Ponticity post authorKiwi 14 Juni 2021

Beban Bupati Baru Sambas, Seorang Tionghoa Mualaf dan Ustadz

Photo of Beban Bupati Baru Sambas, Seorang Tionghoa Mualaf dan Ustadz

PONTIANAK, SP - Bupati dan Wakil Bupati Sambas Terpilih pada Pemilukada Serentak Tahun 2020, Satono-Fahrur Rofi resmi dilantik, Senin (14/6). Pelantikan dipimpim oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji dengan proses pengucapan sumpah janji jabatan, yang berlangsung di Balai Petitih, Kantor Gubernur Kalbar.

Pelantilan terselenggara berdasarkan penetapan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: 131.61-293 Tahun 2021 tentang Pengesahan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pemilihan Kepala Daerah Serentak Tahun 2020 di Kabupaten pada Provinsi Kalimantan Barat.

Pasangan Satono-Rofi unggul dari tiga pasangan Pilkada lainnya yang meraih suara sebanyak 85.830 suara.

Hal ini dibuktikan dengan Surat Keputusan Penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sambas Nomor : 785/PL.02.6-Kpt/6101/KPU-Kab/XII/2020 tentang Penetapan Rekapitulasi Hasil Perhitungan Suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sambas Tahun 2020.

Banyak Arahan

Dalam sambutannya, Sutarmidji, berpesan kepada Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sambas terpilih yang baru saja dilantik tersebut, untuk meningkatkan wisata dan kebudayaan yang ada di Sambas.

Menurut orang nomor satu di Kalbar ini, Kabupaten Sambas memiliki potensi wisata cukup tinggi terlebih lagi dekat dengan perbatasan.

Ia berharap, di sektor pariwisata bisa dikembangkan, karena adanya keterikatan budaya yang sama dengan negara tetangga Malaysia dan Brunei Darussalam, sehingga jalan ke Temajuk sudah bagus nantinya, maka penataan situs-situs dan potensi wisata perlu di tingkatkan seperti wisata Pantai Temajuk.

"Temajuk itu wilayah yang sangat bagus jika dikembangkan. Saya minta Bapak Santono dan wakilnya, mesti memperhatikan itu," ungkap Sutarmidji.

Sambungnya, Gubernur Kalbar menambahkan, untuk sektor pendidikan Kabupaten Sambas merupakan kota lahirnya para tokoh-tokoh pemikir dan keilmuan yang turut serta membangun Provinsi Kalbar, untuk itu perlu peningkatan lembaga-lembaga pendidikan.

Selain itu, Kabupaten Sambas harus menyiapkan lapangan kerja bagi para pekerja lokal agar masyarakat tidak tergiur bekerja di luar.

"Sambas itu dulu gudangnya para tokoh pemikir dan gudangnya ilmuan dalam hal segala-galanya, saya berharap itu dikembalikan, sehingga masalah pendidikan menjadi prioritas utama Bupati dan Wakil Bupati yang baru ini, serta menyiapkan tempat-tempat lapangan kerja baru di Sambas biar masyarakat kita tidak tergantung dengan negara Malaysia di sana," harapnya.

Tak hanya itu saja, menurut Gubernur Kalbar, Nilai Tukar Petani (NTP) Kabupaten Sambas atas produktivitas padi masih rendah, sehingga membuat para petani belum sejahtera.

"Petani untuk sektor padi itu NTPnya baru 94 persen, ini membuat petani belum sejahtera, tapi petani di palawija NTP-nya sudah 100 persen, bahkan lebih jadi petani tersebut sudah jauh sejahtera," tuturnya.

Gubernur Kalbar Sutarmidji berharap Satono dan  Fahrur Rofi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sambas hingga 2024 bisa melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh bupati sebelumnya.

"Pergantian kepemimpinan di daerah atau dimana pun bukan berarti menghilangkan atau membuat model baru sendiri dalam keberlanjutan pembangunan satu daerah," lanjutnya.

“Tapi bagaimana bupati bisa menyesuaikan dengan visi misi pada RPJMND kepala daerah, tapi tidak menghilangkan semuanya,”ujar Sutarmidji.

Ia mengatakan jalan menuju Temajok Kabupaten Sambas pada masa jabatannya  bersama Wagub Ria Norsan bisa diselesaikan. “Mudah- mudahan bisa memperlancar wisata yang berkunjung,”ucapnya.

Jalankan Amanah

Di tempat yang sama Bupati Sambas, Satono, dan Wakil Bupati, Fahrur Rofi,

mengungkapkan, akan menjalankan amanah kepercayaan dari masyarakat Kabupaten Sambas sebaik-baiknya, dan menyejahterakan masyarakat Kabupaten Sambas.

"Alhamdulilah kami hari ini dilantik oleh gubernur, saya Santono dan wakil saya Fahrur Rofi akan menjalankan titipan amanah masyarakat Sambas untuk lima tahun ke depan," ungkap Satono.

Lanjutnya, untuk pesan dari gubernur yang disampaikan, dirinya akan memperioritaskan permasalahan sektor pendidikan dan pariwisata serta menjadikan Kabupaten Sambas sebagai lumbung padi.

"Ke depan bagaimana kita bisa merumuskan pontensi-pontensi lokal seperti wisata, pertanian, dan pendidikan, menjadikan prioritas utama kami. Di mana Kabupaten Sambas, sebagai lumbung beras bagi daerah Kalbar," tegasnya.

Satono mengatakan, Kabupaten Sambas mempunyai banyak potensi diantaranya potensi di sektor pariwisata, perkebunan, perikanan, pertanian.

“Kabupaten Sambas mempunyai banyak potensi terutama dari sisi pertanian, perkebunan, perikanan dan  Pariwisata  yang sangat luar biasa, diantaranya memiliki Pantai yang indah,”ujarnya.

Ia bersama wabup optimis kedepan bisa meneruskan potensi untuk memekarkan sektor seperti Pariwisata, Pertanian maupun perkebunan, perikanan di Kabupaten Sambas.

“Kita akan menyelesaikan grand desain untuk pembangunan wisata di kabupaten Sambas sehingga membangun wisata tidak sembarang sudah sesuai konsep,” tuturnya.

Sebelumya, Satono, , mengatakan, sebagai kepala daerah yang masih muda, terdapat beberapa hal yang sangat dia perhatikan untuk membangun Kabupaten Sambas dan Kalimantan Barat

"Selama ini saya sangat peduli pada dunia pendidikan, menurut hemat saya dunia pendidikan merupakan pintu pengetahuan dalam mengembangkan potensi, berilmu, kreatif, mandiri dan inovatif. Selanjutnya saya akan menjaga secara serius program-program yang bertujuan pada kesejahteraan masyarakat, program-program mana terintegrasi dengan program-program pemerintah yang saya pimpin," ungkapnya.

Seorang pemimpin kata Satono tidaklah dipandang dari usia melainkan kemampuannya dalam menjalankan amanah kepemimpinan.

"Usia bukan merupakan menjadi tolak ukur menjadi pemimpin yang kompeten. Niat yang tulus dan kemampuan manejerial yang komprehensif dalam meningkatkan kinerja lebih dominan menentukan keberhasilan pemimpin dalam menjalankan tugasnya," jelasnya.

"Mengemban amanah merupakan awal niat saya pada saat maju pilkada, Saya   akan berusaha semaksimal mungkin bertanggungjawab atas amanah yg diberikan kepada saya, dukungan masyarakat dan tentunya ridho Allah merupakan hal yang penting dalam saya menjalankan tugas," tegas H.Satono.

Satono juga menjawab mengenai perbedaan antara dirinya dan pemimpin Kabupaten Sambas sebelumnya.

"Setiap Pemimpin mempunyai cara sendiri dalam memimpin, begitu juga dengan saya, Kepemimpinan saya tentulah sesuai dengan kultur masyarakat, tata kelola pemerintah yang berpedoman pada ketentuan2 perundangan yang berlaku," katanya.

Pasangan Satono dan Fahrur Rofi  berhasil memenangkan Pilkada Sambas yang diikuti oleh empat pasang calon Bupati dan Wakil Bupati dengan persentase 30,61 atau 85.830 suara, dari total suara sah.

Perkuat Kerjasama

Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Bagus Setiadi mengatakan, harapan kepada Bupati dan Wakil Bupati yang baru adalah amanah rakyat.

"Relung fikir masyarakat kita tentunya pada visi misi Bupati dan Wakil Bupati Sambas periode yang baru, artinya harapan ini tak lain adalah terwujudnya janji janji politik, dan pembangunan oleh Bupati dan Wakilnya pada masa kampanye kemarin, dan DPRD pastinya siap mengawal hal tersebut," tegasnya.

Dengan telah dimulainya masa pemerintahan Satono dan Fahrur Rofi kata Bagus Setiadi, maka semua pihak mesti bersatu padu untuk membangun Kabupaten Sambas.

"Kita harap tidak ada lagi kotak-kotak koalisi, tim sukses dan sebagainya, kita yakin hal inisenada dengan pemikiran Bupati dan Wakilnya, sehingga semua perbedaan menjadi bekal untuk membangun Kabupaten Sambas yang lebih baik," tuturnya.

Sambas saat ini tidak memiliki Sumber Daya Alam (SDA), seperti batu bara, minyak bumi dan tambang bauksit. Sehingga hanya mengharapakan APBD semata.

Dengan tidak adanya SDA yang bisa diandalkan untuk pendapatan asli daerah, ditambah dengan harga jeruk dan getah yang murah dan begitu juga penghasilan sawah hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Ketua Harian DPD KNPI Kabupaten Sambas, Kaltin, dalam mengentaskan kemiskinan akan menjadi PR Bupati Satono sehingga semuanya mengandalkan APBD Kabupaten Sambas.

“Maka APBD ini meski dirangkai agar anggaran ini bisa memberikan dampak multiplayer effect sehingga dapat memberikan pertumbuhan ekonomi kepada masyarakat Kabupaten Sambas,” jelasnya.

Oleh karenanya, Kaltin berharap kepada Bupati Sambas Terpilih yang baru di lantik oleh Gubernur Sutarmidji, harus benar-benar mempunyai terobosan baru guna meningkatkan pendapatan asli daerah dari berbagai sektor seperti industri, pariwisata, pertanian, perikanan, budaya, dll. sehingga bisa mengatasi masalah kemiskinan.

“Diharapkan pula terobosan baru tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya untuk masyarakat kabupaten Sambas,” paparnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sambas, H Abu Bakar berharap agar Bupati dan Wakil Bupati Sambas yang baru H Satono dan Fahrur Rofi bisa segera menyesuaikan diri dengan lingkungan pemerintahan dan juga bisa bersinergi dengan lembaga legislatif dalam hal ini adalah DPRD Kabupaten Sambas.

"Harapan kita untuk Bupati dan Wakil Bupati baru ini adalah agar bisa bersinergi dengan pihak legislatif," ujarnya.

Dia mengungkapkan, sinergitas antara eksekutif dan legislatif sangat penting guna kelancaran pembangunan di Kabupaten Sambas.

Untuk itu, dia berharap agar pola komunikasi yang sudah terjalin selama ini antara Pemda dan DPRD bisa terus berlanjut dan berjalan dengan baik.

Selanjutnya kata dia, untuk Bupati dan wakil Bupati baru diharapkan bisa meneruskan pembangunan yang sudah baik di Kabupaten Sambas. Dan jika ada yang belum baik, maka bisa dievaluasi dan dilakukan perbaikan.

"Harapan kita seperti yang sudah disampaikan oleh Gubernur tadi. Untuk hal yang baik agar bisa di tingkatkan dan meneruskan apa yang telah dilakukan oleh Bupati sebelumnya," katanya.

"Dan jika ada kekurangan silahkan di evaluasi dan di perbaiki," ungkapnya.

Untuk itu, dia berharap agar Bupati Sambas yang baru itu bisa membawa Sambas menjadi lebih baik selama masa kerja satu periode mendatang.

"Kami dari DPRD mengucapkan selamat kepada Bupati yang telah dilantik, dan semoga bisa menjadikan Sambas menjadi yang terbaik kedepan," katanya.

Harapan Baru

Berbagai harapan dan keinginan masyarakat termaktub pada pasangan Bupati dan Wakil Bupati baru yang akan memimpin Kabupaten Sambas hingga tahun 2024 tersebut.

Tokoh pemuda Sambas, Jepriadi misalnya, berharap agar pemerintahan yang baru bisa menjadikan visi misi mereka kenyataan.

"Memahami Visi Sambas berkemajuan artinya semua hal positif, upaya pembangunan di Kabupaten Sambas mestilah membuahkan hasil yang signifikan, muaranya adalah kesejahteraan masyarakat," ungkap Jepriadi, Minggu (13/6).

Visi misi tersebut papar pemuda penuh prestasi ini, dalam tempo kurang dari tiga tahun mestilah tercapai.

"Satu visi misi untuk satu periode, artinya kita menginginkan agar semuanya tersebut dicapai sebelum masa pemerintahan mereka selesai," tegasnya.

Sementara itu, Menurut Aan Sumantri Sekertaris Lembaga Pengembangan Masyarakat Pedesaan Kabupaten Sambas, dengan diberlakukannya pilkada serentak di tahun 2024, otomatis periodesasi pasangan SAFAR dalam menunaikan janji janji di masa kampanye hanya kurang lebih 3 tahun.

"Dengan diberlakukannya UU Nomor 10 tahun 2016 perubahan dari UU Nomor 1 tahun 2015 tentang pemungutan suara serentak nasional pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur, Bupati/Wakil Bupati Wakil, Walikota/Wakil Walikota dilaksanakan Tahun 2024," ungkapnya.

Dengan waktu yang singkat tersebut diharapkan pasangan safar fokus dalam menjalankan roda pemerintahan agar visi misi Sambas Berkemajuan  dapat tercapai dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat kabupaten Sambas meningkat.

"Berkaca pada dua periode Pasca Pilkada di Sambas Bupati terpilih menjadi figur yang sangat diharapkan oleh partai politik untuk mendongkrak popularitas partai dengan menjadikan Bupati terpilih sebagai Ketua Umum Partai Politik," tuturnya.

Oleh karenanya pada figur H. Satono ini oata Aan Sumantri, diharapkan tidak tergiur untuk memimpin partai politik di kabupaten Sambas, agar lebih fokus menjalankan roda pemerintahan.

"Meskipun langkah tersebut telah diambil oleh wakil bupati terpilih yang menjadi Ketua DPD PAN Kabupaten Sambas. Memang secara aturan tidak ada larangan bagi bupati/wakil bupati untuk menjadi ketua sebuah partai politik, namun jangan sampai demi untuk mengamankan tiket pencalonan di periode ke dua Bupati terpilih tergiur terhadap tawaran memimpin partai," harapnya.

Menurut Aan Sumantri, jika seorang pemimpin fokus menunaikan janji janji kampanye, secara otomatis simpati masyarakat akan tetap memilih Pasangan petahana.

"Kalaupun tidak dipinang partai politik, bagi petahana sangat mudah untuk calon melalui jalur independen.

Posisi sebagai non partai sebagai bupati dinilai lebih efektif untuk melakukan komunikasi politik baik pada level daerah maupun nasional," ucapnya.

"Dikhawatirkan jika memimpin partai politik bupati larut dalam dinamika partai dan fokus membesarkan partai, sehingga simbol-simbol partai selalu yang didepan kan dalam pembangunan," pungkas dia.

Dilain pihak, Ketua Aliansi Jurnalis Perbatasan Kabupaten Sambas, Gindra menegaskan prinsip transparansi mesti menjadi sandaran pengelolaan pembangunan di Kabupaten Sambas.

"Visi misi apapun itu jika terwujud InshaAllah akan bermanfaat bagi masyarakat, namun proses pencapaiannya mesti memegang prinsip transparansi dan keterbukaan publik," tegasnya.

Awak media kata Gindra akan selalu mendukung semua upaya pembangunan pemerintah, disamping itu juga memberikan sumbangsih edukasi informasi kepada masyarakat serta mengawal jalannya pemerintahan yang bersih dan berpihak kepada rakyat.

"Sebagai awal media kita bekerja dalam kotak kode etik jurnalistik, mendukung upaya pembangunan dengan menyampaikan progres dan prosesnya kepada masyarakat secara edukatif," paparnya.

"Namun awak media juga mesti bersikap kritis guna mengawal proses jalannya pembangunan di Kabupaten Sambas, kita harap tentunya pemerintahan H.Satono dan Fahrur Rofi lebih berprestasi dan lebih baik dari H.Atbah Romin Suhaili dan Hj.Hairiah," katanya.

Sekretaris Jenderal Persaudaraan Sambas Serantau (PASS) Yudhiansyah berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati Sambas yang baru dilantik untuk fokus terhadap program Sambas berkemajuan. Baik penambahan perbaikan infrastruktur, peningkatan pelayanan kesehatan, pendidikan dan program peningkatan ekonomi.

"Khususnya UMKM dalam bidang pertanian-pertanian andalan dan perkebunan sebagai sentra unggulan diangkat di Kabupaten Sambas serta bidang perikanan dan perdagangan," ucap Sekretaris Jenderal Persaudaraan Sambas Serantau (PASS) Yudhiansyah.

Ia menambahkan program-program tersebut diharapkan dikembangkan dengan pola-pola berkemajuan dengan semangat milenium. Kemudian sektor lainnya yang perlu mendapatkan perhatian yakni pariwisata yang saat ini mulai bergeliat.

Dirinya menyebutkan Bupati dan Wakil Bupati Sambas juga diharapkan tidak lagi memposisikan petani bukan saja menjadi letani penggarap akan tapi menjadi petani pengatur. Begitu juga dengan nelayan bukan saja sebagai nelayan tangkap tetapi juga menjadi nelayan pengatur.

"Membuat program berkemajuan untuk UKM dan UMKM yang proporsional dan tepat sasaran dan menggali sumber alam, sehingga tercipta lapangan pekerjaan yang besar mandiri serta berkelanjutan," katanya.

Dikatakannya kedepan diharapkan tidak dilihat lagi masyarakat Kabupaten Sambas berduyun-duyun mengadu nasib ke negeri sebelah menjadi TKI. Dirinya memastikan PASS siap memberikan kontribusi bagi pembangunan di Kabupaten Sambas.

"PASS siap memberikan kontribusi dan bekerjasama dalam bidang apa saja baik pendidikan, kesehatan, ekonomi, pertanian, perkebunan, perikanan dan lainnya dengan SDM yang dimiliki di PASS siap menuju Sambas berkemajuan," ujarnya.

 

Dukungan Tokoh

Tokoh masyarakat Kabupaten Sambas, yang juga Mantan Bupati Sambas Periode 2001-2010 Burhanuddin A Rasyid bersyukur pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sambas H Satono dan Fahrur Rofi berjalan dengan lancar.

"Alhamdulillah pelantikan bisa berjalan dengan lancar, saya berharap mereka bisa meneruskan pekerjaan yang sudah ada dan membawa Sambas Berkemajuan," ujarnya.

Ditemui di kantor Gubernur Kalimantan Barat, Bupati dua periode Kabupaten Sambas itu meminta agar kebijakan yang sudah baik dikerjakan oleh pemerintahan sebelumnya untuk bisa dilanjutkan. Dan menata kembali yang dianggap kurang.

"Sebagai orang tua yang ada di Sambas, saya berharap agar untuk yang baik silahkan diteruskan, yang belum baik, kita perbaiki," tuturnya.

Lebih jauh dia mengungkapkan bahwa Sambas adalah daerah pertanian. Untuk itu, dia berharap agar kedepan pembangunan di Sambas bisa fokus pada sektor pertanian.

"Fokuslah pada pembangunan, terutama pada pertanian, yang mana 70 persen masyarakat kita hidup di sektor pertanian. Jadikan Kabupaten Sambas sebagai gudang beras di Kalimantan Barat," katanya.

"Selain kita punya padi, kita juga punya jeruk, dan juga lada yang bisa kita pertahankan" tuturnya.

Dia menuturkan, selain memiliki potensi di sektor pertanian, Sambas juga memiliki segudang potensi di sektor Pariwisata. Kata dia, meski potensi itu ada, akan tetapi ada beberapa hal yang memang mesti di perbaiki kedepan.

"Terus untuk bidang pariwisata ada beberapa hal yang memang mesti di perbaiki. Ada juga di bidang impor ekspor di sana harus dikawal," tutupnya.

Raih Pamjab Tertinggi di Kalbar

SEBELUMNYA, hasil Pemeriksaan Akhir Masa Jabatan (Pamjab) Bupati - Wakil Bupati Sambas 2016 - 2021 oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat telah diserahkan kepada Bupati Sambas.

Penyerahan itu dilaksanakan di penghujung masa bakti Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili dan Hj Hairiah. Hal itu sekaligus menjadi kabar baik mengenai hasil pemeriksaan akhir di masa jabatan Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili dan Hj Hairiah.

Penyerahan Pokok-pokok hasil Pamjab itu digelar di Aula Utama Kantor Bupati Sambas. Dikesempatan itu hasil Pamjab diberikan oleh Inspektur Pembantu III, Astra Subarkah kepada Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili, dan disaksikan oleh Sekda, Asisten III dan kepala OPD Kabupaten Sambas.

Pemeriksaan oleh Inspektur Provinsi Kalimantan Barat itu dilakukan di tujuh Kabupaten yang melaksanakan pemilihan kepala daerah. Dan dari ketujuh Kabupaten itu, Sambas mendapat penilaian tertinggi hasil Pamjab, dengan skor nilai capaian IKD Kabupaten Sambas sebesar 85,56 persen.

Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili bersyukur atas capaian hasil Penilaian akhir masa jabatan (Pamjab) Bupati dan Wakil Bupati Sambas.

Diungkapkan oleh Bupati, hasil penilaian tersebut adalah hasil dari kerja keras semua pihak, terutama Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kabupaten Sambas.

"Terima kasih pak sekda, para Asisten, Sekwan, pimpinan OPD, para staf ASN, legislatif, dan semua pihak lainnya. Ini adalah hasil baik atas kerja keras kita semua," ujarnya.

Ditambahkan oleh Bupati, dengan nilai capaian itu diharapkan bisa meningkatkan semangat yang lain untuk meningkatkan capaian beberapa bidang lainnya.

Menurutnya, ada beberapa capaian yang masih rendah seperti urusan komunikasi informatika, kebudayaan, pariwisata, statistik dan beberapa urusan lainnya yang nilainya berada di bawah 60.

"Hal yang seperti itu harus segera kita carikan solusi terbaik agar kedepan menjadi lebih baik," tuturnya.

Lebih lanjut, Bupati juga mengingatkan agar OPD yang telah berhasil meraih capaian skoring 100 atas urusannya, tetap mempertahankan agar tetap seratus.

Dan kepada para ASN di Sambas dia minta agar bisa menjaga kekompakan untuk meningkatkan hasil kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas.

"Dengan kebersamaan dan kekompakan, dipastikan ini telah kita raih bersama," tuturnya.

Di ungkapkan oleh Astra Subarkah, Inspektur Provinsi Kalimantan Barat, output dari hasil Pamjab tersebut menggambarkan predikat keberhasilan dari capaian indikator kinerja dari sebuah daerah yang tertuang dalam RPJMD selama periode masa kepemimpinan Atbah Hairiah.

"Selamat kami sampaikan kepada Pemerintah Daerah Kab Sambas, khususnya Bupati dan Wakil Bupati bapak H Atbah dan Hj Hairiah," ujarnya.

"Kabupaten Sambas, hasil pemeriksaannya mendapatkan skoring tertinggi dengan nilai 85,56 dari 7 kabupaten kota yang kami periksa di Kalbar," papar Astra.

Dijelaskan dia, dari pokok-pokok hasil pemeriksaan akhir masa jabatan tersebut adalah untuk memberikan informasi target kinerja apa saja yang sudah optimal maupun tidak tercapai.

Kata dia, nantinya hasil Pamjab itu diharapkan dapat memberikan kesimpulan dan rekomendasi untuk bahan masukan terhadap arah kebijakan dan program pengembangan kedepan.

"Tujuan dilakukannya pemeriksaan ini untuk memperoleh keyakinan terhadap capaian rencana pembangunan jangka menengah," katanya.

Pemeriksaan dalam rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah ditetapkan pada tanggal 6 Juli 2018, melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri

Berita Negara Tahun 2018 Nomor 925.

Tujuannya bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 ayat (3) huruf d Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, mengamanatkan Aparat Pengawas Internal Pemerintah untuk melakukan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada tahapan kegiatan berakhirnya masa jabatan kepala daerah untuk mengevaluasi capaian rencana pembangunan jangka menengah daerah;

Bahwa Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2007 tentang Pedoman Pemeriksaan Dalam Rangka Berakhirnya Masa Jabatan Kepala Daerah sudah tidak sesuai dengan dinamika perkembangan sehingga perlu diganti;

Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri.

Skoring Capaian RPJMD Masuk Kategori Baik, Legislatif Ucapkan Selamat

Ketua DPRD Kab Sambas, H Abu Bakar SPd I turut berbangga capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kab Sambas pada Akhir Masa Jabatan Bupati Wakil Bupati 2016-2021 raihan skoring indek kinerja daerahnya masuk kategori baik.

Hasil evaluasi capaian RPJMD yang telah diperiksa oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Barat beberapa waktu lalu, diumumkan Bupati Sambas H Atbah Romin Suhaili Lc MH diakhir sambutannya pada paripurna terakhir sebagai Bupati 2016-2021 di Ruang Sidang Utama DPRD.

Dimana berdasarkan nilai peringkat kinerja dan pembobotan atas 3 aspek memperoleh total skor sebesar 85,56 persen dengan kriteria capaian nilai peringkat "BAIK".

"Kami turut berbahagia dan bangga atas capaian tersebut. Tentunya apa yang dikemukakan Bupati tersebut sebagai usaha bersama, baik eksekutif dan legislatif. Kedepannya juga harus bersama-sama meningkatkan lagi capaian prosentase ke angka yang lebih tinggi lagi," ujar Ketua DPRD Kab Sambas.

H Abu Bakar juga menambahkan, hasil capaian tersebut membuktikan kerjasama, sinergitas, komunikasi dan koordinasi serta kekompakan eksekutif dan legislatif dalam proses pembangunan di Kab Sambas terjalin dengan baik.

Dikatakan Politisi Partai Gerinda ini, lembaga yang dipimpinnya siap menjadi mitra eksekutif Pemda Kab Sambas dalam mewujudkan RPJMD Kab Sambas meraih capaian yang lebih baik lagi.

"Kita ketahui, skala nilai peringkat kinerja kita ada kategori sangat kurang, kurang, sedang, baik dan sangat baik. Sekarang ini kita masuk zona Baik, dan masih terbuka peluang untuk menjadi Sangat Baik. Inilah tugas bersama kita mewujudkannya," imbuh Abu Bakar.

Wakil Ketua DPRD, Ferdinan Solihin, juga mengungkapkan hal yang senada dengan Ketua DPRD Kab Sambas. Dia mengapresiasi capaian skoring indikator Kinerja Daerah Kab Sambas, hasil pemeriksaan akhir masa jabatan Bupati - Wakil Bupati 2016-2021 oleh inspektorat provinsi Kalbar masuk kategori Baik.

"Capaian itu harus kita syukuri, dengan bersyukur, insyaAllah saya yakin, Allah akan menambah nikmat yang lebih baik lagi, insyaAllah kita bisa capai kategori nilai peringkat kinerja Sangat Baik," tutur Ferdinan.

Legislatif dari PDI Perjuangan ini mengatakan masih banyak pekerjaan rumah dalam membangun kab sambas yang harus dibenahi bersama.

Pria yang akrab disapa Long Ferdinan ini mengingatkan pentingnya memberikan prioritas melakukan upaya peningkatan kinerja yang dituangkan dalam strategi, arah kebijakan program pembangunan daerah.

"Terutama pada indikator kinerja yang capaiannya masih kurang atau dibawah 75 persenpada periode RPJMD kab Sambas berikutnya," ungkap Ferdinan.

Hal lain yang ditambahkan Wakil Ketua ini, agar penyusunan RPJMD Kab Sambas kedepan mempedomani Permendagri Nomor 86 tahun 2017, terutama dalam penetapan Indikator Kinerja per aspek mengacu sesuai kriteria yang diatur.
"Kami juga menyarankan agar meningkatkan tugas dan fungsi Bappeda melakukan evaluasi atas akhir RPJMD periode berkenaan dan menindaklanjuti bersama-sama OPD terkait atas Indikator Kinerja Daerah realisasi capaiannya," ingat dia. (noi/din/jee/mul)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda