menemukan talenta-talenta unggul sejak dini sehingga menjadi pondasi yang kuat untuk memajukan dunia olahraga di Indonesia," tutur Jokowi.

"Kita harus fokus bekerja mencetak talenta-talenta hebat di bidang olahraga agar lahir semakin banyak atlet unggul yang akan mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional yang berpotensi besar mendulang prestasi di olimpiade," jelas Jokowi dalam acara yang diselenggarakan secara virtual.

Jokowi juga mengucapkan apresiasi atas keberhasilan atlet-atlet Indonesia mengukir prestasi di kancah internasional, termasuk Olimpiade dan Paralimpiade.

"Pencapaian prestasi yang menginspirasi seluruh bangsa bukan hanya membuat bangga, tapi juga memacu lahirnya prestasi yang lebih baik di masa yang akan datang. Apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas perjuangan dan kerja keras para atlet, ketekunan pelatih yang telah mampu mengasah talenta-talenta hebat sehingga mengharumkan nama bangsa melalui prestasi olahraga," imbuhnya.

Indonesia berhasil meraih satu medali emas, satu perak dan tiga perunggu dari Olimpiade Tokyo 2020.

Emas diraih ganda putri bulutangkis atas nama Greysia Polii/Apriyani Rahayu, perak diraih lifter Eko Yuli Irawan dan tiga perunggu diraih Anthony Sinisuka Ginting (tunggal putra bulutangkis), Rahmat Erwin Abdullan (angkat besi 73kg) dan Widya Cantika (angkat besi 49kg).

Sedangkan dari Paralimpaide Tokyo 2020, Indonesia berhasil meraih dua medali emas, tiga perak dan empat perunggu.

Medali emas diraih Leani Ratri Oktila/Hary Susanto (ganda campuran bulutangkis) dan Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyahh (ganda putri bulutangkis).

Tiga perak Indonesia diberikan oleh Ni Nengah Widiasih (powerlifting), Dheva Anrimusthi (badminton), dan Leani Ratri Oktila. Sementara empat perunggu kontingen Indonesia didapat dari David Jacobs (tenis meja), Sapto Yogo Purnomo (atletik), Suryo Nugroho (badminton), dan Fredy Setiawan (badminton).

Disebutkan Jokowi, Indonesia memiliki beberapa bibit unggul di berbagai cabang yang dipertandingkan di Olimpiade sehingga bisa dimaksimalkan dalam pesta olahraga dunia yang akan datang.

"Untuk itu saya mengajak pemangku kepentingan untuk bersinergi menciptakan ekosistem industri olahraga yang semakin modern menyelenggarakan kompetisi olahraga yang sehat dan memacu prestasi untuk menemukan talenta unggul sejak dini, untuk memajukan dunia olahraga di Indonesia," papar Jokowi.

Senada dengan presiden Jokowi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali juga mengungkapkan DBON akan menjadi harapan baru bagi Indonesia untuk meningkatkan prestasi olahraga.

"Pada kesempatan peringatan Haornas ke-38, sejarah baru telah kita ukir. Pemerintah telah menetapkan Peraturan Presiden sebagai payung hukum untuk pelaksanaan DBON," kata Zainudin Amali saat memberikan sambutan di Gelanggang Olahraga POPKI, Cibubur, Jakarta Timur.

"Ini juga menjadi penanda bahwa hari ini lahir harapan baru untuk prestasi olahraga Indonesia," ujarnya.

Zainudin menambahkan, DBON nantinya akan mengatur dari hulu ke hilir keolahragaan nasional. Mulai dari pembinaan atlet hingga berujung pada prestasi olahraga di tingkat Olimpiade dan Paralimpiade.

Zainudin menambahkan, DBON nantinya akan mengatur dari hulu ke hilir keolahragaan nasional. Mulai dari pembinaan atlet hingga berujung pada prestasi olahraga di tingkat Olimpiade dan Paralimpiade.

Desain besar dalam bidang olahraga ini, juga merupakan arahan Presiden Joko Widodo dalam peringatan Haornas tahun lalu dan disusun Kemenpora bersama stakeholder olahraga, termasuk pakar, akademisi, praktisi dan organisasi olahraga seperti KONI dan Komite Olimpiade Indonesia.

Menurut Menpora, Zainudi Amali bahwa DBON merupakan cetak biru pembinaan olahraga prestasi nasional agar sistematis, berkelanjutan, dan masif. Harapannya, apabila pembinaan sudah dilakukan seusai dengan desain maka prestasi olahraga nasional di level dunia, termasuk Olimpiade dan Paralimpiade pun dapat meningkat.

“Prestasi Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo apakah itu hasil pembinaan, desain? saya berani katakan tidak. Itu adalah prestasi-prestasi yang kita dapatkan by accident, ditemukan. Kita tidak boleh lagi menggunakan cara seperti itu. Untuk membuat prestasi harus dirancang, harus disiapkan. Tanpa itu maka kita akan begini terus,” tegasnya.

Zainudin juga menegaskan bahwa dalam DBON, Olimpiade dan Paralimpiade menjadi target utama prestasi olahraga. Sementara itu, Asian Games dan SEA Games hanya sasaran antara.

Dia memastikan DBON juga telah mengatur permasalahan pembinaan mulai dari hulu sampai ke hilir. Ia telah menentukan cabang olahraga unggulan dan akan menyeleksi talenta-talenta muda dari kalangan siswa di seluruh Indonesia.

Menurutnya akan ada 150 atlet elite junior dan senior yang ditempatkan di pemusatan latihan berfasilitas lengkap yang akan dibangun di Cibubur.

Selain itu, Zainudin juga menyatakan akan membangun 10 sentra pemusatan latihan demi melahirkan potensi talenta atlet sejak muda di seluruh Indonesia serta bekerja sama dengan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

“Prestasi harus dibuat pabriknya. Nah pabriknya ini Desain Besar Olahraga Nasional itu,"

"Dan mudah-mudahan ini akan mendapat dukungan berbagai pihak, baik tingkat kementerian, lembaga pusat, daerah, tingkat provinsi, kabupaten dan kota. Itu sebabnya payung hukumnya Perpres (Peraturan Presiden),” ujarnya.

"Kita harus menentukan mana yang kita tuju. Akhirnya setelah diskusi dengan kalangan kampus, akademisi, para profesor keolahragaan, praktisi dan stakeholder lainnya, kita memutuskan bahwa sasaran utama kita adalah Olimpiade," kata Zainudin.

Lebih lanjut, ia menerangkan jika pesta olahraga yang berskala lebih kecil dibanding Olimpiade, seperti Asian Games dan SEA Games hanya akan menjadi sasaran antara saja.

Zainudin mengatakan Kemenpora ingin mengubah pola pikir masyarakat yang menganggap prestasi SEA Games dengan Olimpiade itu sama.

Ia pun menilai pandangan tersebut harus diubah dapat mencapai tujuan, seperti yang diperintahkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Di dalam DBON, tercantum 14 Cabang Olahraga (Cabor) unggulan, yaitu Bulutangkis, Angkat Besi, Panjat Tebing, Panahan, Menembak, Wushu, Karate, Taekwondo, Balap Sepeda, Atletik, Renang, Dayung, Senam Artistik dan Pencak Silat.

Haornas ke-38 yang diperingati pada 9 September 2021, bakal menjadi sejarah berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebab pada saat itu nanti, pemerintah bakal meluncurkan Design Olahraga Nasional atau Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Dalam DBON, Olimpiade dan Paralimpiade sebagai target utama prestasi olahraga. Sementara Asian Games dan SEA Games hanya sasaran antara saja. Pasalnya, masih banyak masyarakat yang menganggap prestasi ketiganya tersebut sama.

Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Kadisporapar) Kalbar, Windy Prihastari menjelaskan, pihaknya siap mengaplikasikan Grand Design Olahraga Nasional atau DBON.

Program peningkatan kapasitas pembinaan menuju prestasi olahraga nasional ini, diperkenalkan oleh Menpora, Zainudin Amali pada Kamis, 9 September yang bertepatan dengan peringatan Haornas ke-38.

“Tentunya, sesuai dengan arahan Menpora, maka aplikasi dari DBON justru akan sangat bermanfaat saat dilakukan di daerah. Karena, atlet itu asalnya dari daerah-daerah,” ujar Windy.

DBON, lanjut Windy adalah program pengembangan atlet berprestasi nasional secara berkelanjutan. Untuk itu, bertepatan pada Haornas ke-39, Kemenpora akan melakukan kickoff DBON, yang dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi.

“DBON ini merupakan program unggulan, yang sudah dibangun melalui diskusi panjang, sebelum akhirnya akan dikenalkan secara resmi oleh presiden,” ujarnya. (ant/mul)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda