Ponticity post authorelgiants 26 Oktober 2025

Harisson: Perkuat Nilai Keislaman dan Intelektualitas, KAHMI Kalbar Mantapkan Silaturahmi

Photo of Harisson: Perkuat Nilai Keislaman dan Intelektualitas, KAHMI Kalbar Mantapkan Silaturahmi MAULID - KAHMI Kalbar gelar Maulid Nabi Muhammad SAW dan silaturahmi alumni se-Kalbar.

PONTIANAK, SP - Ratusan anggota Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kalimantan Barat (Kalbar) menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriyah yang dirangkaikan dengan Silaturahmi dan Konsolidasi KAHMI se-Kalbar, Sabtu (25/10/2025).

Acara berlangsung khidmat dengan lantunan shalawat, pembacaan kitab Al-Barzanji, serta ayat suci Al-Qur’an.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalbar sekaligus Ketua Umum MW KAHMI Kalbar, Harisson, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono, Wakil Bupati Bengkayang, serta tokoh-tokoh senior dan pengurus HMI dari berbagai kabupaten/kota.

Dalam sambutannya, Harisson menegaskan bahwa KAHMI merupakan kelanjutan dari proses kaderisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yang tidak hanya melahirkan kader beriman dan berilmu, tetapi juga berintegritas tinggi.

"KAHMI ini tidak lepas dari perjalanan kita di HMI. Dulu kita pernah sama-sama susah, riang, dan gembira di HMI. Kini, KAHMI menjadi wadah untuk melanjutkan semangat itu,” ujar Harisson disambut tepuk tangan hadirin.

Ia menilai, KAHMI memiliki peran strategis dalam memperkuat nilai keislaman dan kebangsaan di tengah masyarakat. Karena itu, silaturahmi antarkader menjadi pondasi menjaga soliditas organisasi.

"Pertemuan hari ini adalah upaya memperkuat ukhuwah dan soliditas. Nilai-nilai keislaman yang kita pegang harus terus dijaga, apalagi dalam momentum Maulid Nabi,” tegasnya.

Harisson juga mengingatkan, perbedaan pandangan di kalangan kader adalah hal yang wajar dan semestinya menjadi kekuatan untuk melahirkan solusi.

"Setiap kader punya latar belakang intelektual yang berbeda. Perbedaan itu rahmat dari Tuhan. Jangan sampai justru memecah belah kita dalam berkarya bagi Kalimantan Barat,” pesannya.

Menurut Harisson, kader KAHMI sebagai kelompok intelektual harus berpikir ilmiah, berbasis riset, dan memberikan solusi konkret atas persoalan bangsa.

"Kita harus berpijak pada data, bukan sekadar opini. Kader KAHMI harus tampil dengan pemikiran cerdas dan membawa solusi nyata,” tandasnya.

Dalam kegiatan yang sama, Ketua Dewan Penasehat MW KAHMI Kalbar, Prof. Dr. H. Chairil Effendy, menyampaikan Pidato Kebudayaan bertema “Menjawab Dehumanisasi Indonesia: Sintesis NDP HMI, Islam Inklusif, dan Teologi Transformatif sebagai Solusi.”

Dalam paparannya, mantan Rektor Universitas Tanjungpura itu menyoroti fenomena dehumanisasi menurunnya nilai-nilai kemanusiaan yang kini semakin terasa di berbagai bidang kehidupan sosial, politik, dan budaya.

"Fenomena dehumanisasi menunjukkan tergerusnya nilai kemanusiaan dalam berbagai aspek kehidupan. KAHMI harus hadir sebagai kekuatan moral dan intelektual yang menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dalam bingkai Islam,” ujarnya.

Prof. Chairil menekankan pentingnya menghidupkan kembali semangat Nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI, yang berpadu dengan Islam inklusif dan teologi transformatif, untuk menjawab tantangan zaman.

"Islam tidak hanya harus diamalkan secara ritual, tetapi juga secara sosial dan kultural. Kader KAHMI harus memaknai Islam sebagai kekuatan pembebasan membebaskan manusia dari kebodohan, kemiskinan, dan ketidakadilan,” tuturnya.

Ia juga menyerukan agar seluruh alumni HMI bersinergi lintas bidang profesi dalam memperkuat kontribusi KAHMI bagi pembangunan daerah.

"Kolaborasi adalah kunci menghadirkan KAHMI yang inklusif, berdaya, dan relevan bagi kemanusiaan,” pungkasnya.

Kegiatan peringatan Maulid Nabi dan silaturahmi KAHMI Kalbar ini berlangsung penuh keakraban. Para alumni lintas generasi saling berbagi kenangan masa perjuangan di HMI, sekaligus mempererat komitmen untuk terus berkontribusi bagi Kalimantan Barat dan bangsa. (din)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda