PONTIANAK, SP - Dalam upaya menumbuhkan semangat inovasi dan penguasaan teknologi di kalangan mahasiswa serta pelajar, Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HIMAIKA) Universitas OSO Pontianak sukses menggelar Pelatihan Dasar-Dasar Arduino, di kampus setempat, kemarin.
Kegiatan ini menghadirkan Hendi Santoso, dosen Ilmu Kelautan Universitas OSO sekaligus praktisi teknologi kelautan, sebagai pemateri utama. Peserta berasal dari berbagai kalangan, antara lain siswa SMAN 7 Pontianak, mahasiswa Universitas OSO, serta perwakilan dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Pontianak.
Ketua HIMAIKA Aliantoro menjelaskan, pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja HIMAIKA yang berfokus pada peningkatan kompetensi mahasiswa menghadapi era digitalisasi di sektor kelautan.
"Generasi muda, khususnya mahasiswa kelautan, harus mampu mengaplikasikan teknologi dalam riset dan pengelolaan sumber daya laut. Arduino menjadi salah satu pintu masuk untuk mewujudkan hal tersebut,” ujarnya kemarin.
Dalam pelatihan ini, peserta mendapatkan penjelasan teoritis tentang konsep dasar mikrokontroler dan Arduino, serta praktik langsung menggunakan aplikasi simulasi elektronik Tinkercad.
Platform ini memungkinkan peserta membuat berbagai proyek sederhana berbasis Arduino tanpa memerlukan perangkat fisik, seperti Sensor jarak (ultrasonic sensor) untuk mendeteksi objek, Sensor gas untuk memantau kualitas udara, Sistem traffic lamp otomatis, dan Lampu LED interaktif dengan logika pemrograman.
Menurut Hendi Santoso, Tinkercad memberikan ruang kreatif bagi mahasiswa dan pelajar untuk memahami logika sistem yang dapat diterapkan di dunia kelautan.
"Teknologi tidak bisa dipisahkan dari dunia kelautan masa kini. Dengan memahami dasar Arduino, mahasiswa dapat berinovasi menciptakan alat sederhana untuk penelitian dan konservasi laut,” jelasnya.
Hendi menambahkan, Arduino berpotensi besar mendukung pengembangan alat monitoring ekosistem laut, deteksi dini kualitas air, hingga inovasi alat bantu navigasi laut.
Selain materi teknis, peserta juga mendapat motivasi agar berani berinovasi dan menjadikan teknologi sederhana sebagai solusi bagi isu lingkungan laut.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara kampus, sekolah, dan lembaga pemerintah dalam membangun ekosistem pembelajaran kolaboratif. Kolaborasi HIMAIKA bersama BPSPL Pontianak dan SMAN 7 Pontianak diharapkan memperluas jangkauan edukasi maritim berbasis teknologi di masa mendatang.
"Kolaborasi ini bukan hanya tentang belajar teknologi, tetapi juga membangun jejaring untuk bersama menjaga dan mengelola sumber daya laut secara berkelanjutan,” tambah Aliantoro.
Pelatihan satu hari ini ditutup dengan sesi diskusi dan kuis interaktif yang menciptakan suasana belajar hangat dan penuh antusiasme.
HIMAIKA Universitas OSO berkomitmen melanjutkan program serupa dengan tema-tema lanjutan seperti Internet of Things (IoT), sensor laut pintar, dan otomatisasi sistem pemantauan ekosistem pesisir.
Melalui kegiatan seperti ini, Universitas OSO terus berperan aktif dalam mencetak generasi muda maritim yang kreatif, adaptif, dan inovatif, sejalan dengan visi menjadikan ilmu kelautan sebagai motor penggerak pembangunan maritim Indonesia di era teknologi. (din)