Nasional post authorKiwi 18 September 2025

Komisi XII DPR Optimis PHI Regional 3 Dukung Target Lifting Migas Nasional

Photo of Komisi XII DPR Optimis PHI Regional 3 Dukung Target Lifting Migas Nasional Ketua tim kunjungan Alfons Manibui bersama tim saat kunjungan ke PT Pertamina EP Tarakan Field Kalimantan Utara,Rabu (17/9/2025). Foto: DPR RI

KALIMANTAN UTARA,SP – Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional 3 Kalimantan berhasil mencatatkan produksi minyak sebesar 58,6 ribu barel per hari dan gas 641,5 juta standar kaki kubik per hari pada semester I-2025. Capaian ini disambut optimis oleh Komisi XII DPR RI sebagai kontribusi penting dalam mendukung target nasional lifting migas sebesar 1 juta barel per hari pada 2030.

Anggota Komisi XII DPR RI, selaku ketua tim kunjungan Alfons Manibui menilai kinerja PHI Regional 3 menunjukkan potensi besar sektor hulu migas di Kalimantan Utara.

“Saya optimis karena setiap tahunnya kawan-kawan di PHI dan PHE mampu mencapai target di atas 100 persen. Ini menunjukkan adanya potensi besar untuk terus mempertahankan bahkan meningkatkan lifting migas,” tegas Alfons, politisi Fraksi Partai Golkar itu seusai pertemuan di PT Pertamina EP Tarakan Field Kalimantan Utara, Rabu (17/9/2025).

Alfons menambahkan, keberhasilan PHI menjaga penurunan alami (natural decline) pada level rata-rata 4,4 persen juga menjadi prestasi tersendiri. "Rata-rata nasional natural decline bisa mencapai 10–20 persen. Di sini hanya sekitar 4,4 persen. Ini baik untuk terus menjaga target produksinya,” jelas Legislator asal Papua Barat itu.

Dalam kesempatan tersebut, Alfons mendorong agar pemerintah memberikan insentif tambahan dan meninjau kembali skema bagi hasil migas. Menurutnya, perubahan dari skema gross split menjadi cost recovery akan memberi daya tarik lebih besar bagi operator migas.

“Kalau ada insentif, tentu akan lebih menarik bagi investor maupun Pertamina sendiri untuk berupaya menemukan lapangan baru. Ini penting agar target nasional 1 juta barel per hari pada 2030 bisa tercapai,” jelas Alfons.

Selain fokus pada peningkatan produksi, Alfons mengingatkan agar Pertamina Hulu Indonesia juga memperbanyak inovasi dan program pemberdayaan masyarakat di sekitar wilayah operasi.

“Jangan sampai masyarakat merasa sumber daya alamnya digali, tetapi tidak membawa manfaat besar. Perusahaan migas harus hadir memberikan nilai tambah nyata bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Kunjungan kerja Komisi XII DPR RI ke Kalimantan Utara ini menjadi momentum penting dalam mendukung kinerja PHI dan Pertamina EP Tarakan Field, yang merupakan bagian dari ujung tombak produksi nasional. Saat ini, lebih dari 60 persen produksi migas nasional berada dalam pengelolaan upstream Pertamina.

Sejalan dengan transisi energi menuju Net Zero Emission 2060, pemerintah dan DPR terus memperkuat kebijakan sektor migas, termasuk melalui revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Revisi ini diharapkan meningkatkan daya saing sekaligus menarik investasi baru di sektor hulu migas.

“Kami berharap pertemuan ini menjadi forum yang produktif untuk merumuskan rekomendasi nyata dalam menjaga lifting migas nasional. Semoga manfaatnya benar-benar bisa dirasakan sebesar-besarnya bagi bangsa Indonesia,” pungkas Alfons. (nif)

Keywords

Berita Terkait

Baca Juga

Komentar Anda