Ponticity post authorKiwi 28 April 2024

Serbu Posyandu Buahkan Hasil Positif, Stunting Kalbar Turun Drastis 7,2 Persen

Photo of Serbu Posyandu Buahkan Hasil Positif, Stunting Kalbar Turun Drastis 7,2 Persen

PONTIANAK,SP - Berbagai gebrakan dan inovasi yang digencarkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Tim Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kalbar dalam menurunkan stunting membuahkan hasil positif. Angka stunting Provinsi Kalbar mampu ditekan drastis hingga turun sebesar 7,2 persen.

Hasil tersebut didapatkan dari rilis resmi Kementrian Kesehatan Republik Indonesia dalam Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang mencatat stunting Kalbar berada pada angka 20,6 persen. Angka tersebut menunjukkan progres positif dalam kinerja penurunan stunting di Provinsi Kalbar.

Lantaran jika dilihat dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 lalu angka stunting Kalbar masih sebesar 29,8 persen. Kemudian pada tahun berikutnya hanya turun 2 persen menjadi 27,8 persen. Namun pada 2023 angka stunting Kalbar mampu ditekan sebesar 7,2 persen hingga menjadi 20,6 persen.

Kinerja positif dalam percepatan penurunan stunting di Kalbae tersebut tidak terlepas dari keseriusan Penjabat (Pj) Gubernur Harisson bersama Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari. Bersama stakeholter terkait keduanya selalu mendorong agar upaya menurunkan stunting untuk terus menerus digencarkan.

Saat diwawancarai usai upacara peringatan puncak Hari Kesatuan Gerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (HKG-PKK) ke- 52, Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) ke-21 dan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke 31 tingkat Provinsi Kalbar. Harisson mengungkapkan keberhasilan penurunan stunting di Kalbar berkat kerjasama pentahelix lintas sektor.

Mulai dari Pemprov Kalbar, TP-PKK Kalbar, pemerintah kabupaten kota, masyarakat, media massa hingga berbagai stakeholder lainnya. Dengan bahu membahu bersama-sama melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalbar.

“Saya berharap kita terus memaksimalkan upaya percepatan penurunan stunting, target kita untuk 2024 (stunting) itu 14 persen saat ini baru 20,6 persen,” ungkap  Harisson, kemarin.

Ditegaskan Harisson, kunci penurunan stunting yakni pemenuhan gizi yang cukup kepada baduta hingga ibu hamil. Terutama pemberian makanan yang memiliki protein hewani, lemak dan karbohidrat agar para baduta tidak mengalami kekurangan gizi. Termasuk juga ibu hamil juga harus diberikan perhatian serius akan makanan bergizi.

Dirinya menambahkan stunting juga sangat berkaitan erat dengan ketahanan ekonomi keluarga. Disini peran pemerintah daerah dibutuhkan untuk menciptakan ketahanan ekonomi keluarga menjadi baik. Diantaranya dengan menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga ekonomi kreatif bagi keluarga keluarga.

“Agar rumah tangga mendapatkan tambahan penghasilan ini harus dibantu oleh pemerintah daerah maupun Pemprov Kalbar lalu pengetahuan ibu memang harus kita tingkatkan jadi pola asuh dan bagaimana mereka memberikan makanan yang bergizi kepada anaknya,” jelas Harisson.

Dalam upaya percepatan penurunan stunting, TP-PKK Kalbar juga terus menghadirkan berbagai kontribusi nyata membantu pemerintah daerah. Misalnya lewat inovasi sinergitas wanita dalam peningkatan pengetahuan gizi keluarga, ibu dan remaja putri atau disingkat Sinita Penjaga Ibu Jari.

Lalu memasifkan gerakan serbu pos pelayanan terpadu (posyandu) 14 kabupaten kota, hingga menginisasi gerakan orang tua asuh anak stunting oleh anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) dilingkungan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kalbar.

Pj Ketua TP-PKK Kalbar Windy Prihastari memastikan pihaknya akan terus menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam mencapai target-target pembangunan salah satunya menurunkan angka stunting. Apalagi kini angka stunting Kalbar berhasil ditekan hingga 7,2 persen menjadi 20,6 dari 27,8 persen.

“Stunting Kalbar turun 7,2 persen, ini penurunan yang luar biasa karena stunting kita sekarang sudah berada diangka 20,6 persen,” ungkap Windy.

Dirinya berharap penurunan tersebut bisa menjadi motovasi bagi TP PKK 14 kabupaten kota se Kalbar terutama yang kini angka stuntingnya masih tinggi. Windy mengajak TP-PKK kabupaten kota untuk bersama-sama mempersiapkan strategi untuk menurunkan angka stunting. 

“Saya mengajak ibu-ibu TP-PKK kabupaten kota untuk lebih semangat turun langsung ke posyandu dan masyarakat untuk memberikan pengetahuan pola asuh yang baik,” ajaknya.
Ia menekankan kolaborasi untuk menurunkan angka stunting bersama sejumlah pihak baik ditingkat provinsi maupun kabupaten kota se Kalbar. Diantara langkah yang bisa dilakukan yakni memberikan pengetahuan pola asuh yang cukup kepada ibu-ibu di posyandu. Lalu melakukan pendampingan kepada anak-anak stunting lewat program orang tua asuh.

Windy pun memastikan TP-PKK Provinsi Kalbar bakal mengambil langkah strategi khusus untuk mengintervensi kabupaten kota yang angka stuntingnya masih tinggi. Langkah-langkah yang sudah diambil ditingkat provinsi menurutnya bisa diterapkan di kabupaten kota. 

Misalnya inovasi sinita penjaga ibu jari bersama seluruh organisasi wanita, serbu posyandu, gerakan orang tua asuh anak stunting dengan mengajak seluruh anggota korpri dan stakeholder terkait agar anak-anak terlepas dari stunting.

“Setiap daerah yang angka stuntingnya masih tinggi perlu adanya gebrakan dan inovasi guna intervensi bersama,” tutup Windy. (din)

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda