Potret post authorBob 25 September 2025

Kakanwil Kemenag Kalbar Harap Amil Zakat Tingkatkan Profesionalitas Melayani Umat

Photo of Kakanwil Kemenag Kalbar Harap Amil Zakat Tingkatkan Profesionalitas Melayani Umat
PONTIANAK, SP - Kepa?a Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, Dr. Hj. Muhajirin Yanis, M.Pd.I., berharap amil zakat meningkatkan profesionalitas dalam melayani umat.
 
"Perkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) Amil. Terus kembangkan potensi diri, ikuti pelatihan, upgrade dengan sertifikasi, dan penguasaan teknologi harus terus ditingkatkan agar pengelolaan zakat semakin professional," ujar Muhajirin Yanis saat memberikan arahan pada kegiatan Penguatan Amil dalam Kelembagaan Zakat di Hotel Orchard Gajahmada Pontianak, Kamis (25/9/2025).
 
Kegiatan yang mengusung tema "Ummat Maslahat, Zakat Berdampak” itu diikuti 45 peserta dari BAZNAS dan LAZ se-Kalbar.
 
Menurut Muhajirin Yanis, peran zakat dalam Islam tidak hanya sebatas ibadah ritual, tetapi juga sebagai instrumen sosial untuk membangun keadilan, mengurangi kesenjangan, dan memberdayakan umat.
 
"Karena itu, peran amil baik di BAZNAS maupun LAZ sangat penting dalam memastikan zakat dikelola benar-benar memberikan dampak nyata bagi masyarakat," tegasnya.
 
Ia melanjutkan, berdasarkan sumber data baznas.go.id, penghimpunan zakat nasional tahun 2024 mencapai sekitar Rp. 40,5 triliun, naik lebih dari 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
 
Peningkatan terbesar berasal dari zakat fitrah yang melonjak hingga 61%. Angka ini menunjukkan adanya kesadaran umat yang semakin baik dalam menunaikan zakat.
tahun 2024 tercatat lebih dari Rp. 7,3 miliar (baznas.go.id).
 
Sedangkan jumlah penerimaan keseluruhan Zakat Maal, Infaq/Sedekah, Zakat Fitrah, Fidyah dan DSKL periode 1 Syawal 1445 H s.d 30 Ramadhan 1446 H kemarin berjumlah Rp. 127 miliar (sumber: Kanwil Kemenag Prov. Kalbar).
 
"Jumlah ini tentu masih jauh dari potensi riil yang ada. Jika dikelola optimal, potensi zakat di Kalbar bisa ratusan miliar lebih setiap tahunnya.
 
Dari sisi SDM, amil zakat di Kalbar berjumlah sekitar 160 orang. Namun baru sebagian kecil yang tersertifikasi. Artinya, peningkatan kapasitas dan profesionalitas amil menjadi kebutuhan mendesak," terang Muhajirin Yanis.
 
Kementerian Agama, sambungnya lagi, menargetkan kenaikan penghimpunan zakat nasional 10% di tahun 2025. Ini bukan sekedar angka, tapi sebuah tantangan sekaligus peluang bagi kita semua untuk lebih aktif dalam edukasi, sosialisasi dan inovasi.
 
Dalam kesempatan itu, Muhajirin Yanis yang didampingi Kabid Penaiszawa, H. Rohadi, M.Si dan Ketua Tim Emmy Jumartina, M.Si., menegaskan pesan-pesan penting kepada Amil zakat.
 
"Tingkatkan transparansi dan akuntabilitas. Kepercayaan muzaki adalah kunci. Laporan yang jelas, tepat waktu dan terbuka akan memperkuat legitimasi lembaga zakat.
 
Selain itu, kembangkan program pemberdayaan. Zakat jangan hanya dibagikan, tetapi harus mampu mengubah mustahik menjadi muzaki. Inilah zakat yang berdampak," pesannya.
 
Terakhir, Muhajirin juga berharap agar Amil Zakat dapat memperluas sinergi dan kolaborasi. BAZNAS, LAZ, Pemerintah Daerah, Ormas Islam, dan masyarakat harus bergandengan tangan. Sinergi ini akan memperkuat peran zakat sebagai solusi sosial.
 
"Optimalkan teknologi digital. Gunakan aplikasi, platform online dan dashboard publik agar zakat lebih mudah ditunaikan dan lebih transparan dikelola," pungkasnya.
 
Sementara itu, Emmy Jumartina, Analis Kebijakan Ahli Madya dan Ketua Tim Kerja Pemberdayaan Zakat Kanwil Kemenag Kalbar, menuturkan kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang berkompeten dalam pengelolaan zakat, yakni Ustadz Lukmanulhakim dari Munzalan dan Ustadz Adi Pratama Larisindo dari Ismuhu Yahya.
 
"Kedua narasumber asli orang Kalbar dan tersohor namanya hingga ke tingkat nasional bahkan internasional, ahli dalam pengelolaan zakat," katanya bangga. (*)
Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda