Sport post authorBob 21 September 2021

Kontingen PON Kalbar Mulai Tiba di Papua, Tim Official Persiapkan Penyambutan Atlet Cabor

Photo of Kontingen PON Kalbar Mulai Tiba di Papua, Tim Official Persiapkan Penyambutan Atlet Cabor PAKAI - Komandan Kontingen Kalbar di PON XX Tahun 2020, yaitu Zaenal Sarfani, memakai topi khas Papua, yang diberikan saat penyambutan Tim Aju kontingen di Klaster Kota Jayapura. suara pemred/aep mulyanto

KONTINGEN Kalbar pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 Papua, mulai berangkat ke Provinsi Papua, yang menjadi tuan rumah pelaksana pesta olahraga terbesar di Tanah Air ini.

Pada tahap pertama, adalah jajaran tim official sebagai Tim Aju para peserta PON, yang terdiri dari atlet, pelatih, dan jajaran pengurus KONI yang bertugas di PON kali ini.

Keberangakatan Tim Aju ini, dimulai untuk Klaster Timika, yang dipimpin Suhadi SW, sebagai Ketua Klaster, pada Rabu, 16 September 2021. Di Klaster Timika, akan ada beberapa Atlet Cabor asal Kalbar yang bertanding, di antaranya Futsal. Demikian pula untuk para atlet yang bertanding, sudah berada di perkampungan atlet.

Sedangkan pada Klaster Merauke, dipimpin Edi Firman sebagai Ketua Klaster, berangkat pada Minggu, 19 September 2021. Pada Klaster Merauke, ada tiga Cabor yang bertanding, yaitu Anggar, Balap Motor, dan Wushu.

Terakhir, Tim Aju di Klaster Kota dan Kabupaten Jayapura, dipimpin oleh Ketua Klaster, Muhammad Syafe’i, tiba di Bandara Sentani pada Selasa, 21 September 2021. Pada dua klaster ini, banyak atlet Cabor asal Kalbar yang akan bertanding.

Sebelum Tim Aju tiba di Kaster masing-masing, Komandan Kontingen Kalbar di PON XX Tahun 2020, yaitu Zaenal Sarfani, telah terlebih dahulu tiba di Klaster Kota Jayapura.

“Secara umum, persiapan penyambutan kontingen besar dari Kalbar sudah sesuai rencana. Kita siapkan semuanya, baik penginapan, akomodasi, dan berbagai hal yang dibutuhkan,” kata Sarfani.

Pria yang juga merupakan Wakil Ketua II KONI Provinsi Kalbar ini menjelaskan, bahwa atlet-atlet Kalbar suah siap memberikan prestasi terbaik pada event empat tahunan tersebut.

“Kami mohon doanya, agar semua atlet Cabor yang bertanding di PON XX Papua, bisa memberikan kemampuan terbaiknya. Karena, kami juga sudah mempersiapkan yang terbaik untuk kontingen Kalbar,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Klaster Kota dan Kabupaten Jayapura, H Muhammad Syafe’i menyatakan bahwa pada dua tempat tersebut, banyak atlet Kalbar yang akan bertanding. Termasuk nantinya, akan mengikuti upcara pembukaan di Stadion Lukas Enembe.

“Penginapan atlet, lalu venue pertandingan, dan berbagai sarana prasarana atlet sudah kita siapkan. Kita juga sudah pantau dan cek semua arena yang akan digunakan untuk pertandingan,” katanya.

Ketua Umum KONI Pusat, Letnan Jenderal TNI (Purn) Marciano Norman memastikan pihaknya bakal memberlakukan sistem bubble dalam pelaksanaan PON XX Papua yang bergulir mulai 2-15 Oktober mendatang. Keputusan tersebut diambil menyusul keberhasilan Jepang dalam menyelenggarakan Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam konferensi pers virtual yang membahas persiapan penerapan protokol kesehatan COVID-19 di PON Papua, Marciano Norman menjelaskan bahwa para atlet nantinya hanya boleh melakukan mobilisasi dari bandara menuju athlete village, serta dari athlete village menuju lokasi pertandingan atau latihan.

“Setelah sampai di Papua, akan diberlakukan sistem bubble, di mana para atlet akan berangkat dari bandara menuju athlete village, lalu (dari athlete village) menuju venue untuk berlatih atau bertanding, dan kembali ke athlete village,” ujar Marciano.

Ketentuan tersebut sejalan dengan protokol yang diterapkan di Olimpiade Tokyo 2020. Adapun, para atlet Olimpiade kala itu hanya boleh pergi ke athlete village menggunkan kendraan yang tersedia serta dilarang berkontak dengan atlet dari negara lain pada hari kedatangan awal.

Akan tetapi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Ir. Heri Akhmadi–yang telah menyaksikan penerapan protokol di Olimpade Tokyo 2020–mengungkapkan bahwa sistem bubble berpotensi membuat para atlet merasa stres. Oleh sebab itu, KONI disarankan untuk menyiapkan psikiater atau psikolog guna memberi pendampingan bagi para atlet yang berlaga.

“Sesungguhnya dalam lingkungan yang bubble ini, para atlet sangat stres sehingga pada dasarnya, (mereka) akan membutuhkan pendampingan dari psikiater atau psikolog,” papar Heri Akhmadi. (mul)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda