Ponticity post authorelgiants 09 September 2025

BAPPERIDA Pontianak Gandeng Poltekkes Perkuat Kebijakan Penanggulangan Stunting

Photo of BAPPERIDA Pontianak Gandeng Poltekkes Perkuat Kebijakan Penanggulangan Stunting PERJANJIAN - Kepala BAPPERIDA Pontianak, Sidig Handanu dan Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak, Prof Kelana Kusuma Dharma menandatangani perjanjian kerja sama.

PONTIANAK, SP – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Kota Pontianak menjalin kerja sama strategis dengan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Pontianak.

Penandatanganan perjanjian kerja sama ini berlangsung di Aula Rohana Muthalib BAPPERIDA Pontianak ini sebagai langkah nyata memperkuat kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy) dalam pembangunan daerah, khususnya di bidang kesehatan.

Kepala BAPPERIDA Kota Pontianak, Sidig Handanu, menegaskan bahwa kerja sama ini diarahkan untuk mendukung perencanaan dan kebijakan penanggulangan stunting. Menurutnya, stunting bukan sekadar persoalan kesehatan, melainkan juga menyangkut pembangunan manusia yang akan berdampak jangka panjang terhadap kualitas generasi mendatang.

“Kerja sama dengan Poltekkes Kemenkes Pontianak merupakan langkah nyata agar kebijakan terkait penanggulangan stunting memiliki pijakan akademis yang kuat,” ujarnya kemarin.

Sejak Januari 2025, BAPPERIDA Kota Pontianak resmi bertransformasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah. Transformasi ini, kata Sidig, menjadi momentum penting untuk memperkuat perencanaan pembangunan berbasis kajian ilmiah, riset, dan inovasi yang relevan dengan tantangan zaman.

Sebelumnya, BAPPERIDA juga telah menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi, termasuk Universitas Tanjungpura melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, serta Fakultas Teknik. Kolaborasi tersebut turut berkontribusi pada capaian Kota Pontianak yang ditetapkan sebagai Kota Sangat Inovatif 2024 oleh Kementerian Dalam Negeri.

Pada tahun 2025, BAPPERIDA berhasil menyelesaikan berbagai kajian strategis, seperti Roadmap Riset dan Inovasi Kota Pontianak, Riset Kota Ramah Disabilitas, Kajian Kota Kuliner, Produk Unggulan Daerah, hingga Penataan Kawasan Pasar Tengah.

“Dengan hadirnya kerja sama bersama Poltekkes Kemenkes Pontianak, kami berharap hasil penelitian di bidang kesehatan mampu memperkuat arah pembangunan daerah yang inklusif, tepat sasaran, dan berkelanjutan,” tambah Sidig.

Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak, Prof Kelana Kusuma Dharma, menyatakan bangga bisa dipercaya Pemkot Pontianak sebagai mitra dalam riset dan inovasi bidang kesehatan. Ia menyebut lembaganya telah berpengalaman menangani program Investing in Nutrition and Early Years (INEY) di sejumlah kabupaten di Kalbar dengan fokus pada penurunan stunting.

“Kami akan berupaya maksimal untuk melakukan riset, mengkaji secara komprehensif baik data primer yang diperoleh di lapangan maupun data sekunder. Hasil kajian akan kami susun menjadi rekomendasi kebijakan sebagai bahan rekonstruksi,” ungkapnya.

Kelana menilai, intervensi Pemkot Pontianak dalam penanggulangan stunting selama ini sudah berjalan baik. Namun ia menekankan, tetap ada ruang untuk penyempurnaan agar kebijakan bisa lebih tepat sasaran dan berdampak nyata.

“Barangkali ada beberapa hal yang perlu direkonstruksi berdasarkan hasil riset. Sehingga dapat diimplementasikan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Pontianak,” ujarnya.

Melalui kerja sama ini, Pemkot Pontianak ingin memastikan setiap kebijakan yang diambil berbasis pada kajian ilmiah yang kuat. Bagi Sidig, sinergi antara pemerintah daerah dan perguruan tinggi merupakan kunci untuk menjawab tantangan pembangunan di masa depan.

“Kami berharap momentum ini menjadi awal untuk membangun Pontianak yang lebih sehat, maju, sejahtera, dan berdaya saing,” pungkasnya. (din)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda