Sport post authorBob 24 Juli 2021

Kisah Dua Pedayung Cantik Duet Dadakan Bisa Tembus Olimpiade

Photo of Kisah Dua Pedayung Cantik Duet Dadakan Bisa Tembus Olimpiade Kisah Dua Pedayung Cantik Duet Dadakan Bisa Tembus Olimpiade

PASANGAN pedayung muda Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri menjadi satu-satunya wakil tim dayung Indonesia yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. Siapa yang sangka, duo Putri itu ternyata merupakan pasangan dadakan.

Rowing atau dayung adalah salah satu cabang olahraga (Cabor) yang dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020. Cabor ini rencananya akan berlangsung mulai tanggal 23 hingga 30 Juli 2021.

Bagi tim Indonesia, dayung bukanlah salah satu Cabor unggulan yang difavoritkan untuk meraih medali. Bahkan, atlet Indonesia di Cabor ini masih kesulitan untuk tampil rutin di pesta olahraga terbesar di dunia.

Namun, di Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia berhasil mengirimkan satu pasangan, yakni Mutiara Rahma Putri dan Melani Putri. Mereka bakal bertanding memperebutkan medali di nomor Lightweight Women Double Sculls (LWX2) atau kelas ringan ganda.

Keberhasilan Mutiara/Melani lolos ke Olimpiade memang terbilang mengejutkan. Pasalnya, usia keduanya masih sangat muda.

Mutiara Rahma Putri baru berusia 17 tahun, sementara Melani berusia 22 tahun. Selain itu, diketahui kalau Mutiara/Melani ternyata bukanlah pasangan yang sudah ditetapkan sejak lama.

Mutiara bercerita, dalam persiapan menuju Olimpiade sejak 2020 awal, dirinya sebenarnya awalnya disiapkan sebagai pemain cadangan untuk kategori Women’s Single Sculls atau kelas ringan tunggal.

Dia mengaku tidak dipersiapkan oleh tim pelatih untuk bertanding di nomor Lightweight Women Double Sculls (LWX2) atau kelas ringan ganda.

“Pasangan sama Melani, sebenarnya kita persiapan Olimpiade dari 2020 awal. Nah itu sebenarnya saya jadi cadangan single, belum difokuskan untuk double,” ujar Mutiara ketika dihubungi INDOSPORT, Selasa (20/07/21).

Bahkan, sejak awal nomor ganda LWX2 sejatinya tidak dipersiapkan oleh Pengurus Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PB PODSI) untuk memperebutkan tiket ke Olimpiade karena keterbatasan waktu.

Namun, adanya penundaan Olimpiade Tokyo 2020 membuat proses persiapan tim dayung Indonesia semakin panjang. Oleh karena itu, PB PODSI pun coba memasangkan Mutiara/Melani pada pertengahan tahun 2020.

“Karena ditunda jadi persiapannya bisa lama, makanya dipanggil Kak Melani bulan Juli, baru kita dipasangkan di bulan November,” kata Mutiara.

 

Dengan persiapan yang kurang lebih hanya enam bulan, Mutiara/Melani mengaku tidak diberikan target apapun oleh PB PODSI. Namun, siapa yang menyangka kalau ternyata, pasangan dadakan ini mampu lolos ke pesta olahraga terbesar di dunia.

Ya, Mutiara/Melani lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah menempati posisi keempat pada Sea Forest Waterway awal Mei lalu dengan catatan waktu 7 menit 35,71 detik. Adapun medali emas diraih oleh tuan rumah Jepang, Chiaki Tomita/Ayami Oishi, dengan catatan waktu 7 menit 15,84 detik.

“Enggak nyangka juga bisa masuk ke Olimpiade karena kita juga nggak terlalu ditargetkan karena baru dipasangkan. Karena kan dari awalnya kita sebenernya nggak turun. Karena untuk menuhin nomor aja gitu,” ucap Mutiara.

“Jadi ya kita melakukan yg terbaik aja ketika kita bertanding kita melakukan semaksimal kita. Pas tau lolos, ya kita bersyukur. Enggak nyangka,” tambahnya.

Olimpiade Tokyo 2020 yang sempat ditunda setahun akibat pandemi virus corona akan segera digelar mulai 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Cabor dayung yang diikuti oleh Mutiara Putri/Melani Putri sendiri dimulai sejak 23 Juli hingga 30 Agustus. (ant/ndo)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda