Bengkayang post authorKiwi 01 September 2022

PLBN Aruk Gelar Seminar Nasional Bersama Karang Taruna Sajingan Besar

Photo of PLBN Aruk Gelar Seminar Nasional Bersama Karang Taruna Sajingan Besar

Bengkayang, SP - Dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke-77, Post Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk melaksanakan Seminar nasional dengan mengandeng Karang Taruna Kecamatan Sajingan Besar sebagai pelaksana Seminar, (Rabu, 31/8/2022).

Menurut Ketua Karang Taruna Kecamatan Sajingan Besar, Abelnus, S.Sos.,M.Sos Generasi Muda adalah merupakan komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan sebuah bangsa. Hal ini dikarenakan geberasi muda memiliki fisik yang kuat dan pengetahuan yang baru, inovatif, dan juga memiliki tingkat kreativitas yang tinggi. “ Tanpa adanya peran pemuda, sebuah bangsa akan sulit mengalami perubahan kearah yang positif”.

Maka dari itu, wawasan kebangsaan merupakan hal yang sangat penting untuk ditanamkan kepada setiap warga negara sebagai proses dalam pembentukan sikap dan moral, agar memiliki kecintaan terhadap tanah air dalam memelihara kesinambungan perjalanan kehidupan bangsa.

Oleh sebab itu peran semua steakholders merupakan yang utama dan pertama dalam membantu generasi muda dalam memahami wawasan kebangsaan secara utuh dan sesuai dengan prinsip ideologi bangsa Indonesia.
Pemuda yang dianggap sebagai pilar utama bangsa, sudah sepantasnya memiliki jiwa dan prinsip serta kesadaraan “Bela Negara”.

Sementara Maria Goreti, S.Sos., M.Si (Anggota DPD-RI/MPR-RI) Sebagai narasumber mengatakan bahwa generasi muda sudah sepantasnya berkomitmen mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai titik darah terakhir, karena membela bangsa adalah wibawa diri sebagai anak bangsa, Pancasila memiliki nilai-nilai luhur dan asli prinsip dasar bangsa Indonesia, maka dari itu sebagai anak bangsa Indonesia sangat disayangkan jiwa masih ditemukan memiliki pemikiraan sempit karen mendirikan bangsa Indonesia adalah untuk semua orang bukan untuk satu golongan.

Orientasi bangsa Indonesia, jika memahami pidato bung Sukarno sangat jelas mengajak kita untuk berpikir nasionalis kebangsaan, contoh dalam kehiduan sehari-hari dalam beragama kita sebagai anak bangsa Indonesia diajak Bergama yang beradab dengan saling bertoleransi satu sama lain tanpa mempertentangkan perbedaan. Prinsip demokrasi Indonesia sangat jelas yaitu mufakat artinya demokrasi Indonesia buka demokrasi barat.

Generasi muda mesti memiliki jiwa dan kesadaraan bela negara yang tinggi, menggingat kebhinnekaan merupakan dari keistimewaan bangsa Indonesia. Sikap gotong royong merupakan bagian dari budaya Indonesia yang semestinya menjadi budaya yang terus digalakkan dan dilestarikan agar kelak generasi penerus anak bangsa dapat menjadi pelaku dalam gotong royong.

Menurut narasumber lainnya Muzanni, S.Sos.,M.AP Kesbangpol, Kabupaten Sambas, bahwa amanat PERMENDAGRI Nomor 38 Tahun 2011 bahwa pembinaan kesadaran Bela Negara bagi generasi muda sangat penting, pembinaan tersebut, bertujuan memantapkan pengamalan Pancasila, Pelaksanaan UUD 1945, Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika dan mempertahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Generasi muda memiliki tantangan tersendiri terutama dalam menjaga kedaulatan bangsa, maka dari itu deteksi dini perlu dilakukab untuk mengantisipasi ancaman. Ancaman dapat datang dari luar dan juga dapat dari dalam Negeri. Ancaman dari luar negeri dspat berupa invasi militer, serbuan budaya asing, terorisme, jaringan narkoba, penjarahaan kekayaan alam dan spionase. Sedangkan ancaman dalam negeri dapat berupa konflik antar kelompok, sparatis, korupsi dan memudarnya nasionalisme.

Selanjutnya Letkol. Inf. Dadang Armada Sari, S.IP Dandim 1208/Sambas, Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa terhadap diri dan lingkungannya dengan tujuan menjaga kesatuan dan persatuan serta keutuhan bangsa Indonesia, dengan adanya pemahamaan akan wawasan kebangsaan Indonesia akan menjadi kuat dan semakin diakui oleh dunia, serta mampu menghadapi segala macam ancaman baik dai luar maupun dari dalam negeri.

Terjadinya revolusi segala sektor terutama sektor teknologi, berpotensi merubah jati diri anak bangsa. Terutama perubahan kearah yang negatif. Perkembangan teknologi merupakan strategi untuk memerangi pola piker sehingga menjadi tidak beridentitas diri, maka dari itu persoalan generasi muda semakin kompleks.

Generasi muda kedepan mesti memiliki wawasan yang cukup terkait bangsa, anak muda juga harus mampu memahami situasi dan kondisi negara, sehingga dengan harapan anak muda memiliki jiwa korsa.
Yuliansyah, SE.,MM Direktur Politeknik Negeri Sambas Peran pemuda dalam pembanguan di wilayah perbatasan sangat lah urgen, menggingat wilayah perbatasan merupakan beranda depan negara. Pembangunan dan Penguatan karakter anak bangsa di wilayah perbatasan mestinys terus dilakukan demi terciptanya mental yang siap pakai dan memiliki kepribadian yang baik untuk mengambil peran dalam pembangunan di wilayah perbatasan.

Selain memiliki karakter yang baik dab cakap, pemuda juga harus memiliki inovasi dan kreatif dalam bekerja, jangan sampai hanya menjadi mesin, Ketika diperintah baru jalan. Potensi ekonomi di wilayah perbatasan sangat berpotensi, maka Sumber Daya Manusia di wilayah perbatasan sangat lah di perlukan, terutama memiliki keterampil lebih dari yang lainnya ( skill).

Menggingat Indonesia adalah negara yang beragam dan sangat luas, maka membangun Indonesia tidak lah mampu, jika hanya mengandalkan ego sectoral. Maka dari elaborasi dan kolaborasi sangatlah di perlukan untuk membangun Indonesia.(nar)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda