Syiar Ramadan post authorBob 07 Mei 2021

Puasa Sebagai Media Berbagi dan Pendidikan Karakter

Photo of Puasa Sebagai Media Berbagi dan Pendidikan Karakter Bakhruldin, Mahasiswa Manajemen Dakwah, IAIN Pontianak

RAMADAN merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh umat islam di seluruh dunia karena di bulan ini kitab suci Al- qur’an di turunkan kepada nabi Muhammad dan di sampaikan kepada umatnya, dan pada bulan inilah masyarakat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa.

Selain itu, masyarakat sangat banyak sekali yang menjadikan bulan puasa sebagai ladang amal. Ramadan merupakan bulan yang sangat mulia dari pada bulan-bulan lainya karena di dalam bulan Ramadan terdapat suatu malam yang dinamakan sebagai malam Lailatul Qadar yang digambarkan malam yang lebih baik dari pada seribu bulan.

Malam ini sebagai malam yang memperingati salah satu peristiwa bersejarah dalam agama Islam yakni ketika pertama kali malaikat Jibril menyampaikan perintah Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW.

Puasa sendiri merupakan salah satu rukun Islam, yang mana puasa menepati urutan ketiga, puasa sendiri terbagi ke dalam dua jenis, yaitu dua jenis yaitu wajib dan sunnah.

Puasa wajib merupakan puasa yang di wajibkan bagi umat muslim diseluruh dunia, adapun macam-macam puasa wajib antara lain: Puasa Ramadan, Puasa Nazar, Puasa Denda atau Kifarat.

Sedangkan macam-macam puasa sunnah antara lain: Puasa Syawal, Puasa Arafah, Puasa Tarwiyah, Puasa Senin dan Kamis, Puasa Daut, Puasa Asyura, Puasa Ayyuamul Bidh, dan Puasa Syaban.

Puasa merupakan salah satu kegiatan yang mampu membentuk karakter yang lebih baik karena didalam berpuasa seseorang lebih banyak disibukan dengan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti lebih sering menghabiskan waktu dengan shalat, baik itu sunnah maupun wajib, selain shalat orang yang menjalankan puasa lebih sering mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan orang yang berpuasa bisa merasakan apa yang mungkin orang yang tidak seberuntung dirinya, oleh sebab itulah seseorang yang berpuasa cenderung berprilaku lebih baik dari pada tidak berpuasa, walaupun keperibadian seseorang itu keras.

Sebagian masyarakat banyak sekali menerapkan tradisi berbagi antara tetangga, yang mana tradisi tersebut sudah mendarah daging pada masyarakatnya, setiap sebelum berbuka puasa masyarakat biasanya membagikan kue-kue yang sudah di buatnya, atau dibelinya kepada tetangga, hal ini membuat masyarakat merasa senang karena bisa berbagi cemilan atau makanan kepada tetangganya.

Selain itu, masyarakat mepercayai dengan berbagi seperti itu, dia akan mendapatkan macam-macam kue lagi karena tak jarang orang yang diberikan makanan membalasnya dengan memberikan kue yang ada dirumahnya, sehingga menu yang awalnya hanya satu macam kue kini menjadi beberapa macam kue yang sangat banyak, hal ini lah yang membuat masyarakat lebih sering berbagi kepada sesama, dan banyak masyarakat menyakini bahwa dengan berbagi mereka mendapatkan amalan sedekah.

Dengan demikian, masyarakat dapat menunaikan dua kegiatan amalan, yang pertama ialah puasa dan yang kedua sedekah, hal-hal seperti ini menjadi ladang amal bagi masyarakat.

Selain itu, masyarakat juga melakukan ibadah-ibadah sunnah yang mungkin di bulan lain seseorang tidak melakukanya, dan ibadah sunnah inilah yang membuat seseorang lebih dekat dengan Allah SWT, karena seseorang itu selalu berusaha menjadikan dirinya dibulan puasa ini menjadi pribadi yang baik.

Hal-hal yang kita dapat pelajari dari bulan puasa ini ialah, menjadikan diri kita sadar bahwa tidaklah enak melakukan aktivitas dengan keadaan perut kosong dan rasa haus, dengan demikian seseorang itu sadar mungkin beginilah yang dirasakan oleh orang-orang yang tak seberuntung dirinya, yang mendapatkan makanan dan minuman dengan mudah, dan tak jarang makanan yang sudah didapat dibuang dengan alasan mereka sudah kenyang.

Kejadian inilah yang membuat seseorang sadar akan pentingnya menghargai harta yang didapatnya sehing karter seseorang itu yang awalnya suka berpoya- poya dengan hartanya kini menjadi lebih bersyukur.

Selain itu seseorang yang berpuasa bisa melihat dan merasakan apa yang di rasakan oleh orang-orang miskin dan  membuat ia pun cenderung lebih suka berbagi.

Pada fase inilah pendidikan karakter yang baik semula tidak didapatkan pada bulan-bulan lain, karena di bulan Ramadan seseorang berlomba-lomba mencari amalan-amalan yang terbaik, baik itu sunnah maupun yang wajib, karena di bulan yang mulia ini, pahala dilipat gandakan oleh Allah SWT.

Pada dasarnya, ganjaran pahala itu tergantung ketakwaan seseorang, tapi dengan adanya bulan Ramadan, sesorang mampu menahan hawa nafsu dan berprilaku negatif, sebagai contoh seseorang yang tidak berpuasa biasanya lebih suka mengikutkan hawa nafsunya, seperti mencuri, berzina, mabuk, berjudi dan membicarakan aib sesamanya, tetapi ketika di bulan puasa, seseorang tidak hanya menahan semua itu, tetapi juga menjalankan perintah Allah SWT, sehingga puasa merupakan sarana untuk mengubah dan meperbaiki diri, baik itu jasmani maupun rohani.

Dan jika memang seseorang tidak mampu berbagi kepada sesama manusia, seseorang tersebut masih bisa berbagi kepada makhluk Allah, seperti hewan, yang mana hewan tersebut sepeti kucing dan lain sebagainya.

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang muslim itu menanam sesuatu tanaman, tidak pula ia menanam suatu tumbuh- tumbuhan, kemudian dari hasil tanamanya dimakan oleh burung, ataupun manusia, atau binatang pun, melainkan itu adalah sebagai sedekah baginya” (HR Bukhori).

Dalam hadis lain, dari Abi Hurairah Radialohu’anhu dari Rasullah SAW bersabda, “Telah diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata,”Anjing ini hampir mati kehausan”. Lalu dilepaskanya sepatu lalu diikatnya dengan kerudungnya lalu diberikanya minum. Maka diampuni wanita itu karena memberi minum,”( HR Bukhari).

Dari kedua hadis di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya berbagi dan berbagi tersebut tidak harus sesama manusia, tetapi juga bisa kepada hewan. Jadikan dir mu di bulan Ramadan yang mulia ini sebagai bulan yang membuat kepribadian menjadi lebih baik dan tanamkan pada diri, “Aku berperliaku seperti ini karena aku sadar bahwa aku tidak mengetahui umur ku sampai kapan dan di bulan yang mulia inilah aku memulai perbuatan–perbuatan yang baik, semoga amalan ini tidak hanya aku lakukan di bulan Ramadan ini tetapi juga di bulan - bulan lainya,”. Dan jika amalan ini dilakukan Insyallah karakter kita menjadi lebih baik di bulan-bulan lainnya. (*)

 

 

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda