PONTIANAK, SP - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) akan menggelar Sepekan Festival Museum, mulai 6 hingga 12 Oktober 2025. Agenda tahunan ini sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Museum Indonesia dan Museum Provinsi Kalbar, dengan serangkaian kegiatan edukatif, budaya, hingga kuliner yang terbuka untuk masyarakat umum.

Plt Kepala UPT Museum Kalbar, Ryan Almuthahar, mengatakan kegiatan tahun ini mengusung tema “Museum Gerbang Peradaban Nusantara”, yang diharapkan dapat memperkuat peran museum sebagai pusat pembelajaran dan pelestarian kebudayaan.

“Kegiatan ini adalah agenda rutin tahunan. Tahun ini bertepatan dengan HUT Museum Indonesia dan Museum Provinsi Kalbar. Rangkaian acaranya akan dimulai pada 6 Oktober,” ujar Ryan Senin (6/10).

Ryan menjelaskan, pada hari pertama (6 Oktober), festival akan dibuka dengan pagelaran sanggar-sanggar seni dari berbagai daerah di Kalbar. Keesokan harinya, 7 Oktober, akan digelar Workshop Edukasi Kultural Tundang yang diikuti 80 peserta, terdiri dari pelajar dan komunitas seni.

“Peserta workshop akan dibagi menjadi 40 kelompok untuk menampilkan hasil pelatihannya di panggung utama,” jelasnya.

Sementara pada 8 hingga 10 Oktober, museum akan melaksanakan program Belajar Bersama Museum, dengan 200 peserta yang dibagi selama tiga hari. Kegiatan ini mengangkat tema Tenun Sambas, melibatkan pelajar dari tingkat SD, SMP, hingga universitas, termasuk peserta dari kalangan disabilitas.

“Belajar Bersama Museum ini menjadi sarana mengenalkan kebudayaan lokal kepada generasi muda, agar mereka lebih memahami warisan dan nilai-nilai budaya Kalbar,” kata Ryan.

Pada 9 Oktober, akan dimulai coaching pemilihan Duta Museum, disusul lomba vlog dan film pendek bertema kebudayaan. Para pemenang akan diumumkan pada malam puncak 12 Oktober.

Selain kegiatan edukatif dan lomba, masyarakat juga dapat menikmati Festival Kuliner dan UMKM yang berlangsung sepanjang 6–12 Oktober di area Museum Provinsi Kalbar.

Ryan menyebut, seluruh kegiatan telah dipublikasikan melalui akun resmi Instagram UPT Museum Provinsi Kalbar, dan semua agenda bersifat gratis. Ia juga mengajak pelaku seni, paguyuban, serta masyarakat luas untuk turut serta meramaikan festival.

“Kami ingin menghadirkan museum yang inklusif, terbuka, dan relevan dengan perkembangan zaman. Karena itu, kami juga mulai mengadopsi teknologi digital untuk memperkuat fungsi museum sebagai ruang pembelajaran modern,” ungkapnya.

Menurutnya, melalui tema Museum Gerbang Peradaban Nusantara, masyarakat diajak untuk kembali mengenal jati diri dan kekayaan budaya Kalbar, sekaligus memahami pentingnya menjaga warisan tersebut di tengah derasnya arus modernisasi.

“Kami berharap kegiatan ini menjadi wadah kebersamaan, tempat belajar, dan ruang ekspresi bagi semua elemen masyarakat Kalbar,” tutup Ryan. (din)