Syiar Ramadan post authorBob 14 April 2021

Menyambut Ramadan

Photo of Menyambut Ramadan Dr Syarif, Rektor IAIN Pontianak

“Idzâ jâá ramadhâna futihat abwâbu al-jannati waghulliqat abwâbu al-nâri wasyuffidati al-syayâthînu — jika datang ramadhan dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan setan-setan diikat” (hadis).

Hadis ini dengan kalimat “jika datang” bermakna selamat datang ramadhan dan belum berada pada waktu bulan ramadhan.Karena ada hadis lain dengan kalimat “jika masuk ramadhan…”, menandakan sudah berada di bulan ramadhan.

Marhaban lazim dimaknai sebagai ucapan selamat datang yang disertai dengan kelapangan dada yang bermakna bahwa orang yang menyambut kedatangan sangat bahagia karena yang datang itu seseorang atau sesuatu yang sangat penting atau sangat bermakna.

Jika dirangkai dengan kata ramadhan, artinya ucapan selamat datang kepada bulan ramadhan yang diucapkan oleh kaum muslimin tentunya, dengan kebahagiaan yang sangat, oleh karena ramadhan memiliki makna yang sangat penting.  

Ramadhan memang sangat penting bagi kehidupan seorang mukmin baik secara lahiriah maupun secara batiniah. Secara lahiriah mukmin dilatih dan dimasukan untuk meng-uprade kesehatan jasmaniahnya.

Sangat banyak teori baik hadis maupun hasil-hasil riset yang menempatkan puasa sebagai instrumen kesehatan seseorang. Hadis Nabi menuturkan “shûnû tashihhû —berpuasalah kamu akan sehat”. Berbagai riset menyebutkan bahwa di antara kegunaan puasa adalah meng-istirahat-kan organ-organ tubuh terutama yang berkait langsung dengan makan dan minum.

Sedangkan secara batiniah, ramadhan menyajikan begitu banyak amaliah yang jika diamalkan akan berefek langsung terhadap refresh kejiwaan. Dalam ramadhan mengiringi puasa sangat dianjurkan untuk shalat tarawih, membaca Alquran, berserekah dan berinfak yang akhirnya akan ditutup dengan zakat fitrah. Amaliah-amaliah itu jika diamalkana secara benar dan tepat dapat berdampak positif.

Intinya ibadah-ibadad di bulan ramadhan jika dilakukan dengan hakikat yang benar maka akan dapat mendekatkan seorang hamba kepada Tuhannya. Pada kesempatan ini penulis ingin sampaikan satu di antara sekian banyak efek puasa terhadap batiniah seseorang.

Dalam hakikat yang benar, shalat tarawih dapat menyehatkan hati dari penyakit-penyakitnya. Shalat adalah hubungan hamba dengan Tuhannya. Intensitas shalat dalam shalat tarawih artinya meng-intenskan hubungan seorang hamba kepada Tuhan. Hubungannya dengan penyakit hati adalah oleh karena Tuhan yang dapat menyembuhkan penyakit hati (Qs al-A’raf/7:43, 8:24).

Jadi makna penting dari ber-marhaban ya ramadhan ialah menyiapkan diri atau melatih untuk intens shalat dalam shalat tarawih. Baru kemudian kita mendapat kefahaman bahwa shalat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mingkar (Qs al-‘Ankabût/29:45). Juga kita dapat mengerti betapa relevannya ucapan dalam rangka menyambut ramadhan dengan “marhaban yâ rmadhâ. Demikian disebut relevan oleh karena ternyata ramadhan punya fungsi yang sangat penting dalam kehidupa.

Ini sekelumit makna ber-marhaban ya ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa pada ramadhan 1442 H. Semoga bermakna untuk kebaikan kita di masa mendatang. (*)

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda