GUNUNGKIDUL,SP - Wakil Ketua Komisi X DPR RI, MY Esti Wijayati, menegaskan pentingnya peran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam mendukung penyusunan kebijakan nasional berbasis riset. Menurutnya, hasil penelitian BRIN dapat menjadi fondasi bagi program pembangunan prioritas yang dicanangkan pemerintah.
“BRIN ini mempunyai kunci penting di dalam penyusunan kebijakan. Alhamdulillah, kemarin tambahan anggaran BRIN bisa naik Rp300 miliar dari anggaran semula sekitar Rp6 triliun lebih. Meskipun belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan, setidaknya ruang gerak BRIN menjadi lebih longgar,” ujar Esti saat kunjungan kerja spesifik Komisi X DPR RI di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, (24/09/2025).
Ia menekankan, riset BRIN harus menjadi rujukan dalam setiap program pemerintah daerah, termasuk di Gunungkidul. Dengan demikian, kebijakan yang dibuat tidak lagi bersifat perkiraan, melainkan berdasarkan data ilmiah.
“Contoh sederhana, soal stunting. BRIN sudah punya data angkanya, sehingga penyelesaian maupun pencegahannya bisa dirumuskan secara tepat,” jelasnya.
Esti juga menyoroti potensi lokal Gunungkidul yang perlu diteliti lebih dalam, seperti makanan tradisional tiwul dan gatot.
Menurutnya, selain dikenal lezat, penting pula dilakukan riset mengenai kandungan gizi maupun zat yang ada di dalamnya. “Jangan sampai masyarakat hanya menikmati rasanya, tapi kita tidak tahu kandungan gizinya. Kita berharap BRIN bisa meneliti agar makanan khas Gunungkidul ini juga punya keunggulan gizi,” tambahnya.
My Esti menilai riset semacam ini dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat setempat. “Harapan kami, hasil riset BRIN benar-benar bisa menjadi basis kebijakan dan inovasi daerah, sehingga potensi lokal tidak hanya dikenal sebagai tradisi, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi pembangunan,” pungkasnya. (nif)