Kayong Utara post authorKiwi 04 Mei 2024

Serahkan Pendaftaran ke Hanura, Rudi Ingin Jadi Penyampai Keperluan Politik Kalangan Milenial

Photo of Serahkan Pendaftaran ke Hanura, Rudi Ingin Jadi Penyampai Keperluan Politik Kalangan Milenial Rudi Serahkan Pendaftaran ke Hanura

Sukadana,SP - Mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kayong Utara , Rudi Handoko resmi menyerahkan pendaftaran ke Partai Hanura untuk mengikuti kontestasi Pilkada KKU. Menurutnya kalangan muda terjun dan ikut berproses berkompetisi untuk menjadi pemimpin melalui pertarungan politik itu penting, bukan justru menjauhinya.

Rudi mengaku asa atau harapannya ingin Indonesia konteks Daerah masing-masing menjadi lebih baik di masa hadapan. Maka dirinya kembali hadir ke Partai HANURA Kayong Utara untuk menyerahkan berkas pendaftaran untuk mengikuti kontestasi Pilkada.

Dengan berkontestasi ini, ia menilai agar dapat menyalurkan idealisme dalam merumuskan berbagai kebijakan publik. Dengan begitu, perubahan kebijakan yang pro pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dapat di-ikhtiarkan, dirumuskan dan di-implementasikan.

"Semangatnya yaa tentu saja bukan sekadar hitung-hitungan untuk menginginkan posisi, jabatan, trus bagi-bagi kue kekuasaan yang mengatasnamakan pembangunan. Simpelnya, saya ingin berpolitik dengan tetap mempunyai idealisme yang diperjuangkan, dan tentu saja idealisme itu perlu konsistensi setiap waktu," katanya.

Menurutnya, Generasi kekinian itu eranya Milenial, Gen Z dan Alpha, mereka akrab dengan teknologi informasi serta cakap menggunakannya. Namun di sisi lain, masa kekinian ini juga eranya disrupsi informasi, maka saya berupaya untuk menjadi wahana agregasi dan penyampai keperluan politik mereka, tentu dengan cara berpikir dan memahami keperluan mereka itu.

"Generasi kekinian itu bukan lagi generasi yang bergerak konvensional tapi sudah serba digital, maka nantinya pun terkait keperluan ekspresi diri, jalur pekerjaan dan interaksi sosialnya bertransformasi sudah serba digital. Maknanya, sudah tak bisa pembangunan dan pelayanan yang diselenggarakan pemerintahan itu hanya sekadar fokus ke proses dan projek fisik belaka," tuturnya.

Tapi ia menilai, semua mesti seimbang juga dengan pemberdayaan kompetensi era teknologi informasi ini. Orientasi pembangunan dan pemberdayaan serta pelayanan mesti juga menjangkau untuk keperluan pembangunan jiwa dan mental serta kapasitas masyarakatnya.

"Jangan anggap enteng perkara pemenuhan keperluan warga yang seperti ini. Sebab merupakan bahagian dari pemenuhan hak-hak dasar juga. Bahwa kepentingan masyarakat bukan hanya soal fasilitas pendukung keperluan jasadi yang tampak. Kadangkala yang seperti ini luput juga dari perhatian pembangunan yang fokus pada fisik dan raga," tukasnya. (qw)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda