Tvonline post authorDody 08 Oktober 2020

Patroli : Jika Cinta, Kenapa Harus Membunuh?

PONTIANAK, SP - Cinta dan sayang antar dua insan seharusnya, saling memberi ketulusan. Ketulusan membuat setiap sejoli menjadi pemaaf. Namun, tidak seperti tragedi cinta antara Salim alias Alim alias Alau (49) dan Sumi alias Umi (40).

Alim diduga memiliki kepribadian bipolar, sehingga membunuh istri sirinya, yakni Umi dan juga anak tirinya, Gebi.

Pembunuhan dilakukan di dalam rumah istri sirinya, RT 003/RW 004, Kelurahan Banjar Serasan, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Jenazah keduanya ditemukan oleh kerabat Umi sudah tewas pada 24 September 2020 lalu.

Hampir sepekan kemudian, barulah Alau dicokok oleh Tim Kejahatan Kerasan (Jatanras) Polresta Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat di persembunyiannya, kawasan Kecamatan Tarentang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Lelaki kurus tinggi berwajah tirus ini diduga kuat membunuh Umi dan Gebi. Alau yang dibekuk tanpa melakukan perlawanan, esoknya langsung dinterogasi oleh tim Jatanras Polresta Pontianak, disusul dengan digelarnya pra rekonstruksi.

Jalannya pra rekonstruksi ini, dihadiri oleh warga sekitar serta keluarga korban. Usai reka ulang, seorang lelaki kerabat korban, berusaha merangsek barikade petugas kepolisian untuk memukul tersangka. Namun, dengan sigap aparat bergerak cepat untuk mengamankan tersangka.

Menurut Ketua Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian Psikiatri, Dr. dr. Nurmiati Amir SPKJ di Jakarta, cemburu sering dijadikan alasan oleh seorang untuk melukai, bahkan melenyapkan nyawa orang lain.

Misalnya, karena pasangannya ketahuan berselingkuh. Dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini menambahkan, orang yang dicekam cemburu buta ini, bisa berbuat nekat, yang notabene merugikan diri sendiri.

Nurmiati pun, mengkategorikan dua kondisi yang menyebabkan orang bisa membunuh orang lain karena cemburu. Pertama, karena pelaku memiliki waham atau delusi sehingga tidak mampu mengontrol amarahnya.

Orang yang memiliki waham atau delusi, tetap cemburu, dan tetap tidak percaya. Walaupun orang yang dicemburuinya itu, sudah memperlihatkan bukti-bukti yang menunjukkan dia tidak melakukan hal yang dituduhkan.

Waham adalah suatu keyakinan yang salah, dan tidak sesuai fakta. Sebab, waham membuat seseorang nekat melakukan kekerasan, bahkan membunuh. Sebab, orang itu begitu yakin dengan pikirannya itu, walaupun sebenarnya cuma menduga-duga.

Kedua, ada juga orang yang tidak memiliki waham atau delusi, tapi nekat membunuh, karena cemburu. Hal ini, karena dia begitu marah, dan tidak bisa mengatasi kemarahan itu, sehingga menghilangkan nyawa orang, karena rasa cemburu yang teramat besar.

Untuk mengetahui berita selengkapnya, saksikan tayangan PemredTV diatas melalui program Patroli di episode berjudul Jika Cinta, Kenapa Harus Membunuh?.

Berita Terkait

Data belum tersedia

Baca Juga

Komentar Anda